Aesthetic

129 30 53
                                    

Kayla membuka ponselnya kala mendengar sebuah notifikasi pesan masuk. Bola matanya berputar malas saat membaca sebuah pesan dari Mia yang menyuruhnya agar segera ke lapangan.

Kayla tahu betul bahwa hari ini adalah jadwal kelasnya Aksa bermain basket.

Kedua sahabatnya itu selalu menjadi penonton bayaran mendadak setiap kali ada pertandingan basket. Ah, mungkin bukan hanya kedua sahabatnya saja. Semua siswa perempuan juga tidak kalah heboh saat Aksa dan teman-temannya bermain basket.

Saat ini Kayla sedang berada di kantin untuk sekadar membeli minuman untuk dirinya. Dia sengaja membeli minuman karena pasti tenggorokannya akan haus saat melihat banyaknya orang yang berteriak.

Tidak masuk akal memang, tapi itulah kenyataannya. Kayla saja kadang tidak habis pikir. Dia yang hanya diam saja suka merasa haus secara tiba-tiba, apalagi orang-orang yang dengan mudah mengeluarkan suaranya dengan alasan menyemangati orang yang sedang bertanding di lapangan.

Walaupun enggan untuk datang ke lapang, Kayla tetap ke sana karena bingung juga ingin ke mana jika kedua sahabatnya saja ada di sana. Toh, Kayla juga hanya duduk saja nantinya.

Kayla berjalan menyusuri lapangan basket, matanya mengedar mencari kedua sahabatnya yang ia yakini berada di salah satu kerumunan di sana.

Sepertinya pertandingan baru saja selesai, Kayla bisa melihat ada Angel yang sudah turun ke lapangan dengan membawa botol air minum yang Kayla yakini akan diberikan kepada Aksa.

Kayla tahu Angel itu seperti apa, dia juga sama seperti sahabatnya yang tergila-gila akan ketampanan sang ketua Brave Teenager.

Suara teriakan terdengar histeris saat Angel mulai mendekati Aksa dan dengan lancangnya ia ingin mengelap sisa-sisa keringat di wajah Aksa.

Balasan perlakuan dari Aksa membuat para penonton senang sekaligus mengumpati Angel karena, Aksa menepis tangan Angel yang ingin menyentuh wajahnya.

Angel menghentak-hentakan kakinya pertanda ia tidak suka jika Aksa menolaknya.

"Aku cuma mau bersihin keringat kamu."

Angel kembali mengarahkan tissue yang sedang di pegangnya ke wajah Aksa, namun saat itu juga Aksa menjauhkan wajahnya.

"Gue bisa sendiri," ketus Aksa.

Kayla terdiam di tempat, tanpa disadari ia sudah terhanyut oleh sebuah drama yang terjadi dihadapannya.

Mata Kayla memerhatikan setiap gerak-gerik Angel yang terlihat seperti tidak tahu malu padahal, Aksa sudah menolaknya secara terang-terangan.

"Kalau Aksa gak mau, Abang Farel juga mau kok."

Itu adalah suara Farel, ia menggoda Angel sekaligus merasa kasihan karena terus-terusan mendapatkan penolakan dari Aksa.

Farel seperti itu semata-mata untuk memberhentikan aksi Angel karena, Farel sangat yakin bahwa Angel tidak akan berhasil meluluhkan Aksa yang jelas-jelas tidak menyukainya.

Angel menatap Farel dengan tatapan sinis, ia tetap kekeh untuk mendekati Aksa.

"Mau apalagi, sih, lo?" tanya Aksa merasa risih karena Angel terus mengikutinya.

"Nih! Kamu pasti haus, kan?" Angel menyodorkan botol minuman tetapi, lagi-lagi Aksa menolaknya.

"Nggak perlu! Udah ada yang bawain gue minum."

Baik Angel maupun yang lainnya merasa bingung, mereka masih mencerna perkataan Aksa barusan.

"Siapa?" tanya Angel memerhatikan di sekelilingnya, sudah bersiap ingin memaki siapa yang dengan berani-beraninya membawakan Aksa minuman.

Aksa berjalan menuju seseorang membuat semua mata yang melihatnya mengikuti di setiap langkahnya.

Sampai akhirnya, Aksa memberhentikan langkahnya. Semua orang yang melihatnya tercengang karena Aksa berhenti tepat dihadapan Kayla berdiri.

Kayla sendiri juga bingung, tidak mengerti mengapa Aksa mendekatinya.

"Ini buat gue kan?" tanya Aksa dengan menunjuk sebuah minuman yang Kayla bawa.

Kayla tidak langsung menjawab, otaknya mendadak tidak bisa berpikir.

"By the way, thanks ya!" tanpa menunggu persetujuan dari Kayla, Aksa meraih minuman milik Kayla dan meminumnya.

"T-tapi itu--" punya gue.

Rasanya percuma Kayla melanjutkan pembicaraannya karena Aksa sudah meminum-minuman miliknya hingga tersisa setengah.

"Aksa! Kok lo minum-minuman punya--"

Ucapan Kayla terpotong, saat Aksa menempelkan jari telunjuknya pada bibir Kayla.

Siapa pun yang melihatnya terkejut, tidak percaya dengan apa yang saat ini mereka lihat.

Termasuk Ana dan Mia, sedari tadi mereka menyaksikan sahabatnya yang saat ini menjadi tontonan semua orang.

"Gue nggak salah lihat kan, itu beneran Kayla sama Aksa." Ana bergumam, tangannya menyenggol tubuh Mia yang sedari tadi hanya diam.

"Kok bisa uwwu gitu, sih?" tanya Mia tanpa menoleh ke arah Ana. Pandangannya tidak terlepas dari Kayla dan Aksa berada.

Kayla mengerjapkan matanya kala menyadari bahwa dirinya sedang di tatap oleh Aksa, dia mencoba menstabilkan detak jantungnya yang berdegup kencang.

Aksa menurunkan jarinya yang masih berada di bibir Kayla, kali ini tangannya berpindah pada bahu Kayla.

Kayla tidak membantah, ntah mengapa dia hanya diam dan membiarkan Aksa melakukan apapun sesukanya.

Aksa mendekatkan bibirnya pada telinga Kayla membuat tubuh Kayla seketika meremang.

"Gue ganti minuman lo, kita ke kantin sekarang," bisik Aksa.

Lagi-lagi Kayla mengangguk. Dia berjalan bersama Aksa dengan posisi Aksa yang merangkul dirinya. Bersamaan dengan itu angin berhembus kencang membuat rambut Kayla berkibar-kibar dan memberikan kesan ke aesthetic-an pada kepergian mereka.

***

Vote dan komen dulu yuk!!😍

















❤️KAYSA♥️[ Revisi Setelah Selesai] Where stories live. Discover now