ada apa dengan kayla?

109 8 1
                                    

Tiga hari semenjak pertengkaran Kayla dengan Mamahnya sudah berlalu. Hari ini Aksa dan sebagian anak Brave Teenager lainnya sedang berada di sebuah apartemen yang Kayla dan kedua sahabatnya tempati.

"Lo beneran bukan orang yang udah bikin Kayla kayak gini, kan??" Ana menarik kasar kerah baju seragam milik Aksa. Mereka semua masih memakai seragam sekolah karena baru saja pulang dari sekolah."Kalau bener lo yang udah buat Kayla kayak gini, gue nggak akan segan-segan buat habisin lo."

"Na, udah, lo nggak boleh emosi." Mia mencoba melerai, tidak mau sampai ada keributan di hadapan Kayla.

Pada saat itu di sore hari, Kayla izin keluar kepada kedua sahabatnya untuk membeli beberapa cemilan dan juga bahan-bahan dapur yang sudah habis di apartemen mereka.

Setelah hampir satu jam Kayla pergi, baik Ana maupun Mia mendapatkan sebuah pesan dari Kayla yang mengatakan bahwa dia akan pulang terlambat karena tidak sengaja bertemu dengan Aksa di sana.

Kedua sahabatnya itu meng-iyakan karena mereka percaya kepada Aksa sepenuhnya, mereka hanya membalas agar Kayla tidak pulang larut malam.

Tetapi ntah mengapa, di saat Kayla pulang kondisinya benar-benar membuat kedua sahabatnya itu seketika panik.

Kayla pulang dengan kondisi pakaian- nya yang lusuh, ada beberapa bagian tubuhnya yang memar seperti habis dipukuli. Kayla tidak cerita, ia hanya menangis dan menangis.

"Gue janji bakal habisin siapa pun yang udah bikin Kayla kayak gini." Aksa mengepalkan tangannya erat. Rahangnya mengeras menandakan ia sedang benar-benar ingin menghabiskan seseorang.

"Gue sama anak-anak yang lain juga janji bakal nemuin secepatnya siapa pelaku di balik ini semua," sambar Aldi.

Kondisi Kayla saat ini benar-benar tidak karuan. Dia depresi. Mengunci kamarnya selama dua hari terakhir ini dan bahkan tidak memakan sesuap nasi pun.

Tentu saja itu membuat semua orang terdekatnya merasa cemas, mereka semua bahkan bingung harus melakukan apa karena Kayla akan mengamuk jika ada salah satu dari mereka yang mencoba mencari tahu atau melaporkan masalah ini ke polisi.

"Kay, ini gue, lo makan, ya, sedikit aja." Aksa mencoba untuk menyuapi Kayla, namun Kayla hanya bergeming.

Aksa terus membujuknya, ia benar-benar khawatir jika Kayla kenapa-kenapa.

"Prangg!!!"

Dengan sekuat tenaganya, Kayla menepis sebuah piring yang sedang Aksa pegang.

"Pergi kalian semua dari sini!! Gue nggak mau ketemu sama kalian!!" Teriakan Kayla begitu menggelegar. Dia membanting apapun barang yang berada di dekatnya.

"Kayla lo kenapa?" Mia mencoba menenangkan, namun semakin ia mendekat, Kayla semakin mengamuk.

"Gue bilang pergi kalian semua dari sini!!!" Tenaga Kayla sudah terkuras banyak. Napasnya bahkan sampai tidak teratur.

"Lo tenang, ada gue di sini," ujar Aksa memeluk Kayla dengan erat. Kayla tidak menolak, ia menangis sejadinya di pelukan Aksa.

Mereka semua pun merasa sedikit tenang, setidaknya  Kayla sudah sedikit lebih baik. Beberapa dari mereka memilih keluar dari sana untuk memberi waktu Aksa dan Kayla berdua.

Dan akhirnya setelah hampir setengah jam, Aksa keluar dari kamar kayla. Dia mengatakan bahwa Kayla sudah tertidur dan meminta untuk siapapun jangan ada yang mengganggu nya terlebih dahulu.

"Gue titip Kayla, ya, kabarin gue kalo terjadi sesuatu sama dia," pinta Aksa kepada Ana dan Mia.

"Lo tenang aja," balas Ana. Mia mengangguk. "Kayla bakal aman sama kita."

                          *********

"Kayla belum keluar dari kamar?" tanya Ana sembari melihat ke arah kamar Kayla yang masih tertutup rapat.

"Belum."

"Lo lagi ngapain, sih, sok sibuk banget." Ana kesal karena sedaritadi Mia sibuk dengan pekerjaannya di dapur.

"Mata lo masih berfungsi dengan baik, kan? Lo nggak liat gue lagi masak," jawab Mia ketus. "Gue masak ini semua buat Kayla."

Ana mengangguk-anggukan kepalanya tanda mengerti. "Buat gue sekalian jangan lupa."

Mia memutar bola matanya malas. "Ogah! Lo masak aja sendiri."

"Tega lo sama gue?" 

"Harus tega!"

"Jahat." Ana pura-pura memasang wajah melas.

Mia pun telah selesai memasak beberapa jenis makanan. Dengan cepat Ana langsung membantu membawa makanan itu dan menatanya dengan rapi di meja makan.

"Lo pasti bantuin gue biar lo juga ikut makan, kan," ledek Mia. Sebenarnya ia juga memang memasak ini semua untuk mereka bertiga. Hanya saja Mia ingin membuat Ana kesal terlebih dahulu.

"Nggak, lah, gue beneran tulus bantuin lo," sahut Ana.

Saat mereka berdua masih sibuk menata makanan, mereka berdua mendengar suara pintu kamar Kayla telah di buka. Namun saat menoleh secara bersamaan mereka langsung terheran-heran karena Kayla keluar sembari membawa koper miliknya.

"Lho,Kay, lo ngapain bawa koper keluar?" tanya Ana.

Kayla menarik kopernya mendekati keduanya sahabatnya. "Gue udah nggak bisa tinggal sama kalian. Gue mau pulang kerumah gue."

"Tapi kenapa tiba-tiba begini?"

"Bukan urusan kalian, dan gue mohon kalian nggak usah ganggu gue lagi. Gue gamau kenal kalian semua, maaf-in gue." Kayla mengambil kunci mobilnya, lalu langsung bergegas keluar.

"Kayla!! Tunggu, Kay, kita bisa bicarain ini semua baik-baik."

"Kita minta maaf kalo kita ada salah sama lo."

Ana dan Mia sudah mencoba menghalangi, tetapi rasanya percuma karena Kayla tetap kekeuh untuk pergi dari sana.

                         **********

                   To be continued.....

Jangan lupa vote dan komen ya. Terima kasihh😘❤

❤️KAYSA♥️[ Revisi Setelah Selesai] Where stories live. Discover now