Terlalu ramai

967 498 351
                                    

Kayla melepaskan seatbelt nya sedangkan, Genta turun membukakan pintu mobil nya untuk Kayla.

"Belajar yang bener, jangan genit!" Pesan Genta yang dibalas anggukan oleh Kayla.

Beberapa kemudian sudah ramai murid-murid Alexandria yang berdatangan, mereka semua yang melihat kehadiran Genta langsung menyapa ala adik dengan kakak kelas nya.
Seperti yang sudah dibilang, Genta dahulu adalah most wanted di sekolah ini. Semua orang menyeganinya. Jadi,tidak heran jika banyak yang mengenalnya.

"Kayla," teriak Ana sembari berlari kecil kearah Kayla dan Genta berada.

"Woii, tungguin gue kenapa,sih!"lanjut Mia mengejar ana di belakang.

"Lo berdua kenapa harus lari-lari, sih?" Tanya Kayla ketus.

Ana dan Mia tidak langsung menjawab. Mereka mencoba menstabilkan nafasnya yang tersengal-sengal akibat berlarian tadi.

"Ka Genta , nambah ganteng aja," goda Mia yang langsung mendapat kan tatapan tajam dari Kayla.

"Iyaa ih, makin ganteng aja,sih!" sambar Ana sedikit menggeser tubuh Kayla . Kini posisi Ana berada di antara Genta dan Kayla.

"Teman macam apa ini Tuhan."

Kayla yang tidak terima pun langsung menjauhkan Genta dari kedua temannya yang tidak berakhlak itu.

"Gausah gatal!" Ketus Kayla kepada kedua teman nya itu. Genta hanya tertawa, sedangkan Mia dan Ana menunjukan wajah kesalnya.

"Kalian kemarin gak masuk,ya?"tanya Genta, pada ana, dan Mia.

"Iyaa, ko tau ka" jawab Ana cepat.

"Diem diem ka Genta merhatiin kita ternyata" sambar Mia tanpa tau rasa malu.

Kayla menatap kedua teman nya dengan tatapan jijik, sedangkan Genta menahan tawanya saat melihat ekspresi Kayla yang menggemaskan.
"Kemarin Kayla di gangguin sama gang rese, kalian malah gak ada."

Ana dan Mia langsung melotot kaget.

"Demi apa?"

"Wah songong si Angel."

"Berani nya keroyokan tuh anak."

"Liat aja Lo, bakalan gue bales!"

Ana dan Mia menggerutu seolah tak terima teman nya di ganggu. Kayla mengukir senyum di wajahnya melihat kedua teman nya khawatir akan dirinya.
Walaupun Ana dan Mia teman yang menyebalkan, tetapi mereka sebenarnya orang yang baik.

Bel masuk berbunyi, Kayla segera mengajak temannya untuk segera masuk.
Sebelum masuk, Kayla pamit terlebih dahulu pada Genta.

"Nanti pulang aku jemput," ucap Genta mencubit kedua pipi Kayla pelan.

Kayla mengangguk.

"Ana,Mia, jagain kayla ya, gue balik dulu," pesan sekaligus pamit Genta pada kedua teman Kayla.

"Oghey" jawab Ana dan Mia bersamaan.

**

Bel istirahat sudah berbunyi sejak sepuluh menit yang lalu.Kayla,Ana, dan Mia pun sudah berada di kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah terasa lapar.

Kayla,Ana, dan Mia pun sudah berada di kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah terasa lapar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tumben sepi nih kantin,"
Mata Ana menjalar ke seluruh kantin ini. Memang benar biasanya waktu istirahat kantin selalu ramai hingga tak menyisakan meja karena terlalu ramai. sedangkan, sekarang masih banyak meja yang kosong.

"Mungkin pada gak punya duit jadi, pada gak ke kantin," sahut Mia asal yang langsung mendapat sebuah jitak an dari Ana membuat Mia meringis kesakitan memegangi puncak kepalanya yang di jitak Ana.

"Mikir dong! Ini tuh sekolah elite, murid-muridnya orang kaya semua. Mana mungkin mereka pada gak punya duit," jelas Ana geram.

"Emang nya lo, gak punya duit," cibir Kayla santai sembari memasukan bakso ke dalam mulutnya.

Mia tak terima. Dia langsung mengeluarkan dompetnya dan mengambil beberapa lembar uang seratus ribu milik nya.
"Nih, liat! duit gue banyak" ucap Mia sombong sembari mengipas wajahnya dengan uang yang dipegangnya.

"Ya, ya. Lo emang punya duit, tapi gak punya otak!" Ucap Ana seenaknya.

Mia langsung melotot, ia melempar Ana dengan kerupuk. Sedangkan, Kayla hanya tertawa menyaksikan kebodohan kedua teman nya. Ia memilih melanjutkan makan nya daripada ikut berdebat dengan Ana dan Mia yang tidak akan pernah ada habisnya.

"Eh, Sa. mau ke mana? Tanya Kayla pada Nalisa yang sedang lewat tergesa-gesa di hadapan mereka.

"Mau ke lapangan," jawab Nalisa

"Emang ada apaan di lapangan?"tanya Mia penasaran.

"Liat cowo gue maen basket," jawab Nalisa ngawur.

"Cowo Lo siapa?" Tanya Ana bingung. Karena setau mereka, Nalisa itu jomblo akut.

"Aksa, " jawab Nalisa sembari memamerkan deretan gigi putihnya dan langsung berlari kecil meninggalkan Kayla dan yang lain.

Mata Ana dan Mia bertemu,Mereka saling bertatapan mencoba mencerna perkataan Nalisa barusan.

" Apa? Aksa? Cowo Nalisa? Cih! Aksa itu cowo gue!" Ana terkekeh sebal.

"BRAK."

Mia menggebrak meja hingga Kayla tersentak. Sedangkan Ana ikut berdiri dengan Mia.

"Tunggu apalagi, ayo ke lapangan!" ajak Ana semangat, Mia pun langsung menyetujui ajakan Ana.

"Ayo Kay, lo gak mau ikut ngeliat pangeran Aksa gue main basket?" Ajak Mia pada Kayla yang masih asyik memakan baksonya.

"Gak,males" tolak Kayla mentah-mentah.

"Yakin, nih gak mau?" Tanya Ana memastikan.

"Hmm,"

"Yaudah. kita kelapangan ya,byee!" Pamit Mia dan Ana bersamaan.

**

"Aksa, Aksa, Aksa."

"Aksa, semangat!"

"Aku padamu,Aksa!"

"Ayo, Aksa pasti menang."

Inilah yang membuat Kayla tidak ingin ikut ke lapangan, di sana terlalu ramai akan ulah fans Aksa yang selalu membuat suasana ricuh.

Aksa Delvin Anggara. Ketua klub mobil Brave Teenager sekaligus kapten basket kesayangan SMA Alexandria. Wajahnya yang tampan berhasil membuat siswa perempuan di sini terpukau, tidak sedikit juga yang tahu bahwa keluarga Anggara adalah salah satu donatur terbesar di sekolah ini.

Jika tahun lalu gelar most wanted jatuh kepada Genta Arion. Maka, Aksa Delvin Anggara adalah pengganti nya.

"Lo mau kemana sih,Kay? Gaenak diem banget," kesal Mia melihat Kayla yang seperti tidak nyaman.

Saat ini Kayla sedang bersama Ana dan Mia. Tadi dia memang menolak untuk ikut ke lapangan, tetapi karena Kayla merasa bosan sampai akhirnya, Kayla memutuskan untuk menyusul Ana dan Mia ke lapangan.

"Gue mau ke kelas, berisik banget di sini," ucap Kayla kesal.

"Di situ ramai, Kay! lo yakin mau lewatin gerombolan anak-anak cowo, tuh ada geng nya si julid juga lagi. Nanti kalo lo lewat pasti Lo di gangguin," jelas Ana panjang lebar, memberi saran.

Memang benar, di bawah sana sangat ramai. Sebenarnya, Kayla juga malu harus melewati mereka semua. Tetapi karena Kayla keras kepala, dia nekat untuk turun. Usaha Mia dan Ana untuk menghalangi Kayla pun seperti nya sia-sia karena Kayla tetap memilih untuk kembali ke kelas, sampai akhirnya...

BUGH

Satu lapangan heboh, Kayla yang sedang berjalan di tepi lapangan terkena bola sampai pingsan.

**

❤️KAYSA♥️[ Revisi Setelah Selesai] Where stories live. Discover now