Kabar Buruk

189 67 36
                                    

Kayla bangkit dari duduknya saat melihat kedua sahabatnya sudah keluar dari kamar. Hari ini Kayla sudah kembali untuk bersekolah, dia tidak mau mendapatkan masalah baru setelah ini.

"Udah siap?" tanya Kayla yang di balas anggukan oleh kedua sahabatnya.

Kayla berjalan mengambil kunci mobilnya yang tergeletak di atas meja, setelah itu mereka keluar bersama.

Setelah memastikan pintu apartemennya sudah tertutup dengan rapat, mereka bertiga mulai berjalan menuju lift.

Setelah lima belas menit perjalanan, akhirnya Kayla sampai di sekolahan. Dia lantas memarkirkan mobilnya terlebih dahulu.

Mereka bertiga mulai berjalan di koridor, selama di perjalanan menuju kelas banyak mata yang tertuju pada mereka. Lebih tepatnya pada Kayla.

Kayla sadar bahwa dirinya sedang di tatap banyak orang, tetapi dia tetap berjalan dengan santai.

"Apa lo liat-liat? Mau gue colok tuh mata?" tanya Ana sinis kepada seseorang yang sedari tadi menatap mereka dengan sinis.

"Apaa,sih,lo? Siapa juga yang ngeliatin lo,"kilah orang itu.

Mia baru saja ingin membalas perkataan orang itu, namun dengan cepat Kayla mencegahnya. "Udah biarin aja, ini masih pagi."

Mereka bertiga pun melanjutkan langkahnya menuju kelas tanpa mau mempedulikan tatapan-tatapan dari semua orang yang menatap mereka dengan sinis.

**

Saat ini hanya ada Kayla seorang diri di dalam kelas. Seluruh penghuni kelas dan juga sahabatnya sedang berada di lapangan untuk mengikuti pelajaran olahraga.

Karena Kayla tidak membawa baju olahraga akhirnya, Kayla memilih di dalam kelas saja daripada harus menonton temannya olahraga di lapangan.

Suasa sepi seperti ini mampu membuat Kayla kembali mengingat tentang Genta.
Dia bingung sekaligus kecewa pada Genta yang tiba-tiba memutuskannya secara sepihak.

Kayla sedih juga kecewa, padahal dia sudah menaruh harapan sepenuhnya kepada Genta.

Selama ini Kayla berpikir bahwa Genta menyayanginya dengan tulus, apalagi jika mengingat bahwa Genta tetap bertahan sekali pun dia tahu kondisi Kayla yang sebenarnya.

Kayla terkejut saat mengetahui ada seseorang yang masuk ke dalam kelas. Dengan cepat, Kayla menghapus air matanya.

Seseorang yang barusan masuk ke dalam kelas adalah Aksa, ia juga terkejut saat melihat ada Kayla di sana. Niatnya Aksa ingin menunggu Bryan yang sedang ke kantin di kelas ini karena, Aksa pikir bahwa kelas ini sedang kosong.

Aksa hendak pergi namun tidak jadi karena Kayla memanggilnya.

"Gue mau nanya sesuatu sama lo," ucap Kayla setelah berjalan mendekati Aksa yang berada di depan pintu.

Aksa mengernyit. "Nanya apa?"

"Genta ada konteks gak sama lo?" tanya Kayla.

"Gak ada," jawab Aksa yang membuat Kayla seperti patah semangat.

"Tapi bukannya dia ada di sini, ya," sambung Aksa.

Kayla menatap Aksa tidak percaya. "Di Indonesia maksud lo?"

Aksa mengangguk tanda mengiyakan.

***

Bel pulang baru saja berbunyi, satu persatu siswa-siswi Alexandria mulai pergi meninggalkan kelasnya masing-masing.

"Nih,"—Kayla memberikan kunci mobilnya kepada Ana— "Kalian pulang duluan bawa mobil gue, gue ada urusan."

"Lo mau ngapain, Kay?"

"Nanti pulang gue ceritain."

Ana dan Mia mengangguk mengerti.

"Terus kalau mobil lo kita bawa, lo naik apa?" tanya Mia bingung.

"Gue sama Aksa, udah ya gue duluan, bye!!" Kayla lantas pergi setelah mengatakan itu.

"Sama Aksa dia bilang," gumam Ana.

Mia mengangguk. "Kayla! Gue Ikut!!" dengan cepat Ana mencegah Mia yang hendak menyusul Kayla.

"Heh!! Mau ke mana? Lo di sini pulang bareng gue."

Mia mencebikkan bibirnya, namun ia tetap menuruti perkataan Ana untuk pulang bersamanya.

**

Pandangan Kayla menjalar ke sebuah rumah di hadapannya, ia melihat bangunan rumah yang begitu mewah.

"Lo yakin ini rumahnya?"tanya Kayla memastikan.

Anggukan dari Aksa membuat Kayla tidak ragu lagi.

Setelah satu tahun berpacaran dengan Genta, Kayla belum pernah sama sekali diajak ke rumahnya. Ntah alasan apa yang membuat Genta tidak pernah membawanya kerumah, Kayla sendiri tidak masalah akan hal itu.

"Gue tunggu di sini aja ya, gak enak juga kalau nanti Genta tahu lo ke sini sama gue," ucap Aksa.

Kayla menyetujui ucapan Aksa, ia keluar dari mobil dan mulai berjalan menuju gerbang.

Setelah dipersilakan masuk oleh satpam rumah ini, Kayla pun melanjutkan langkahnya menuju pintu utama.

Perasaan Kayla tidak karuan, dia ingin segera menyelesaikan masalahnya dengan Genta.

Hanya dengan dua kali ketukan saja, Kayla sudah mendapatkan jawaban dari seseorang di dalam rumah. Suara perempuan itu menyuruh Kayla untuk menunggunya sebentar.

Tidak sampai satu menit, pintu rumah Genta terbuka dan langsung menampilkan seorang perempuan paruh baya yang Kayla yakini adalah ART di sini.

"Maaf, Non, cari siapa ya?"

"Saya Kayla,"—Kayla mengangguk dengan sopan— "Genta nya ada?"

"Den Genta baru saja kembali ke Jerman, Non."

Seperti di sambar petir di siang hari, tubuh Kayla melemas saat itu juga.

"B-baru pulang ke Jerman?"tanya Kayla untuk memastikan.

Bibi itu mengangguk yakin. "Den Genta ke sini cuma mau ambil beberapa barangnya saja,Non, karena dia bilang seterusnya akan tinggal di sana."

**

❤️KAYSA♥️[ Revisi Setelah Selesai] Where stories live. Discover now