Keputusan

282 145 104
                                    

"Aksa, lo ngapain berdiri di depan toilet cewek," tegur Revan, teman sekelasnya yang sedang lewat.

"Ada urusan sama, lo?"sahut Aksa datar. Revan hanya tersenyum canggung lalu pergi. Bicara dengan Aksa memang menyebalkan.

Saat ini Aksa sedang berdiri bersandar di dinding toilet, ia memasukkan tangannya ke dalam saku celananya yang membuat, ia semakin terlihat tampan dan cool.

Para perempuan yang haus cogan sudah berlalu lalang mencari perhatian Aksa saat tahu Aksa berada di sana. Mereka seperti seterika yang hanya mundar-mandir saja di situ. Berharap Aksa memperhatikannya, nyatanya ia tidak peduli sama sekali.

"Lo, masih di sini?" tanya Kayla, setelah keluar dari toilet.

Aksa menoleh sekilas. "Lo liat gue di sini, kan?" Kayla tidak menanggapi, ia berjalan begitu saja melewati Aksa.

Sesampainya di kantin, Kayla tidak melihat Mia di meja yang tadi mereka tempati.

"Fik, Mia mana?" Kayla bertanya pada fika yang duduk di sebelah meja Kayla.

"Dia dipanggil bu Erika, gue disuruh jagain makanan lo. Katanya, lo makan aja duluan nanti dia balik lagi,"jelas fika.

Kayla mengangguk mengerti. "Thanks, ya!"

**

"Gue makan sendiri dong," gumam Kayla pelan.

"Gue temenin." suara berat itu membuat Kayla menoleh, ia kembali terkejut  saat menyadari keberadaan Aksa yang berdiri di belakangnya.

"Maksud, lo?"

"Gue nunggu anak-anak, semua meja penuh jadi, gue mau duduk di sini."

Kayla membulatkan matanya sempurna, saat Aksa tiba-tiba duduk dengan santai di tempatnya tanpa menunggu persetujuan Kayla.

"Tapi gue risih di lihatin fans-fans, lo," ujar Kayla, melihat di sekelilingnya. "tuh lihat! Belum apa-apa aja, mereka udah natap gue sinis."

"Biarin aja. Mereka, kan, punya mata,"sahut Aksa membuat Kayla terkekeh.

"Aksa!"

"Apa,sih?"

"Itu makanan gue!"

Aksa berhenti mengunyah, ia menatap makanan yang sedang di makannya. "Bisa pesen lagi, kan? Gak usah pakai teriak!"

Kayla berdecak kesal, namun ia tetap menurut untuk memesan lagi.

Setelah pesanan Kayla datang, mereka berdua makan dengan keheningan. Tidak ada yang bicara, dua-duanya tidak mau membuka obrolan.

**

"Nyebelin! Waktu istirahat gue jadi kepotong,mana gue baru makan sedikit, gak tau orang lapar apa, ya!"

Sepanjang pelajaran Mia mengumpat. Dia kesal karena waktu istirahatnya diambil oleh bu Erika.

Sewaktu di kantin tadi, bu Erika memanggil Mia untuk membantunya mengoreksi ulang harian kelas 12.

"Bantuin guru, gak ikhlas banget," cibir Kayla,membuat Mia terkekeh sebal.

"Lo gak tau orang lap--"

"Mia, Kayla. Kalau kalian mau ngobrol di luar saja!" teriak bu Dina, guru bahasa indonesia yang sedang mengajar.

Kayla dan Mia langsung terdiam. Mereka tidak mau sampai dikeluarkan dari kelas.

**
Kayla terlihat sangat terampil dalam menyusun lagu-lagu menjadi sebuah rangkaian yang mengalun dengan sempurna hingga dapat membuat para pendengar terhanyut dalam rangkaian lagu yang ia susun.

Malam ini, Kayla sedang mengisi acara yang berada di club malam. Acara ini adalah milik salah satu orang penting, atau perusahaan besar.

Semuanya berjalan lancar, sampai tiba-tiba....

"Berhenti!"

"Apa-apaan kamu, Kayla?! Jangan bikin mamah malu, ayo pulang!"

Arlin, mamah Kayla. Ia datang dan mengamuk kepada seluruh orang yang berada di tempat itu. Tidak hanya itu, barang-barang yang berada di sana pun hancur karena ulah dua anak buah yang Arlin bawa.

Tidak bisa dibayangkan betapa malu nya, Kayla saat itu. Dia sudah menghalangi Arlin, namun percuma.

Karena tidak mau keributan ini semakin menjadi akhirnya, Kayla mengalah dan ikut pulang bersama Arlin.

Berharap sampai di rumah semua selesai, namun yang terjadi malah sebaliknya. Sesampainya di rumah, Arlin tiada hentinya mengumpati Kayla, ia benar-benar murka.

"Sudah berapa kali mamah bilang, mamah gak suka kamu jadi DJ. Seperti perempuan murahan."

"Tugas kamu itu sekolah, belajar yang benar! Mamah gak mau tahu, kalau sampai nilai-nilai kamu turun, habis kamu!"

"Dasar anak gak tahu di untung, nyusahin!"

Plak
Plak

Baik umpatan, ancaman, maupun hinaan telah lolos keluar dari mulut Arlin. Dia juga tidak segan menampar Kayla hingga berkali-kali.

Siang nya, Kayla bangun dari tidurnya. Ia merasakan matanya membengkak karena nangis semalaman.

Kayla duduk di ujung kasurnya, meminum air putih yang berada di nakas, lalu mengambil ponselnya. Dia menghela napasnya berat saat melihat berita terbaru hari ini, di mana kejadian semalam sudah tersebar luas yang, Kayla yakin sebentar lagi akan mendapatkan berita buruk.

Setelah satu jam lamanya menghabiskan waktu di kamar mandi, Kayla keluar dari kamarnya. Dia melihat sekitaran rumah memastikan bahwa, Arlin sudah berangkat kerja.

Melihat jam di dindingnya, Kayla tersenyum smirk. Jam menunjukkan sebelas siang yang pastinya Arlin sudah berangkat kerja sedari pagi.

Setelah memakan masakan yang sudah disiapkan asisten rumah tangannya, Kayla berjalan menuju ruang tamu saat mendengar bel rumahnya berbunyi dan ada seseorang yang sudah menunggu nya di sana.

"Lo baik-baik aja, kan?" pertanyaan pertama yang di lontarkan Rani, manajer Kayla. Dia datang bersama Andi dan Rasya, asistennya dan asisten Kayla.

"Seperti yang kalian lihat sekarang." Kayla mengedikkan bahunya acuh.

"Sebentar lagi pasti banyak media yang datang," ujar Rasya.

"Kalau lo gak siap, kita bantu hadapin," sambar Andi.

"Emangnya lo berdua mau bilang apa?"tanya Rani, lalu meneguk minumannya.

Rasya dan Andi saling melempar pandangan, mereka terlihat bingung dengan pertanyaan Rani.

"Bilang aja, kalau mulai hari ini dan seterusnya gue, udah berhenti menjadi DJ."

"Uhukk..uhuk.." pernyataan Kayla barusan berhasil membuat Reni tersedak, ia menatap Kayla tak percaya.

"Lo yakin? Lo itu masih terikat kontrak."

"Kalau lo ngelanggar, lo bakal rugi karena harus bayar denda miliaran,"ujar Rasya, ikut terkejut.

"Gue tahu. Tetapi lo tenang aja karena itu semua udah di bayar lunas sama mamah gue." pernyataan kedua Kayla ini juga langsung membuat ketiga orang itu terkejut.

Setelah itu, meraka manggut-manggut mengerti. Jika mamanya Kayla sudah turun tangan, apapun yang dia inginkan tidak bisa dibantah.

"Gue juga siap kok, walaupun nama gue jadi jelek. Tapi gue gak peduli. Toh, gue udah berhenti."

Belum selesai berbincang tentang pekerjaan, sudah ada beberapa media yang datang untuk mewawancarai Kayla, tetapi itu semua sudah di tangani oleh kedua asistennya.

Bukannya sombong, Kayla hanya sedang tidak ingin bertemu banyak orang.

Setelah ini, Kayla hanya akan benar-benar menjadi seorang pelajar. Dia sudah lelah dengan tuntutan yang selama ini Arlin berikan.

**

Ikan hiu bawa permen, jangan lupa komen😜

Krik Krik.




❤️KAYSA♥️[ Revisi Setelah Selesai] Where stories live. Discover now