Mobil baru

445 309 171
                                    

Sore ini Kayla memilih pulang ke rumah nya. Kayla ingin memastikan keadaan Arlin. Terlebih lagi, Kayla meninggalkan Arlin saat mereka sedang bertengkar.

"Kayla," panggil Arlin saat melihat Kayla keluar dari mobilnya. karena merasa namanya di panggil, Kayla menoleh. ia mendapati Arlin yang sudah menunggu kepulangan nya. Kayla tidak menjawab, ia hanya berjalan menghampiri Arlin yang tengah berdiri di depan pintu utama.

"Akhirnya...kamu pulang juga," ucap Arlin memegang kedua bahu Kayla.

Arlin terlihat begitu menanti kepulangan Kayla. Padahal ini bukan pertama kali Kayla meninggalkan rumah, Kayla memang sering keluar masuk rumah sesuka nya.

"Maafin mamah ya.kay," lanjut nya beralih memeluk Kayla. Kayla tidak membalas pelukan Arlin. ia hanya pasrah saat Arlin memeluk dirinya.

Karena menyadari pelukan nya tidak terbalaskan, Arlin melepaskan pelukan nya.

"Kamu udah makan?" Tanya Arlin.

"Udah," jawab Kayla singkat. "Kayla capek, Kayla mau ke kamar," lanjutnya lalu masuk ke dalam.

Jujur saja sebenarnya Kayla sangat merindukan Arlin, Kayla ingin sekali bisa dekat dengan Arlin seperti anak-anak yang lain. Namun rasa gengsi dari Arlin maupun Kayla selalu hadir saat mereka bersama membuat mereka memilih membiasakan diri tanpa berkomunikasi.

**

Ckiiitttt.....

Suara decitan mobil terdengar begitu jelas hingga meninggalkan bekas ban di aspal. Mendengar suara itu, sontak membuat seluruh anak brave teenager menoleh ke arah nya.

Sebuah mobil sport berwarna hitam baru saja berhenti tepat di depan Basecamp anak Brave teenager.

Aksa menyembulkan kepala di jendela mobil miliknya,
"Gimana?" Tanya nya dengan wajah sombong.

Gilang mengacungkan kedua jempolnya ke arah Aksa. "Perfect!"ujar nya dengan rasa takjub.

"Kepala suku kita emang the best banget pokoknya," timpal Bryan memuji Aksa.

Aksa keluar dari mobilnya,ia berjalan menghampiri anak Brave teenager yang sudah berkumpul.

Brave Teenager adalah sebuah nama komunitas anak muda yang anggota nya kurang lebih terdapat 50 orang yang di mana ketuanya adalah Aksa Delvin Anggara.
Tidak hanya dari sekolah Alexandria, anggota Brave teenager menyebar luas di berbagai sekolahan.

Awalnya, ketua gang Brave teenager adalah Genta. Namun semenjak Genta lulus, ia menyerahkan jabatan nya kepada Aksa dengan alasan karena Genta harus melanjutkan Pendidikan nya di Jerman yang membuatnya tidak bisa menjadi ketua mereka.

Tentu saja menjadikan Aksa sebagai ketua adalah sebuah keputusan yang diambil sendiri oleh Genta. Bukan hanya itu, yang lain pun menyetujui jika pengganti Genta adalah Aksa.
Meskipun banyak yang usia nya lebih tua dari Aksa namun, itu tidak berlaku karena menurut mereka menjadi Pemimpin itu bukan hanya tentang usia, melainkan bagaimana cara seseorang bijak dalam memimpin.

Jika kebanyakan pemuda yang lain membuat geng motor, berbeda dengan Brave teenager. mereka memilih membuat sebuah klub mobil.

"Gimana nggak menang terus, setiap balapan mobilnya ganti baru,"  ujar Aldi sembari melihat-lihat mobil Aksa dengan begitu detail.

"Anak Sultan bebas," celetuk Farel,
Membuat Aksa terkekeh pelan.

Bryan berjalan menghampiri Aksa, ia berniat ingin menyambut kedatangan Aksa dengan tos ala mereka.
"Aksa si ketua Brave teenager. Tampan, tajir, kapten basket, dan most wanted Alexandria," Ujar Bryan mendramatisir.

❤️KAYSA♥️[ Revisi Setelah Selesai] Where stories live. Discover now