Tragedi

262 98 79
                                    

Suara tepuk tangan begitu terdengar meriah bersamaan saat mobil sport milik Aksa mencapai garis finish lebih dahulu.

Aksa keluar dari mobilnya membuat suasana area balap semakin terasa ramai, suara histreis yang meneriaki namanya membuat Aksa merasa dirinya seperti selebriti.

"Selamat, Bro!" serempak anak brave teenager, mereka semua memberi ucapan selamat kepada sang ketua karena berhasil mengalahkan Bara. Lawannya.

Setelah anggota Brave Teenager bergantian memberikan selamat, Bara berjalan menghampiri mereka.

"Selamat!" Bara mengulurkan tangannya kepada Aksa.

Aksa tersenyum smirk lalu meraih tangan Bara. "Thanks!"

"Malam ini mungkin emang lo pemenangnya tapi, kita liat besok," bisik Bara kepada Aksa namun bisa di dengar oleh orang lain.

Aksa mengedikkan bahunya acuh. Malas menanggapi ucapan Bara, ia hanya tersenyum mengejek ke arah nya.

"Bukan malam ini doang kali, setiap kompetisi juga Aksa yang menang," celetuk Farel membuat Bara terkekeh sebal.

Bara langsung beranjak pergi diikuti oleh anggotanya.

Tidak mau berlama-lama, Aksa dan yang lain pun langsung meninggalkan area balap setelah semuanya selesai.

Mereka semua langsung menuju ke Basecamp mereka untuk mengadakan sebuah party kecil-kecilan dari uang hasil Aksa memenangkan balapan tadi.

Ada beberapa botol minuman, rokok, serta cemilan yang sudah tersedia untuk menemani mereka semua.

Mereka semua berencana untuk begadang karena malam ini adalah malam Minggu. Malam yang sangat di nantikan oleh kebanyakan orang terutama para remaja.

Setelah selesai merayakan kemenangannya, Aksa pamit untuk pulang lebih dahulu. Sebenarnya Bryan dan yang lainnya sudah menahan Aksa agar dia tetap di sini bersama mereka. Namun Aksa sudah merasa lelah dan bosan, ia ingin segera pulang ke rumah untuk beristirahat.

Aksa menjalankan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata karena dia yakin jalanan masih sepi, namun beberapa saat kemudian Aksa mengurangi kecepatan mobilnya karena di depan sana terlihat ramai dan sedikit macet.

Aksa melihat jam di ponselnya, jam menunjukkan pukul 3 pagi.
"Masih jam segini jalanan udah ramai," gumam Aksa.

Dengan begitu Aksa tetap menelusuri jalan, semakin mendekat Aksa semakin sadar bahwa di sana bukan macet karena padatnya kendaraan melainkan ada sebuah kecelakaan.

Aksa bisa melihat ada beberapa mobil yang sudah sedikit hancur di tepi jalan, ada juga kumpulan orang-orang yang sepertinya sedang meminta pertanggungjawaban dari sang pelaku, sampai akhirnya matanya tidak sengaja menemukan seseorang yang di kenalnya ada di sana.

Aksa pun langsung memarkirkan mobilnya di dekat TKP. Di sana ia melihat Kayla ada di dalam kerumunan dengan wajah yang terlihat panik dan cemas.

Setelah hampir satu jam lamanya akhirnya, Kayla berhasil terbebas dengan bantuan dari Aksa.

Kayla sudah menceritakan semua kejadian ini, ia menceritakan bahwa dirinya habis berkunjung ke apartemen sahabatnya. Ana dan Mia meneleponnya agar Kayla datang ke sana untuk menghabiskan waktu bersama mereka. Merasa sudah puas bermain akhirnya, Kayla izin pamit untuk pulang.

Sebenarnya kedua sahabatnya sudah mengingatkan Kayla agar dia menginap saja. Mereka takut terjadi sesuatu apalagi di waktu seperti ini tetapi, Kayla terkekeh ingin pulang. Dia tidak mau sampai Arlin tahu karena dirinya pergi tanpa pamit dari mamanya.

Sewaktu di jalan, ntah mengapa Kayla merasa dirinya merasa lelah dan mulai lepas kendali. Sampai akhirnya ia menabrak 4 unit mobil serta 6 motor yang sedang terparkir di tepi jalan. Beruntung tidak ada korban jiwa yang luka. Hanya saja Kayla harus mengganti rugi semua kendaraan yang rusak akibat di tabraknya.

Saat itu Kayla benar-benar panik. Apalagi saat melihat banyaknya orang yang mengerubunginya meminta pertanggungjawaban kepadanya, sungguh itu semakin membuat Kayla semakin panik dan cemas.

Kayla tidak tahu bagaimana ceritanya tiba- tiba, Aksa datang menenangkan semua masa yang sudah emosi karena ulah nya. Bahkan yang membayar semua kerugian itu adalah Aksa. Dia dengan sigap menangani kasus ini untuk segera membebaskan Kayla.

Mobil Kayla pun mengalami kerusakan yang lumayan parah di bagian depannya, karena itu Aksa memilih mengantarkan Kayla untuk pulang ke rumahnya.

Setelah di dalam mobil tidak ada yang bersuara. Kayla masih terlihat sangat panik atas apa yang barusan di alaminya.

"Kalau lo gak bisa bawa mobil mending gak usah." suara Aksa berhasil memecahkan keheningan di antara mereka. Dia bicara tanpa menoleh ke arah Kayla.

"Maksudnya?"tanya Kayla, sebenarnya ia sudah tahu maksud dari perkataan yang diucapkan Aksa barusan. Hanya saja dia ingin agar Aksa memperjelasnya.

Aksa mengedikkan bahunya acuh.

"Gue bisa bawa mobil." Kayla terkekeh. Tidak terima dibilang tidak bisa membawa mobil oleh Aksa.

"Terus tadi?"tanya Aksa.

"Itu kecelakaan."

"kecelakaan itu terjadi karena lo gak bisa bawa mobil."

Kayla mengambil alih stir mobil Aksa. "Gue bisa! Nih, gue buktiin."

Aksa terkejut. Perempuan di sebelahnya itu sepertinya sudah tidak waras.

" Minggir, ini bahaya!" Aksa kembali merebut stir mobilnya.

"Gue cuma mau buktiin kalau gue bisa bawa mobil."

"Tapi gak gini caranya. Minggir!" Aksa semakin panik karena mobilnya mulai lepas kendali.

Sampai akhirnya....

"TIN TIN...."

"Ckitt......" suara decitan mobil terdengar begitu jelas.

**
Sebelum keluar vote dulu, jangan lupa komen😜 terima kasih.











❤️KAYSA♥️[ Revisi Setelah Selesai] Where stories live. Discover now