Di Kawal

326 211 83
                                    



"Kebakaran-Kebakaran!" Mia berteriak tepat di samping telinga Ana. Ana yang sedang tidur merasa terusik karena suara Mia yang terdengar seperti suara panci terjatuh.

"Apaan,sih,lo," Kesal Ana, ia menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya.

"Bangun! "perintah Mia. "Lo, gak mau sekolah?"

"Gue ngantuk," balas Ana. Suaranya nyaris tak terdengar karena tertutup oleh selimut.

"Ck! Pacaran terus,sih! Giliran sekolah aja, gak lo urusin."

Yang Mia pikir, Ana sudah kembali tertidur. Namun, kenyataannya dibalik selimut Ana sedang mengumpat karena mendengar ocehan yang Mia lontarkan kepadanya.

Tadi malam Ana baru saja pulang di antar Aldi. Pasalnya, setelah acara ulang tahun Aldi di club, Ana langsung beranjak pergi, karena dia diajak oleh keluarga besar Aldi untuk merayakan kembali ulang tahun pacarnya itu di sebuah hotel yang dimiliki keluarganya.

"Jadi, lo gak mau sekolah ni?"tanya Kayla memastikan, namun tidak mendapatkan jawaban dari Ana.

"Yaudah kalau gitu, gue sama Mia berangkat,ya."

"Hmm."

"Dasar!Anak zaman sekarang," gumam Mia menggelengkan kepalanya sok frustrasi.

Ana membuka sedikit selimut nya, hingga menampakkan wajahnya saja. "Emang nya, lo. Anak zaman dulu!" sahut Ana terkekeh.

"Kalau dibilangin." Mia berkacak pinggang di depan Ana. Mereka berdua terlihat seperti ibu yang sedang memarahi anaknya.

"Iyaa,Nek,iya. Udah sana lo, berangkat! Ngomong terus kayak nenek sihir!" usir Ana.

Ucapan Ana barusan berhasil membuat Mia naik darah di pagi hari. Mia jadi merasa menyesal karena sudah sok peduli kepada Ana dengan cara membangunkannya untuk sekolah. Tidak ingin kekesalannya bertambah, Mia memilih keluar lebih dahulu dan menunggu Kayla di mobil saja. Kayla tertawa ketika melihat Mia keluar dengan menghentak-hentakan kakinya ke lantai. Dia tahu betul bahwa Ana berhasil merusak mood Mia di pagi hari. Karena tidak ingin terlambat, Kayla segera keluar menyusul Mia dan segera berangkat ke sekolah.

**

"Ini mobil kayaknya minta dibuang." Kayla menendang ban mobilnya kesal.

"Jadi,guys!ceritanya kita mau berangkat sekolah. Tapi, mobilnya malah mogok. Duh! Gimana, ya?

Kayla menoleh ke samping, ia memutar bola matanya jengah, saat melihat Mia yang malah asyik membuat snapgram.

"Ck! Bukannya bantuin,"gerutu Kayla kesal.

Mia yang melihat Kayla sedang menggerutu pun langsung menekan tombol pause di ponselnya. "Terus gue harus ngapain, Kay? Bongkar mobil lo, gitu? Dih, Ogah! Nanti kotor. Gue gak cantik lagi."

Ingin sekali Kayla mengeluarkan seluruh isi perutnya saat mendengar Mia memuji dirinya sendiri. Memangnya dia pikir, dia cantik sekali sampai berkata seperti itu ? Kayla rasa tidak. Jelas cantikan Kayla ke mana-mana.

Tin...Tin...

Suara klakson mobil membuat Kayla dan Mia menoleh ke belakang secara bersamaan. Mereka terkejut saat melihat mobil anggota Brave teenager datang menghampirinya.

"Mobil lo kenapa,Kay? " tanya Farel dari dalam mobil. Ia tidak turun, hanya membuka Kaca mobilnya saja.

"Menurut, lo," jawab Mia mendahului Kayla.

"Mogok," balas Farel dengan wajah polos.

"Yaudah, kalau gitu ngapain nanya!".

Farel menggaruk pelipisnya yang tidak gatal. "Iya juga,sih."

"Yaudah kalau gitu bareng kita aja!" Gilang yang berada di samping Farel ikut bicara. Dia menawarkan tumpangan kepada Kayla dan Mia.

"Emang cukup?" tanya Kayla seraya melihat ke dalam mobil Farel. Semua kursi mobilnya penuh karena dia juga mengajak adik kelas yang tak lain juga anggota Brave Teenager di dalam mobilnya.

Mendengar pertanyaan Kayla, Gilang tertawa sumbang. "Di sini mobil banyak, Kay. Lo tinggal pilih mau sama siapa."

Mendengar jawaban Gilang. Kayla dan Mia saling melempar pandangan sebentar.

"Di situ." Mia menarik tangan Kayla secara tiba-tiba membuat Kayla refleks mengikuti.

Di Sekolah....

Semua orang refleks menoleh saat segerombol mobil datang memasuki area parkiran guru. Mereka tampak antusias menunggu seseorang yang berada di dalam mobil itu keluar.

Seolah menanti sang idola, mereka tetap setia menunggu satu persatu mobil yang mereka yakini isinya adalah anggota Brave Teenager.

Setelah lima mobil terparkir rapi. Satu-persatu orang yang berada di dalam mobil itu keluar. Mobil berwarna putih yang berada di paling depan adalah mobil yang membuka pintu lebih dahulu, mereka semua tahu betul jika di dalam mobil itu ada Aksa si ketua Brave Teenager.

Ke-empat pintu yang berada di mobil itu kompak terbuka bersamaan, membuat mereka semua yang melihat terkejut karena melihat keberadaan Kayla dan Mia di sana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ke-empat pintu yang berada di mobil itu kompak terbuka bersamaan, membuat mereka semua yang melihat terkejut karena melihat keberadaan Kayla dan Mia di sana.

Aksa dan Bryan berjalan lebih dahulu di paling depan. Di belakangnya, Kayla dan Mia mengekori, sedangkan baris selanjutnya ada Gilang, Farel, serta anggota Brave Teenager lainnya ikut berjalan mengawal sang ketua.

Mereka semua menatap anggota Brave Teenager dengan tatapan memuja saat geng itu mulai memasuki area koridor sekolah. Namun, tatapan dari semua orang berubah menjadi tatapan iri saat melihat Kayla dan Mia yang berada di antara kumpulan cowok tampan di sekolah Alexandria.

Mia menyikut lengan Kayla pelan. "Anjir,Kay. Kita berasa lagi di kawal."

**

Sebelum keluar, jangan lupa meninggalkan jejak dengan cara memvote/komen di sini,

Oghey thanks buat yang udah sempetin baca dan meramaikan part ini😍



❤️KAYSA♥️[ Revisi Setelah Selesai] Where stories live. Discover now