Fifty one

4.7K 355 167
                                    

Enjoy reading...

Taehyung

Awalnya aku sudah bersiap ingin marah dan menyambutnya dengan makian karena sudah datang tengah malam dan mengganggu waktuku bersama dengan Youra. Tapi ternyata, seketika amarahku lenyap begitu saja saat melihat siapa yang tengah berdiri di depan apartemenku.

Entah apa yang sedang terjadi dengannya? Aku menatapnya bingung, sebelum akhirnya mengembus nafas kasar dengan rasa penasaran. Jungkook terlihat begitu kalut. Penampilannya kacau, dengan wajahnya yang ketara frustasi seperti memikirkan beban berat.

"Masuklah." perintahku tanpa banyak kata. Jungkook pun berjalan masuk mengikutiku dan duduk di salah satu sofa panjang ruang tamu. Sedangkan aku duduk di sofa seberang yang posisinya berhadapan dengan dirinya.

"Duduklah dengan tenang dan jelaskan kepadaku?" ucapku mulai bertanya.

"Hyung... tolong bantu aku!" ucapnya terlihat begitu cemas. Sedari tadi duduknya tidak nyaman, bergerak maju mundur, bersandar, duduk tegap, menggoyang kaki, terus saja melakukan itu berulang-ulang.

"Jung, bisa tidak kau duduk lebih tenang. Aku pusing melihatmu bergerak-gerak terus." ucapku berkata jujur. Jungkook menghembus nafas kasar, sebelum akhirnya duduk tegap dan menatapku kelewat serius.

"Oke hyung, dengarkan aku baik-baik." ucapnya dengan tegas. Aku pun mentapnya serius dengan penasaran. Menunggu tentang apa yang akan Jungkook jelaskan, sehingga dia datang dan mengganggu malamku bersama dengan Youra.

Aku mengangguk, ikut duduk tegap dan siap menjadi pendengar yang baik. Entah kenapa aneh rasanya saat melihat Jungkook yang tak biasa seperti ini. Masalah seperti apa yang membuatnya begitu gelisah.

"Aku tidak tahu bagaimana pastinya, tapi tiba-tiba Hana memberitahuku jika besok dia akan bertunangan." spontan ucapan Jungkook membuatku sedikit terkejut. Benarkah ini? Pantas saja dia terlihat cemas.

"Kau yakin Hana tidak berbohong. Bukankah candaan dalam hubungan kalian sering kalian mainkan?" ucapku mencoba memastikan.

"Ini benar hyung, aku bahkan sangat terkejut. Lalu.. aku harus bagaimana? Orang tuanya menjodohkan Hana sejak lama dan Hana tidak pernah mengatakan ini kepadaku karena dia pikir orang tuanya sudah melupakannya." jawab Jungkook menjelaskan lagi.

"Oke.. lebih baik kau duduk tenang lebih dulu. Aku akan memanggil Youra untuk kemari." ucapku bangkit dan berjalan masuk ke dalam kamar.

Begitu aku membuka pintu, Youra sudah duduk di depan meja rias dan sibuk menyisir rambutnya, sesekali mengibas-ngibas perlahan dengan telapak tangannya.

"Sayang..." panggilku masih berdiri di ambang pintu.

"Siapa yang datang, Taehyung?" ucapnya bertanya padaku.

"Jungkook. Dia datang kemari dan sepertinya... dia membutuhkan bantuan kita." jawabku membuat Youra mengerut dahi bingung, sebelum akhirnya meletakkan sisirnya dan berpaling menghadapku.

"Ada apa dengan Jungkook? Apa dia baik-baik saja?" ucap Youra mulai terdengar khawatir. Aku berjalan mendekat, mengusap punggungnya perlahan lalu mengajaknya bangkit dan berdiri menghadapku.

"Dia baik, sayang. Tapi hatinya sedang tidak baik-baik saja." jawabku sedikit menjelaskan.

"Hatinya? Apa ini soal Hana? Memangnya ada apa?" tanya Youra mulai bingung.

"Ayo sayang, lebih baik kita temui Jungkook di luar." ucapku menggandeng tangan Youra, membawanya keluar kamar untuk menemui Jungkook di ruang tamu.

Ketika aku datang bersama Youra dan duduk kembali, Jungkook hanya diam memandangiku dan Youra secara bergantian. Ada apa lagi dengannya? Bukankah aku hanya meninggalkannya sebentar, tapi kenapa dia sudah bertingkah aneh begini.

[M] DESIRE✅Where stories live. Discover now