Twenty Seven

7.3K 460 311
                                    

Enjoy reading..

Youra

Hari ini aku benar-benar sibuk, karena berlibur beberapa hari tapi sudah banyak sekali pekerjaan yang terbengkalai seperti ini. Bagaimana jika kita berlibur lebih lama, wahh.. aku tidak akan bisa membayangkannya. Ku lihat ruangan Taehyung terbuka, ternyata Seokjin lah yang keluar dari sana.

"Kau sudah selesai bertemu dengannya, oppa?" ucapku bertanya saat Seokjin sudah berdiri di depan mejaku.

"Ya.. Youra, aku hanya menyapanya sebentar. Tapi aku harus segera kembali ke rumah sakit, sekarang. Pasienku sudah menunggu. Titipkan salamku untuk Misun dan yang lainnya. Ingatkan dia untuk menghabiskan makanannya, aku yang membuatnya sendiri khusus untuknya." ucap Seokjin berpesan dan berpamitan.

"Tentu, akan ku pastikan eonnie Misun menghabiskan makanannya. Nanti ku sampaikan salammu kepada mereka semua." ucapku membalasnya.

"Baiklah, aku pergi. Terimakasih Youra, sampai jumpa." jawabnya berpamitan.

"Terimakasih kembali, oppa. Hati-hati di jalan." ucapku membalas.

Seokjin tersenyum, lalu berjalan pergi menuju lift untuk turun. Aku bahkan tidak menyangka, ternyata mereka sudah sedekat ini. Atau mungkin mereka sudah saling bertukar nomor ponsel kemarin saat liburan, tapi kami tidak menyadarinya. Memang sih mereka tidak memperlihatkan gelagat aneh, hanya Seokjin yang sesekali menggoda Mi Sun. Ahh... Mereka manis sekali.

Namun beberapa saat kemudian, setelah aku kembali sibuk dengan kertas-kertas dan berkasku, suara seseorang menyapa indra pendengaranku.

"Selamat siang, Youra." ucapnya menyapa dan tersenyum.

"Selamat siang juga, oppa." jawabku membalas tersenyum.

"Apa Taehyung ada di dalam?" ucapnya bertanya padaku.

"Tentu, masuklah ke ruangannya. Dia ada di dalam." jawabku memberitahu.

"Baiklah, terimakasih. Aku akan masuk ke dalam menemuinya." ucapnya meminta ijin dan ku jawab dengan anggukan kepala. Kemudian dia berjalan masuk ke ruangan Taehyung.

Astaga, tumben sekali hari ini mereka datang kemari. Setelah Jungkook, Seokjin bahkan sekarang Namjoon. Entah siapa lagi nanti?
Belum sempat aku kembali dengan berkas-berkasku, beberapa orang sudah datang menghampiriku.

"Youra, sebentar lagi jam makan siang, apa kau mau bergabung bersama kami?" ucap Saerin bertanya padaku.

"Maaf eonnie, sepertinya aku tidak bisa. Aku sudah ada janji dengan pak Taehyung untuk makan siang bersama." jawabku menolak halus.

"Ahh.. Benarkah? Sepertinya, makan siang kali ini hanya ada aku dan Hyunjae saja." ucap Saerin terlihat murung.

"Ayolah eonnie, sesekali saja tidak masalah bukan. Aku yakin pak Taehyung tidak akan marah." ucap Hyunjae memohon dan menyatukan ke dua telapak tangannya.

"Hmm, baiklah. Aku akan meminta ijin padanya dan makan siang bersama kalian." jawabku dengan tersenyum.

"Yey... Eonnie yang terbaik." ucap Hyunjae senang dan tangannya membentuk jempol ke arahku.

"Eitss... tunggu, apa kalian ingin meninggalkanku? Kalian tidak mengajakku juga?" ucap Misun dengan protes.

"Kau kan sudah dapat bekal spesial dari Seokjin oppa, aku yakin kau tidak akan bergabung bersama kami hari ini." jawab Saerin membenarkan.

"Yakk.. siapa bilang aku tidak bergabung. Kau tidak lihat, makanan ini banyak sekali! Aku bahkan tidak sanggup untuk menghabiskannya sendirian. Dia bilang aku harus membaginya dengan kalian. Jadi kita makan bersama saja, kecuali Hana. Oke." ucap Mi Sun memberi tahu dan menunjukkan bekal makanan yang Seokjin berikan. Itu memang banyak sekali.

[M] DESIRE✅Where stories live. Discover now