Four

16.2K 1.1K 120
                                    

Enjoy reading..

Youra

Tunggu, apa yang Taehyung katakan. Dia telah pergi? Siapa? Wanita itu. Mendadak pikiranku kosong. Apa aku terjebak sekarang.

"Pergi, siapa yang pergi? Apa dia kekasihmu?" tanyaku ragu-ragu.

"Istriku, dia sudah pergi. Tenang di atas sana." ucap Taehyung tanpa beban.

Sontak aku gemetar dan hatiku terasa sakit. Aku bahkan mengusap dadaku perlahan. Taehyung sudah menikah?

"Ya Tuhan. Maaf Taehyung, aku tidak bermaksud..."

Taehyung tersenyum, ia memandangku dengan tatapan tegar.

"Tak apa, Youra. Semua sudah berlalu." jawabnya tanpa keraguan.

"Sungguh Taehyung, aku tak bermaksud mengungkit atau membuatmu bersedih. Ak-

"Sekarang kau masuklah dan tidurlah. Cuaca semakin dingin, kau juga butuh istirahat." ucapnya memberitahu.

Aku hanya bisa menurut, mengangguk dan berjalan masuk meninggalkan Taehyung sendirian di balkon apartemen.

Aku termenung, sejenak aku penasaran dan mulai menyimpan banyak pertanyaan di otakku. Rasanya aku ingin berbalik dan berlari memeluknya dengan erat. Entahlah, mungkin sebuah pelukan dapat membuatnya jauh lebih baik.

****

Taehyung

Tak terasa, pagi hari menyapa secepat waktu berlalu. Setelah percakapan singkat dengan Youra di balkon tadi malam, aku kembali masuk dan terselubung dengan fikiranku sendiri. Hingga tak sadar entah pukul berapa aku mulai tertidur.

Bergegas masuk kedalam kamar mandi, aku mengguyur tubuhku dengan air dingin. Mataku terpejam menikmati setiap tetesan air yang mengalir di tubuhku. Membiarkannya menyapu kotoran bahkan luka-luka di tubuhku yang tak terlihat.

Tak dapat aku pungkiri, kehilangan dan kekecewaan membuatku menjadi seperti ini. Di saat aku ingin menyambut kebahagian yang datang namun sakit juga menggores luka yang cukup dalam.

Aku keluar dari kamar mandi. Memakai pakaian yang sempat aku siapkan dan menatap pantulan diriku di depan cermin.

Apakah aku begitu buruk? Hingga sekarang, semua kelembutanku menjelma nyata menjadi sebuah keburukan? Haruskah aku bangga? Aku berdecak.

Persetan dengan semua itu.

Menyusur rambutku dengan kedua tangan, aku berjalan ke dapur dan mendapati Youra tengah berkutat dengan peralatan. Ia sedang memasak dan ia sepertinya tengah menyiapkan sarapan untuk kami.

Menyadari kehadiranku Youra  menoleh dan berkata.

"Selamat pagi, Taehyung." sapanya ceria. Ia kembali menatap penggorengan dan sibuk membolak balik pancake di atas teflon.

"Pagi, Youra. Apa yang kau lakukan?" jawabku bertanya lagi.

"Maaf Taehyung, aku memakai dapurmu tanpa ijin. Aku sedang membuat sarapan." ucapnya mencoba menjelaskan.

"Ahh.. tak apa Youra, kau bisa memakainya. Seharusnya aku membuatkan sarapan untukmu." kataku merasa tak enak.

"Anggap ini ucapan terimakasih karena kau sudah mengijinkanku untuk beristirahat di apartemenmu." jawab Youra menjelaskan.

Dengan cekatan ia menyiapkan  2 piring dan meletakkan pancake itu di atasnya. Membalurinya dengan madu dan sedikit taburan cherry di atasnya.

"Karena kau tak memiliki cukup bahan makanan, aku hanya membuat pancake sederhana. Apa kau mau mencobanya?" tanya Youra meminta pendapatku.

"Tentu.. dengan senang hati. Sudah lama tak ada yang menyiapkan sarapan pagi untukku." jawabku tanpa sadar.

Youra hanya diam. Mengamatiku yang mulai memotong pancake hampir setengah bagian dan menyuap satu potongan besar ke dalam mulutku.

"Wah.. ini sungguh lezat. Aku tidak berbohong." ucapku dengan jujur.

"Terimakasih, Taehyung. Awalnya aku tak yakin kau akan menyukainya." jawab Youra ragu-ragu.

"Pancake juga salah satu makanan kesukaanku."

Aku melahap habis pancake buatan Youra. Ini sedikit mengingatkanku dengan pancake buatan Young Mi. Bahkan dulu setiap pagi, aku akan sarapan pancake buatannya sebelum pergi berangkat ke kantor.

Setelah menghabiskan sepiring pancake buatan Youra, aku bersiap untuk mengantarnya pulang dan selanjutnya pergi menuju kantor seperti biasanya.

****

Aku adalah salah satu pengusaha sukses di perusahaan ternama. Mengebangkan bisnis di berbagai negara dan menjadi direktur sejak usia muda.

Tak hanya dapat menaklukkan sebuah bisnis, dengan nama Kim Taehyung, aku juga mampu menakhlukkan para wanita-wanita cantik di luar sana.

Tentunya bukan hanya karena aku seorang pengusaha sukses, tapi ketampananku juga menjadi salah satu daya tarik tersendiri dari seorang  Kim Taehyung.

Siapa sangka pria yang selama ini di gilai para wanita adalah seorang duda. Yah.. setelah merahasiakan pernikahanku lima tahun yang lalu dengan Park Young Mi karena tidak mendapatkan restu dari keluarga, penghiantan dan tragedi yang terjadi padaku setelahnya begitu menoreh luka dan kepedihan yang mendalam hingga membekukan hatiku.

Mencoba berbaik hati dengan masalalu, namun penyebab aku sering bermain-main dengan banyak wanita, itu tidak melulu hanya karena nafsu. Ada alasan kuat di balik rasa haus dan penasarannya akan nikmat dan kecewa.

Aku segera turun dari lamborgini hitam milikku. Kakiku melangkah memasuki gedung tinggi perusahaan. Di sampingku bahkan sudah berdiri Park Jimin, orang kepercayaanku sekaligus sahabat baikku.

"Taehyung, kau tidak penasaran aku punya kabar baik apa untukmu hari ini?" ucap Jimin dengan senyum di ujung bibirnya.

"Memangnya kabar baik apa, sehingga kau terlihat begitu antusias dari pada aku?" jawabku mulai penasaran.

Jimin hanya tersenyum mendengar perkataanku. Segera dia menyerahkan map di tangannya kepadaku. Dan dengan penasaran aku membuka dan mulai membacanya.

Mendadak aku ikut tersenyum begitu membaca isi map yang Jimin bawa. Haruskah aku berkata bahwa ini kebetulan?

TBC

Gimana, masih mau di lanjut?

Ada yang bisa nebak, kabar apa yang di bawa Jimin?

Jaga kesehatan, jangan lupa makan.

Mlg, 22-06-2020

[M] DESIRE✅Where stories live. Discover now