Thirty one

6.4K 457 176
                                    

Enjoy reading...

Youra

Pria itu sudah menghadangku di depan pintu. Tubuhku terdiam kaku, ternyata tidak semudah itu aku bisa terbebas.

Perlahan dia berjalan mendekat dan aku semakin melangkah mundur. Saat tangannya sudah meraih lenganku, dia mendorongku kasar hingga terjatuh ke lantai.

"Jangan sekali-kali kau mencoba untuk kabur dari sini, nona. Itupun jika kau masih ingin melihat kakakmu selamat!" ucapnya mengancamku. "Maaf tuan, dia sedikit kurang penurut. Jadi anda bisa lakukan apapun jika dia terus berusaha memberontak." ucapnya memberitahu. Pria itu membungkuk pergi sebelum menutup pintu dan menguncinya dari arah luar.

Aku menangis kencang saat pria tua itu sudah menyeretku lagi menuju ranjang. Dia melemparku kasar dan mendorongku hingga terlentang.

Sekuat tenaga aku mencoba memberontak, namun dengan kuat tangannya mencekeram pergelangan tanganku dan menguncinya di atas kepala.

Aku terus meraung kesakitan saat merasakan cengkraman yang terlalu erat. Kemejaku sudah melorot sebelah karena sebagian kancing yang terlepas dan tarikan paksa.

Bagai kesetanan, pria itu terus berusaha mencumbuku. Namun aku menolak dan terus menghindarinya. Air mataku bahkan sudah tak bisa ku bendung lagi.

Aku merasa jijik dengan diriku sendiri. Ya Tuhan, kenapa harus dengan cara seperti ini? Tolong lindungi aku. Ucapku dalam hati.

"Aku tidak mau! Lepaskan!" ucapku masih memberontak.

PLAK!!! Tamparan itu ku dapatkan lagi.

"Kau bisa diam, tidak! Aku sudah membayarmu dengan harga mahal. Dasar wanita tidak tahu diri. PLAK!" ucapnya murka dan menamparku lagi.

Aku bahkan bisa merasakan darah di ujung bibirku, entah bagaimana rupa wajahku saat ini? Yang jelas, sudah beberapa kali dia menamparku.

Taehyung bahkan tidak pernah sekalipun melakukannya. Hatiku benar-benar hancur sekarang.

Pria itu mencoba menarik paksa rok spanku dengan cara merobeknya. Kakiku terus bergerak sebagai penolakan agar dia tak mampu melakukannya. Namun kekuatannya yang tak sebanding denganku yang mampu merobeknya hingga setengah.

Merasa berhasil dan lengah barang sebentar saja, tak sadar dia melepas tanganku saat tangannya mencoba meraba bagian tubuhku yang lain.

Aku mencoba memberontak dan menggigit lengannya. Tak lupa kakiku menendang lagi kejantanannya lebih kuat, hingga pria itu terjatuh ke lantai dan meraung kesakitan.

"Brengsek!" umpatnya sambil memegang kejantanannya.

Aku berlari ke arah pintu dan mencoba membukanya lagi. Namun tetap saja, pintu itu tak bisa terbuka. Badanku langsung luruh seketika, menangis sambil memeluk tubuhku sendiri walau sia-sia. Menenggelamkan wajahku di atas lutut hingga...

BRAKK!!!

Pintu terbuka lebar karena dobrakan kuat. Aku mengangkat wajah dan menoleh ke arah pintu. Tangisku semakin pecah saat kurasakan pelukan hangat itu lagi.

"Tenang sayang, tenang. Ada aku di sini, kau sudah aman bersamaku." ucapnya sambil memelukku erat dan mengusap kepalaku sayang.

Aku tak mampu berkata lagi, hanya isak tangisku yang terdengar. Membalas pelukannya tak kalah erat, aku semakin menenggelamkan tubuhku kedalam tubuhnya.

"Hyung, lebih baik kau bawa Youra pergi dari sini. Aku dan Jimin Hyung yang akan membereskan semuanya. Hoseok hyung dan yang lain juga sudah datang." ucap Jungkook memberitahu.

[M] DESIRE✅Where stories live. Discover now