Two

19.1K 1.4K 240
                                    

Enjoy reading...

Taehyung

Malam semakin larut dan pesta semakin meriah. Terlihat beberapa pasangan mulai bercumbu mesra, saling mengahatkan bahkan menyecap lidah sang lawan dengan nikmatnya.

Mereka semua begitu asik, bahkan menghiraukan berapa banyak manusia lain tanpa rasa sungkan dan malu, seakan-akan dunia hanya milik berdua.

Park Jimin hilang entah kemana. Setelah mendapatkan sang lawan, dia pun berkata jika tak ingin di ganggu sebab dirinya akan bergulat dengan panas dan juga peluh.

Joen Jungkook, pria itu ada di sudut ruangan. Bersama sang kekasih sedang berpelukan dan saling menyecap lidah. Mereka bercumbu mesra dan saling memberi kehangatan seolah-olah esok tidak ada hari lagi.

Dan aku di sini, duduk berdua bersama Youra dalam diam. Mencoba bertahan untuk tidak meledakan hasrat yang tak terbendung secara paksa. Aneh memang, berada di dekatnya membuatku kepayangan. Tak biasanya aku di kendalikan sekuat ini.

Jika di amati kembali, tidak ada yang salah dengan dirinya ataupun pakaiannya. Youra bahkan terkesan berpakaian sopan namun juga elegan. Tidak seperti wanita kebanyakan yang jelas-jelas ingin memperlihatkan lekukan tubuhnya.

Youra wanita cantik dengan senyuman yang menawan. Kulitnya yang putih bersih terlihat begitu lembut. Wajahnya pun terpahat sempurna, dengan hidung mancung dan bibir pink yang merona karena polesan sederhana.

Tak lupa matanya yang indah di lengkapi dengan bulu mata lentik yang panjang, menabah kesan anggun dan lembut secara bersamaan. Rambutnya panjang, berwarna kecoklatan dan di gerai indah dengan ujung rambut bergelombang.

Sungguh, pandanganku bahkan tidak bisa berpaling hanya untuk menolak pesonanya yang dominan.

Tak sadar terlalu lama aku memandanginya, suara lembut Youra terdengar dan menyadarkanku dari lamunan.

"Taehyung, apa kau baik-baik saja? Kau terlihat gelisah, apa ada masalah?" tanya Youra menatapku penasaran.

Ahh.. Mungkin Youra sudah menyadari gelagat anehku sejak tadi.

"Tidak. Tidak ada, Youra. Aku hanya.. kegerahan." jawabku asal sangking gugupnya.

"Oh.. benarkah? AC sedingin ini kau kegerahan?" tanyanya mulai heran.

Youra menatapku aneh, mengerut kening bingung dan menggaruk lehernya yang tidak gatal. Lantas yang terjadi selanjutnya membuatku di landa panik dan frustrasi.

Tubuhnya merapat, wajahnya mendekat dengan bibirnya yang mulai bergerak meniup-niup area wajahku hingga ke arah perpotongan leher dan dagu.

Astaga, apa-apaan ini?

Bukannya semakin redup, aku malah semakin terbakar kala hangat nafasnya menerpa area sensitifku. Dia membuatku meremang.

"Taehyung, apa ini lebih baik?" tanya Youra masih menatapku dengan jarak yang cukup dekat.

Aku hanya diam, tak bisa menjawab apapun yang dia pertanyakan. Sebab sesak yang semakin mendesak, membuatku semakin tak terkendali. Bolehkan langsung kuterkam saja dia disini? Sungguh aku tak tahan lagi.

Dasar.. hormon sialan.

"Ah.. ya, mungkin lebih baik." jawabku berbohong.

"Tapi kenapa kau jadi gugup? Apa aku terlalu dekat?" tanyanya memastikan.

Belum sempat Youra bergeser memberi jarak, kutarik lagi pinggangnya lebih dekat ke arahku. Youra sempat terkejut, lalu memasang wajah bingung penuh dengan tanya.

[M] DESIRE✅Where stories live. Discover now