One

25.3K 1.6K 298
                                    

Enjoy reading..

Taehyung

Selesai membersihkan diri dan memakai kembali pakaian yang sempat terlepas dari tubuh karena pergulatan panas setengah jam yang lalu, aku melangkahkan kaki menuju ranjang dimana seorang wanita tanpa sehelai benang terbaring lelah disana.

Seperti biasa, kulemparkan selembar cek sebagai imbalannya memuaskanku meski sebenarnya aku merasa tak puas.

"Ini, ambil bayaranmu." kataku hendak ingin pergi. Tapi belum sempat ku melangkah panjang, kurasakan ada yang menggengam tanganku.

Dia merubah posisinya segera menjadi duduk dengan keadaan masih bertelanjang. Ku palingkan wajah dan dia berkata "Hubungi aku kembali jika kau ingin, aku siap kapan pun kau membutuhkanku." ucapnya terdengar menggoda.

Aku sudah tidak tertarik jawabku dalam hati.

"Tidak ada yang kedua ataupun selanjutnya. Ingat, ini yang pertama dan terakhir." kataku sambil melepas gengaman tangannya.

Aku terbiasa melakukan hubungan dengan wanita yang sama hanya sekali. Entah karena aku tak puas dengan mereka atau merasa rugi tak mendapatkan apa yang aku cari.

Min Sora, wanita cantik tinggi semampai yang memiliki body seksi. Tentu siapapun pria pasti mengaguminya. Tapi bagiku dia hanya salah satu dari beberapa wanita panggilan yang aku sewa untuk menuntaskan hasratku. Namun aku tak mendapatkan kenikmatan itu.

Entah sudah berapa banyak wanita yang menghangatkanku diranjang, tapi aku tak pernah merasa puas dengan mereka. Mungkin karena mereka yang sudah tidak senikmat pertama atau aku yang tidak pernah merasakan himpitan dinding lembah tak terjamah.

Ku langkahkan kakiku menuju pintu, membukanya dan berjalan keluar segera menaiki lift. Hingga sesampainya di lobi bawah, ku hampiri lelaki Park yang duduk santai di sofa sambil meminum kopi panas ditangannya.

Ku dudukan diriku di sofa yang kosong dan Jimin hanya melirikku sekilas dengan senyum disudut bibirnya.

"Bagaimana Taehyung, apa kau puas dengan wanita pilihanku kali ini?" katanya penasaran.

"Lebih tepatnya dia yang terpuaskan, dia mendapatkan puncaknya berkali-kali." ucapku menghembuskan nafas berat.

"Sialan." umpatku kesal. Jimin terkekeh geli.

"Mereka tidak ada yang bisa mengimbangiku dan menyerah begitu saja. Mungkin aku yang terlalu perkasa." imbuhku dengan bangga. Jimin mendengus rendah.

"Tidak ada yang salah dengan mereka, hormonmu saja yang sialan. Wanita yang aku pilih semuanya istimewa dan pelayanannya selalu memuaskan, tapi sepertinya tidak berlaku bagimu." jawab Jimin sedikit sebal.

Bagaimana ia tidak sebal, setiap kali Jimin mancarikan wanita teman tidur untukku, aku selalu tidak puas dan mengeluh dengan pelayanannya.

Tapi kenyataannya memang begitu.

Melirik jam dipergelangan tangan, Jimin meletakkan gelas kopinya di meja dan berdiri.

"Taehyung.. ayo kita bersenang-senang malam ini. Jungkook sudah menunggu kita di villa miliknya." katanya mengajakku.

Dengan malas aku beranjak dari duduk dan mengikuti langkah Jimin menuju mobilku yang terparkir di samping hotel. Ingin menolak namun tidak ada salahnya juga berenang-senang sebentar.

****

Sesampainya di villa milik Jungkook, segera aku memarkirkan mobilku di halaman depan. Lalu Jimin keluar terlebih dahulu dan aku menyusulnya berjalan mengikuti dari belakang.

Saat kami sudah memasuki villa, Jimin menatap keseluruh penjuru ruangan mencari keberadaan Jungkook. Aku pun ikut menatap ke sekeliling dan ternyata Jungkook berada di tengah kerumunan pesta sedang asik berjoget dengan salah satu teman wanitanya. Entah siapa lagi kali ini.

"Jungkook?" teriak Jimin memanggil.

Pria Jung itu menoleh dan tersenyum. Berjalan menghampiri kami sambil memeluk erat pinggul wanitanya agar tidak terlepas.

"Akhirnya kalian datang juga." katanya bersemangat.

"Kenalkan hyung, ini kekasihku."

"Perkenalkan aku Park Jimin dan ini Kim Taehyung. Kami sahabat Jungkook." kata Jimin mengulurkan tangan.

"Namaku Song Hyemi, senang mengenal kalian." jawab wanita Song dan membalas uluran tangan jimin.

"Bersenang senanglah hyung, hari ini banyak teman wanitaku yang datang." imbuhnya memberitahu.

"Yah.. Kau paham betul Jung apa yang kami cari!" jawab Jimin dengan senyum kemenangan.

Kami masih terus mengobrol, sesekali tertawa dengan candaan yang Park Jimin lontarkan. Tiba-tiba seorang gadis cantik menghampiri kami. Ah, lebih tepatnya menghampiri Song Hyemi kekasih Jungkook.

"Maaf aku terlambat, mobilku tiba-tiba mogok di tengah jalan." sesalnya berucap.

"Tak apa Youra, kau mau datang kemari kita sudah senang. Benar kan Jungkook?" tanya Hyemi tersenyum.

"Tentu Youra. Selamat datang dan selamat bersenang-senang. Nikmati pestanya malam ini." jawab jungkook mempersilahkan. Aku dan Jimin hanya tersenyum dan saling melirik satu sama lain.

"Ahh.. aku sampai melupakan kalian. Kenalkan mereka sahabat Jungkook. Park Jimin dan Kim Taehyung." ucap Song Hyemi memperkenalkan.

"Hai, namaku Lee Youra sahabat Song Hyemi. Salam kenal." ucapnya dengan senyum menawan.

Aku terdiam, menatapnya dengan penuh minat. Sungguh baru kali ini hanya dengan melihat senyumnya mampu membangkitkan hasratku secepat kilat meledak kelangit. Bahkan api di dalam jiwaku semakin membara tak terkendali. Membayangkan saja sudah membuatku sesak.

Sepertinya ini semakin menarik.

Tbc.

Mlg, 20-06-2020

[M] DESIRE✅Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon