Fifty Five

3.8K 269 172
                                    

Enjoy reading..

Taehyung

Aku terkejut dan segera berlari menghampiri Youra yang saat ini sedang merintih kesakitan. Ia memegangi perutnya dengan kuat namun yang kulihat pria itu malah pergi begitu saja tanpa menghiraukan keadaan Youra.

Ia sama sekali tidak merasa bersalah atau bahkan sekedar meminta maaf karena tanpa sengaja sudah melukai orang lain.

Pria bodoh itu terlalu sibuk bermain ponsel di saat ia sedang mendorong trolly belanjaan dan berjalan tanpa melihat jalan yang ia lalui.

Sialan!

Ingin rasanya mencaci maki pria itu dan memukulnya dengan keras, namun aku mengurungkan niatku karena keadaan Youra saat ini jauh lebih penting dari pada pria bodoh itu.

"Sayang, apa kau baik-baik saja? Dimana yang sakit? Apa trolly itu membentur perutmu dengan keras?" tanyaku dengan nada panik.

Youra pun meringis. "Iya Taehyung, tapi aku baik-baik saja. Tenanglah, ini hanya sedikit nyeri," jawabnya dengan suara lirih. Aku tidak percaya.

"Tidak, kau terlihat kesakitan, sayang. Kita kerumah sakit saja, ya? Aku takut terjadi hal buruk padamu dan bayi kita," ucapku dengan nada khawatir.

Youra tersenyum, ia berusaha meyakinkanku dengan tatapan sendunya yang lembut.

"Aku sungguh baik-baik saja, Taehyung. Percayalah padaku, hm?" jawabnya masih berusaha meyakinkanku.

Aku pun hanya mengangguk pasrah. "Baiklah sayang, ayo.. kita pulang se-

"Tidak! Aku belum mendapatkan es krimku. Sayang, aku masih mau es krim," ucapnya memohon dengan nada manja dan wajah yang terlihat menggemaskan.

Astaga Youra! Bisa-bisanya ia menggodaku dengan tatapan seperti itu.

Aku pun menghembus nafas kasar. "Baiklah sayang, tunggu sebentar. Aku akan membelikan es krim kesukaanmu dan setelah itu kita langsung pulang, oke?" kataku memberinya penawaran.

Youra mengangguk. "Iya sayang." jawabnya terdengar lebih bersemangat. Aku pun tersenyum geli menatapnya. "Yasudah, cepatlah Taehyung! Kenapa kau masih di sini?" ucapnya mulai kesal.

Ya Tuhan, istriku bisa marah juga ternyata! gerutuku takjub.

Lagi-lagi aku tersenyum geli melihat sisi lain Youra yang terlihat berbeda dari biasanya.

Kini satu tanganku terulur di atas kepalanya dan perlahan mengusapnya dengan lembut. "Iya sayang, kau akan segera mendapatkan es krimmu." jawabku berbalik dan berjalan pergi menuju lemari pendingin dan mangambil beberapa kotak es krim dengan aneka rasa.

Tak lupa juga aku membeli beberapa kotak susu ibu hamil untuk Youra dan bayinya agar ia bisa mendapatkan nutrisi dengan baik dan tumbuh sehat.

Setelah mendapatkan semua barang yang aku cari, aku segera membayarnya ke kasir dan kembali menghampiri Youra untuk mengajaknya pulang ke apartemen.

Hingga di sepanjang perjalanan pulang, aku mendapati Youra lebih banyak diam dari pada biasanya.

Ini terlihat sedikit aneh.

Youra memang terlihat baik-baik saja, tapi apa sebenarnya dia tidak sedang baik-baik saja?

Ia juga terlihat sangat resah, sesekali tangannya bergerak untuk meremas ujung-ujung dressnya kuat-kuat hingga kain itu terlihat kasar dan kusut.

Ada apa dengan Youra? Apa dia sedang menyembunyikan sesuatu? pikirku bertanya-tanya.

Tapi sepertinya ada sesuatu yang sedang Youra sembunyikan dan tidak aku ketahui sama sekali. Kini rasa penasaranku mulai timbul dan semakin menjadi-jadi.

[M] DESIRE✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang