Five

15.4K 1K 229
                                    

Enjoy reading..

Taehyung

Senyumku tak pernah pudar semenjak Jimin memberitahukan data wanita itu kepadaku. Ini sungguh sangat menarik. Maka dari itu untuk interview kali ini biar aku yang ingin melakukannya sendiri.

Tok Tok Tok

"Masuk." ucapku mempersilahkan.

Bunyi ketukan di ikuti dengan pintu yang terbuka lebar, membuatku dengan cepat menetralkan wajahku menjadi datar dan dingin.

Jimin masuk bersamaan dengan seseorang yang sudah aku tunggu-tunggu kedatangannya. Aku menatap lamat wanita yang kini tengah berdiri di hadapanku dengan senyum samarku.

Baru saja aku berpisah dengannya satu setengah jam yang lalu, tapi kini aku sudah bisa melihatnya lagi di hadapanku. Jimin pun undur diri dan aku juga mempersilahkan.

Mencoba memasang wajah terkejut, ternyata dia pun sama terkejutnya denganku seperti saat aku membaca lembaran data miliknya di map itu.

Sejujurnya, aku merasa geli. Tak bisa di pungkiri jika aku merasa senang begitu mengetahui diriku semakin dekat dengan Youra tanpa harus bersusah payah.

Dan lihatlah sekarang, kini dialah yang datang kepadaku dengan cara yang tak terduga.

Aku mendapatkanmu.

"Duduklah, Youra." ucapku mempersilahkan.

"Terimakasih, Pak." ucapnya terdengar profesional.

Youra mendorong kursi di hadapannya ke belakang dan mulai duduk dengan canggung.

"Kau bisa memanggilku Taehyung seperti sebelumnya." ucapku menegaskan.

"Maaf, sepertimya terdengar kurang sopan jika saya memanggil bapak dengan panggilan nama." jawabnya menolak.

"Untukmu aku tidak keberatan." ucapku meyakinkan. "Sungguh aku tak menyangka, kau datang melamar pekerjaan di perusahaanku ini, Youra. Jika aku tau tujuanmu datang kemari, maka lebih baik aku menunggumu dan kita bisa berangkat bersama-sama." imbuhku memberitahu.

"Saya juga tidak menyangka jika perusahaan yang saya datangi untuk interview adalah perusahaan bapak." jawabnya masih terdengar formal.

"Aku sedikit kurang nyaman mendengarmu berbicara formal kepadaku. Santai saja Youra jangan terlalu kaku, itu terdengar lebih baik."

"Baiklah jika kau berkata begitu. Aku akan tidak akan menahannya lagi."

Aku tersenyum mendengar ucapannya yang berani. Meraih map di atas meja dan membukanya, aku mulai bertanya lagi kepadanya.

"Lee Youra. Melihat data-data pribadimu, semua terlihat baik dan tidak ada satupun yang membuatku harus menolakmu bekerja di perusahaanku. Kau di terima." ucapku memberitahu.

"Aku di terima? Benarkah?"

"Selamat untukmu. Kau di terima bekerja di sini sebagai sekretaris pribadiku." ucapku memeberitahu. "Tugasmu hanya mengatur semua jadwalku, mengatur segala keperluanku dan yang terpenting selalu berada di sampingku kemanapun aku pergi. Dan besok kau bisa mulai bekerja di sini." jelasku kepada Youra. Dia masih diam mendengarkan.

"Baiklah Taehyung, terimakasih. Aku akan berusaha yang terbaik. Sampai bertemu besok." ucapnya pamit.

Hanya anggukan kecil dariku. Youra segera bangkit, berjalan keluar dan menghilang di balik pintu. Sungguh, aku semakin tak sabar untuk menunggu hari esok.

****

Youra

Pagi ini di apartemen, aku baru saja selesai sarapan bersama dengan kakakku, Lee Yongbin di meja makan.

[M] DESIRE✅Where stories live. Discover now