Fifty Six

3.4K 265 27
                                    

Enjoy reading...

Taehyung

Aku masih terdiam antara terkejut dan tak bisa berkata-kata, hingga saat kesadaranku telah kembali, aku mulai mendengar Youra merintih sakit dalam tidurnya.

"Sshh..," desisnya gelisah.

Aku mulai panik, spontan bangkit dari tidur dan segera membangunkannya dengan perlahan.

"Hei.. sayang, ayo bangun. Sayang..." ucapku mengusap-usap punggungnya dengan lembut.

Youra mulai bergerak, ia memutar tubuhnya menghadapku dan berucap dengan mata masih terpejam.

"Taehyung, sa-sakit..." kata Youra menyentuh area perutnya.

Ia bergerak gelisah, dahinya berkerut samar karena kesakitan. Aku bahkan bisa melihat Youra menekan-nekan area perutnya.

"Sayang, mana yang sakit? Katakan padaku, perutmu kenapa?" ucapku terus saja bertanya.

Sejujurnya aku bingung, aku tidak tahu harus berbuat apa. Kulihat Youra membuka matanya dan menatapku sendu, "T-taehyung, maaf.." ucapnya dengan mata mulai berkaca-kaca.

"Maaf? Maaf untuk apa sayang? Hei.. jangan membuatku takut?" jawabku mulai merasa khawatir. Apa yang baru saja Youra katakan? Ia bahkan sudah menangis, sekarang.

"Hiks... maaf Taehyung, maaf. A-aku juga takut.." katanya lagi semakin menangis.

Ya Tuhan, ada apa ini?

Aku yang tak tega melihatnya pun segera meraih tubuhnya mendekat dan mendekapnya dengan erat.

"Hei.. sayang, ada apa sebenarnya? Katakan padaku, hm?" jawabku berusaha tenang dan mengusap punggungnya dengan perlahan.

"Maaf Taehyung, maaf aku sudah berbohong padamu. A-aku tidak bermaksud begitu, aku hanya tidak ingin kau kecewa." jelasnya mengatakan dengan isak tangis yang semakin memilukan.

Aku semakin bertanya-tanya, ada apa sebenarnya? Apa yang Youra sembunyikan dariku?

"Tenanglah sayang, nanti kau bisa jelaskan semuanya padaku. Tapi sekarang ganti dulu pakaianmu, kau berdarah cukup banyak. Kita harus secepatnya pergi ke dokter, aku takut terjadi sesuatu denganmu dan bayi kita," ucapku mencoba menenangkan Youra agar dia tidak ketakutan.

Aku juga tidak ingin egois, meski rasa penasaranku semakin mendominasi, tapi aku harus menahannya. Keadaan Youra dan calon bayi kami jauh lebih penting saat ini.

Kemudian ia mengangguk dan aku segera turun dari ranjang untuk menggendongnya ala bridal style menuju kamar mandi.

Begitu aku menurunkannya di lantai kamar mandi, aku segera menutup pintu dan membiarkan Youra untuk segera membersihkan diri. Setelah itu, aku berjalan kembali menuju ranjang dan melepas seprai yang terkena noda itu dan menggantinya dengan seprai baru.

Meletakkannya di keranjang pakaian kotor, aku kembali berdiri di depan pintu untuk menunggu Youra keluar dari kamar mandi. Hingga tak berselang lama, pintu kembali terbuka dan Youra sudah memakai pakaian yang baru.

Aku berjalan mendekat. "Sayang, apa kau baik-baik saja?" tanyaku memastikan lagi keadaannya.

Youra mengangguk. "Ya, Taehyung. Hanya sedikit merasa takut," jawabnya dengan nada lirih dan gugup.

"Tenang sayang, aku yakin kalian berdua akan baik-baik saja." ucapku mencoba meyakinkan Youra dan ia hanya tersenyum dan mengangguk.

Kami berdua pun keluar dari kamar dan berjalan menuju pintu apartemen untuk pergi menuju ke rumah sakit terdekat. Hingga tak butuh waktu lama, malam yang sunyi dan jalanan yang lenggang membuat kami cepat sampai di rumah sakit tujuan kami.

[M] DESIRE✅Onde histórias criam vida. Descubra agora