7

2.5K 360 35
                                    

Waktu berlalu dan disini aku sedang berlari bersama Sasha karena ketawa, aku adalah contoh dari perkataan warkop DKI yang "Tertawalah sebelum tertawa itu di larang" dan sekarang aku di hukum karena tertawa oleh bajingan Keith!

"Kuso akan aku cukur kepala botaknya itu nanti!" maki ku sambil berlari dengan batang pohon di belakangku.

Tubuhku lebih kuat di banding sebelumnya jadi Rudy-san selalu memintaku berlari dengan beban dan sekarang aku berlari dengan penuh semangat dengan batang pohon mengikuti ditambah aku sudah berlari selama 5 jam.

"He... I... Apa kamu tidak lelah?" tanya Sasha membuatku menengok kalau di sampingku ada seorang gadis.

"Uhm... Tidak, apa kamu sudah lelah?" tanyaku santai tapi aku melihat kalau Sasha terkejut.

"Mo... Monster!?" kata Sasha tanpa sadar membuat keningku berkerut karena kata itu sering aku dengar terutama dari Rudy-san saat dia mengajariku.

"Makan ini perlahan dan jangan ceroboh!" kataku memberikan kentang air dan kentang rebus.

"Makanan!? Terimakasih!" kata Sasha tanpa mengambil air tapi memakan kentang rebus itu yang masih hangat dan memakannya dengan lahap.

"Makanlah dan susul aku kalau kamu mau lagi!" kataku pelan lalu berlari maju kedepan.

Tapi tak kusangka kalau Sasha mempercepat larinya hampir menyusulku membuatku semakin bersemangat karena dengan ini tidak akan terlalu membosankan saat berlari sampai malam.

"Ghahaha ayo cepat Sasha-chan!" kataku dan berlari sembari melambaikan tangan yang memegang kentang rebus dan Sasha bahkan melompat agar jarak kami diperpendek.

Sial apa dia gadis atau hewan liar? Begitu bernafsu sama makanan, hmm... Kenapa aku memikirkan hal lain ya? Sial otakku mulai ngeres kampret!

Aku melempar kentang itu yang langsung di tangkap oleh Sasha membuatku merasa kalau itu rasanya seperti memberi makan hewan peliharaan.

"Alan Jeager, anda di minta segera ke ruang komandan!" kata seorang petugas membuat lariku berhenti.

"Maaf ya Sasha aku sudah selesai!" kataku sambil melempar roti yang masih hangat sembari membuka ikatan tali yang menghubungkanku dengan batang pohon lalu berlari kencang ke arah tempat yang di tuju.

Dengan Supply Manipulasi membuatku tidak takut kelelahan meski sebenarnya tubuhku ada batasnya tapi setelah latihan keras dari Rudy-san membuat tubuhku sudah terbiasa bahkan perlu cari beban lainnya.

Aku mengetuk pintu dan masuk dengan tubuh tegang lalu berdiri dengan posisi beristirahat.

"Alan Jeager... Aku mendengar dua tahun yang lalu kamu menggunakan 3D Manuver Gear dan membunuh seekor titan, apa itu benar?" tanya Keith serius.

Aku terkejut tapi hanya sebentar dan memberikan hormat ketentaraan sembari berkata dengan tegas "Ya pak, saat itu aku melihat 3D Manuver Gear dan tubuhku terluka ditambah aku sedang buru-buru jadi aku terpaksa menggunakan 3D Manuver Gear tapi... Aku terlambat membuat ibuku... Aku marah dan tanpa aku ketahui lebih jelas aku sudah membunuh titan tersebut!"

Aku sedikit sedih saat mengingat itu karena meski sudah kuperingatkan tapi garis takdir kematian ibu ku tidak bisa di hindari.

"Begitu kah... Aku berniat langsung merekomendasikanmu ke regu pengintai di bawah bimbingan kopral Rivaille, bagaimana apa kamu setuju dalam hal ini?" tanya Keith.

Tubuhku gemetar tapi bukan takut melainkan senang karena aku dapat segera masuk ke regu pengintai di bawah kopral levi langsung, aku senang tapi juga ragu.

"Aku mengerti kalau kekuatanku di butuhkan disana maka aku siap, tapi aku minta waktu untuk berpamitan dengan adikku!" kataku serius.

"Aku juga tidak mengatakan akan pergi sekarang tapi tahun depan karena bagaimana pun kamu perlu pelatihan dan pengetahuan kalau tidak bagaimana aku bisa merekomendasikanmu!" kata Keith kayanya bercanda tapi apa yang dia katakan sebenarnya benar.

"Ugh... Padahal aku sudah berharap masuk besok tapi nunggu setahun lagi... Tunggu aku para sampah!!" teriakku sedikit kecewa.

"Urusai aho, kalau mau teriak keluar sana!" kata Keith membuatku sadar masih didalam ruangannya.

Tunggu! Kenapa aku merasa sikapnya berubah? Tapi sudahlah biarkan saja toh itu tidak akan berpengaruh kepadaku, bodoh!

"Kalau begitu aku permisi!" kataku kepada Keith-san sang botak kaya saitama.

Aku berjalan keluar dan melihat langit sudah sedikit gelap lalu jam makan malam sedang berlangsung ya jadi waktuku makan tapi sayangnya Sasha harus menunggu tapi biarlah toh gadis berama Krista Lenz atau apalah.

Di ruang makan aku mengambil makananku yang berisi sup gandum dan roti yang hampir tidak berasa apapun dan berjalan ke meja Eren yang sedang bercerita tentang titan kolosal.

"Titan kolosal ya? Tinggi kira-kira 60 meter, tanpa kulit membuat dagingnya yang panas terlihat, memiliki suhu tubuh yang sangat panas teruji dari asap putih yang tidak lain adalah uap panas dari tubuhnya, sangat berbahaya bagi manusia atau peralatan 3D mendekatinya!" kataku yang tiba-tiba muncul di samping Eren.

"A-Aniki!? Waktu hukumannya sudah selesai?" kata Eren terkejut dan terlihat bersemangat.

"Yoo, aku Alan Jeager yaa kalian mungkin sudah mengenaliku dan aku kakak Eren meski umur kami hanya selisi 5 menit saja, senang bertemu dengan kalian!" kataku ramah toh beberapa dari mereka mungkin akan menjadi rekan seperjuangan.

"Eh? Uhm salam kenal!" kata seseorang yang terlihat terkejut dan canggung tapi aku sudah biasa toh meski wajahku terlihat tampan tapi sangar ditambah di hari pertama sudah membuat masalah.

"En, kalian sedang bercerita tentang Titan yang menyerang Shiganshina 2/3 tahun yang lalu kan?" tanyaku santai.

Yang di jawab anggukan kepala mereka tapi aku juga menyadari ada tatapan lain yang menatapku yaitu Bertold, Reiner dan Annie.

Mereka terpancing juga ya? Baiklah aku akan aku beberkan benerapa informasi yang pernah aku cari dari google khukhukhu~

"Yang kedua adalah Armor Titan, seperti namanya dia memiliki kulit seperti armor yang bahkan bisa menghalau sebuah meriam tapi armor nya tidak seutuhnya menutup tubuhnya jadi selama kalian memperhatikan kalian bisa menebus tububnya yang keras toh kita kecil sementara dia memiliki tinggi 15 meter kalau tidak salah!" kataku lagi dengan senyum percaya diri.

"Titan yang biasa? Bagaimana yang biasa apa sama kuatnya dengan mereka?" tanya seseorang yang bahkan mungkin tidak ku kenal.

Saat pertanyaan itu aku melihat sepertinya Eren tersedak mungkin karena dia masih memikirkan ibu... Haa bagaimana pun aku juga masih memikirkannya.

"Titan biasa tidak sekuat mereka tapi tetaplah berhati-hati karena mereka suka melakukan serangan mendadak dan memanfaatkan wajah dan bentuk mereka yang besar dan menakutkan untuk menakut-nakutin penyerangnya sebelum menangkap dan memakannya jadi selama pemikiran kalian jernih, tidak takut dan berhati-hati kalian tentu bisa menang!" kataku mengarang.

"Dari yang aku tau kalian coba lah menyerang tengkuk leher mereka karena baik kolosal, armor atau titan biasa mereka memiliki kelemahan disana, tapi susah dan perlu perhitungan ditambah kalian harus hati-hati sama penyergapan karena meski titan itu bodoh tapi mereka tidak tolol, mereka bisa saja belajar penyergapan, memanjat atau hal lainnya untuk berburu jadi banyak jenis aneh yang bisa melakukan hal itu!" kataku memperingati dan mengajari.

Aku memberikan arahan dan masukan tentang cara menyerang titan karena meski sudah mendapatkan cheat kalau punya rekan kaya babi ya buat apa?

Pernah ada pepatah game yang mengatakan "Kami tidak takut musuh kaya dewa, kami hanya takut teman kaya babi" jadi kalau bisa mengajarkan mereka cara bertarung itu lebih baik dari pada mati begitu saja.

"Jadi selama kita tidak panik masih ada cara untuk selamat dari mereka?"

"En, cara lain ya kaya berlari kabur dan bersembunyi, mengamati sekitar dan menyerang secara diam-diam, berteriak mungkin akan terdengar epik tapi mereka memiliki telinga sudah pasti mendengarnya jadi usahakan menyerang dalam diam dan fokus menyerang mereka, kalau tidak bisa langsung tengkuk leher maka serang persedian mereka kaya pergelangan kaki agar keseimbangan mereka jatuh atau serang mata mereka supaya memberi kalian kesempatan kabur atau menyerang dan intinya jangan serang mereka sendirian dan percayalah sama rekan kalian!" kataku mengajarkan.

Tunggu kenapa aku mengajarkan hal ini!? Tujuanku sebenarnya memancing perhatian ketiga orang tersebut tapi kayanya aku ke asikan meski aku bingung sama perkataanku itu ahh biarlah.

The Legend of Strongest Human (SNK Fanfict) [Hiatus]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ