15

1.9K 250 1
                                    

Waktu berlalu dan selama itu aku sudah membunuh 15 titan aepanjang perjalanan ke tembok atau mungkin gerbang penghubung Shiganshina dan Maria.

"Bersiaplah kita akan sampai ke kota!" kata Erd memperingatkan kami yaa meski di bilang tim ini milik Levi tapi tetap saja Erd yang mengurus hal lain sementara Levi pergi ke Erwin.

"Hari sudah mau gelap sepertinya perjalanan kita cukup cepat... Nee Aurou apa kamu melupakan taruhan kita? Sepanjang perjalanan aku sudah membunuh 15 loh~" kataku melihat ke langit yang sudah mulai gelap di perkirakan akan sampai kota pas di malam hari, aku juga tidak lupa mengingatkan taruhanku dengan Aurou.

"Urusai, meski kita taruhan tapi satu bulan setelah ini kita akan di hukum jadi bukankah itu sama saja?" kata Aurou yang sepertinya ingin menyangkal taruhan ini.

"Ck, kalau kamu sudah membunuh banyak titan pasti tidak akan mengatakan itu lagian hukuman dari Heichou hanya sebulan untukmu jadi bulan besok harusnya lenggang bukan?" kataku mencibir dan mengejek Aurou.

"Baik-baik karena itu mau mu maka bersiaplah karena aku akan menyusulmu dengan telak!" kata Aurou dengan sombong dan angkuh, dia masih ingin bertingkah seperti Levi-heichou?

"Berhentilah bertingkah seakan-akan kamu itu Levi-heichou, bersikaplah seperti kamu adalah dirimu karena bila kamu terus melakukan itu malah membuat orang memiliki kesan buruk tentangmu atau Levi-heichou!" kataku jujur aku tidak suka melihat Aurou selalu bertingkah seperti Levi padahal hal itu tidak mirip plus tak berguna.

"Ck ck ck, kamu masih terlalu muda untuk menceramahiku bocah!" katanya lagi membuat ada perempatan di dahiku.

"Liat saja nanti siapapun yang kalah adalah pecundang!" kataku dengan kesal.

Aku benci dibilang bocah karena meski penampilan dan umurku sama tapi bila di tambah umurku sebelumnya sudah lebih dari cukup untuk menyaingi usia Levi.

"Sudahlah kalian berdua jangan bertengkar, bila Heichou tau kalian pasti kena marah!" kata Petra dan Gunther menengahi perseteruan aku dan Aurou.

"Ck!" aku dan Aurou mengertakan gigi tidak senang tapi apa boleh di kata kalau sudah menyangkut Levi kami harus diam karena meski dia cebol tapi dia kuat dan hukumannya tidak akan segan.

Kami akhirnya sampai di kota tepat seperti yang aku duga karena langit sudah malam maka kami bisa istirahat meski harus di atas tembok, siapa yang mau pagi-pagi sudah jadi sarapan titan?jadi lebih amannya tidur di atas dan selain kolosal titan atau titan lainnya yang bisa memanjat kaya Famele Titan, Beats Titan, Jaw Titan, atau Attack Titan.

Aku untung membawa selimut dan bisa kujadikan rompiku sebagai bantal dan kain sebagai selimut untung aku sudah terbiasa jadi santuy ae meski dingin.

Aku melihat beberapa member cewek yang terlihat kurang terbiasa atau masih merasakan dingin di tubuh mereka jadi beberapa aku membagikannya ke mereka yang paling membutuhkan meski begitu Petra tetap aku sisihkan satu.

"En, aku tidak memerlukannya!" kata Petra menolak dan mengelengkan kepalanya.

"Pakai sajalah itu lebih baik dari tidak bukan? Lagian kamu bisa gunakan kain tambahan ini sebagai alas atau selimut lagi biar tidak dingin dan masuk angin!" kataku perhatian dan bercanda sedikit.

"Baiklah terima kasih!" kata Petra yang terlihat enggan tapi tetap memakainya dengan nyaman.

Dasar tsundere, menurutku seharusnya hanya Mikasa yang yandere sisanya kebanyakan tsundere ya?

Aku pergi dan melihat ke dalam gerbang shiganshina yang ada beberapa titan yang masih terjaga dan ada juga yang tertidur... Apa ada titan yang suka begadang?

"Tidurlah besok operasi kita akan di mulai!" kata Levi mengagetkanku.

"Heichou? Aku akan tidur tapi bukan Sekarang, bagaimana denganmu? Kamu kan pemain terkuat disini kenapa belum tidur?" kataku santai.

"Aku masih harus mengecek keadaan lain, sudahlah lebih baik bocah sepertimu tidur!" kata Levi santai.

"Tsk, tapi bila di ukur dari tinggi badan yang bocah bukan aku, lagian kamu tidak tidur karena tempatnya kurang bersihkan?" kataku mengejek.

"Apa yang kamu katakan?" kata Levi serius dan yaa aku mengucapkan kata kunci amara Levi yaitu 'tinggi badan' kalau tidak mungkin Levi tidak akan marah.

"Kamu pendek Levi-heichou dan terima hal itu!" kataku berdiri didepan Levi dan ya benar dia pendek meski tidak sependek Historia tapi tetap saja kuntet.

Levi tidak banyak berkata dan langsung menendang kakiku yang sudah aku tebak dan melompat tapi disaat itu dia juga meninjukku membuatku terpental kebelakang tapi kedua tanganku yang digunakan untuk menangkis terasa sakit.

"Teme, katakan sekali lagi akan aku buat kamu jadi makanan titan!" kata Levi serius dan wajahnya tidak bercanda.

"Baiklah, maaf..." kataku terlihat lemah.

Aku melihat Levi berbalik dan berniat meninggalkanku membuatku ada kesempatan.

"Cebol!" katamu sambil berlari menjauh dan tepat aku melihat Levi di belakangku.

Sial kecepatannya terlalu tinggi, apa boleh buat aku harus melepaskan pemberat supaya bisa kabur darinya!

Aku pun langsung mengeluarkan pemberat sambil kabur menggunakan 3D Manuver Gear lalu berlari lagi yang tentu di ikuti oleh Levi di belakang.

Sial wajah si cebol jelek banget, kalau tertangkep aku mungkin akan mati jadi kabur!!

Saat berlari sekuat tenaga aku melihat Levi menggunakan 3D Manuver Gear dan berdiri didepanku dengan wajah gelap.

Glup... Tidak ada pilihan! aku lalu memulai trik sulap dimana aku melontarkan rangkaian bunga dan menghilang ya tentu bukan menggunakan kamui tapi 3D Manuver Gear.

"Heichou aku minta maaf jadi lepaskan aku!! Aku mau istirahat!" kata ku sambil kabur dari Levi.

"Berhentilah dan akan aku berikan kamu istirahat ternyaman!" kata Levi serius dan aku tau itu mungkin kematian.

"Maaf tapi aku tidak ingin mati jadi bye~" kataku mempercepat lariku, untung saja skill Supply Manipulation kalau tidak aku akan kelelahan tapi jujur Levi terlalu kuat bahkan staminanya terlihat tidak berkurang.

"Baiklah aku menyerah!" kataku di atas bangunan berhenti dan mengangkat tangan.

"Bagus lah kamu berhenti!" kata Levi berjalan pelan.

Aku berlari ke arah Levi lalu menatap matanya dengan menggunakan Sharingan lalu Levi tertidur lelap.

"Fiuh~ masih berguna nih Sharingan, baiklah setelah ini mungkin Heichou akan menganggap semua hal yang terjadi adalah mimpi!" kataku pelan dan menghela nafas lega.

Aku menaruh Levi lalu melihat langit yang sepertinya sudah hampir tengah malam jadi aku segera pergi ke tempat Historia yaa acara rutinan yaitu mencium keningnya.

Aku pengen banget mencium bibirnya tapi rasanya kurang nikmat kalau dia tidak sadar, aku juga hanya mencium keningnya sembari mengucapkan selamat tidur lalu melihat Annie masih bersiaga tapi jujur aku tidak melihat keanehan jadi biarlah.

Setelah mengobrol sebentar dimana Annie masih mencurigaiku ya aku juga tidak terlalu memaksanya untuk join dan kalau bisa aku mau membuat pasukan khususku tapi rasanya tidak mungkin toh lebih nyaman bergerak sendiri seperti ini.

Alasan lain karena aku masih kurang mempercayai seseorang, bila ada orang yang bisa aku percayai mungkin aku bisa memintanya membuat pasukan dengan komando miliknya di atas panggung sementara aku di belakang layar.

Uhm... Kalau tidak salah harusnya Eren membuat pasukan Jeager ya? Aku tidak tau tapi kayanya itu iya, ya begini lah kalau tidak mengikuti Shingeki no Kyojin sampai final battle.

Argh mengingatnya membuat kepalaku sakit karena kesal tapi sudahlah nasi sudah jadi bubur kalau tidak di nikmati ya tinggal jual jadi selain menggunakan sedikit informasiku untuk diri sendiri aku masih bisa gunakan untuk orang lain seperti Annie, Eren, Levi atau Reiner hanya mereka yang aku pikit bisa aku berikan informasi ini.

The Legend of Strongest Human (SNK Fanfict) [Hiatus]Where stories live. Discover now