18

1.7K 244 24
                                    

Waktu berlalu tanpa aku sadari sekarang sudah 3 tahun dan pas dengan besok ekspedisi lagi yaa waktu ini juga tepat di mana Eren dkk lulus sekolah militer dan akan mulai memilih kemana akan bekerja.

Oh ya tentang ekspedisi pertama ya tentu kami gagal dan rasanya menyakitkan... Ugh benar-benar dah rasanya sakit banget.

300 prajurit yang mengikut hanya kurang dari 100 yang dapat kembali sudah begitu pas kembali malah di caci maki oleh warga sekitar membuatku tambah sakit pemerintah pun mau tak mau memikirkan tentang gaji kami ini.

Pukulan paling berat dirasakan oleh Erwin yaa mau bagaimana lagi dia yang memimpin ekspedisi dan memerintahkan beberapa prajurit mati tapi pengorbanan para prajurit yang tewas menjadi sia-sia karena kegagalan kami.

Ditambah makian dari atasan dan rakyat membuat emosi nya menjadi kacau, mungkin karena itu pola pikir mengorbankan sesuatu agar mendapat yang lebih besar muncul di hati Erwin dan tertahan sampai akhir hayatnya.

Baiklah buang semua cerita sedih itu dan kembali ceria lagi, setelah 3 tahun bertugas aku pernah di tawarin naik pangkat uwaa rasanya senang banget tapi aku menolak alasannya kalau pangkatku naik maka aku harus keluar dari regu Levi ya siapa yang mau?

Aku mulai akrab disini jadi siapa yang mau pindah ditambah penyerahan Eren ke Levi sebentar lagi kalau bukan karena hal itu aku lebih memilih jadi pembunuh bayaran atau hal lain toh makanan, uang, kekuatan aku punya jadi hidupku sudah terjamin disana.

Jangan lupa juga anggota di grup Levi yang baru ada Historia jadi mana mungkin aku mau berpisah lagi setelah 3 tahun tidak bertemu dengannya.

Ahh setelah berpikir begitu aku harap dia akan memberiku jawaban positif tapi paling penting adalah semoga dia tidak melupakanku!

Salah satu kemampuan khusus yang aku miliki sejak kehidupanku sebelumnya adalah mudah di lupakan, meski sedih dan rasanya sakit untuk mengakuinya tapi kemampuan ini kadang suka membantuku khususnya pas minjem duit ke 'temen'.

Oh ya tentang penampilanku itu sudah sangat berbeda dengan yang dulu hanya mata dan hidungku saja yang tidak berubah.

Saat ini penampilanku yaa cukup berotot dan sixpact di perutku ini khukhukhu,  selama 3 tahun aku mengikuti program pelatihan Saitama-sensei tapi aku bersyukurnya rambutku tidak botak justru sekarang cukup lebat sampai aku biasa mengikatnya menjadin kuncir kuda khas daerah sini.

Kalau Saitama tau aku mengikuti program pelatihannya sampai badanku berotot dan kuat tapi rambutku tidak botak sudah pasti dia akan datang kemari dan berguru kepadaku.

Aku sekarang cukup tampan, tumbuh tinggi meski masih kalah dengan si tiang listrik Bertold itu tapi tetap saja aku tinggi, gagah, kuat, tampan dan tampan.

Kunci penampilanku adalah Tampan jadi aku mudah di kenali ditambah sikapku yang baik, ramah, sopan membuat banyak senior, junior dan gadis-gadis cantik dekat denganku tapi apalah daya hatiku sudah untuk Historia-chan jadi apa boleh dikata meski aku pernah kena kasus grepe-grepein gadis juniorku....

Ya itu karena aku khilaf, namanya juga manusia jadi meski hatiku untuk Historia-chan tapi tubuh dan pikiranku bebas~

"Oi!!" sebuah suara mengagetkanku dan aku pun mencari sumber suara tersebut yang tidak lain adalah Petra.

Oh ya hubunganku dengan Petra bisa dibilang baik... Tidak harusnya sangat baik meski tetap saja nih gadis masih menyukai si cebol Levi-heichou itu.

"Petra? Ada apa?" tanyaku yang menatapnya dengan bingung.

"Hadeh, apa kamu lupa kalau malam ini adikmu lulus akademi militer? Apa kamu tidak ingin pergi dan mengucapkan selamat kepadanya?" tanya Petra sembari menepuk dahinya mungkin dia menganggapku bodoh atau pelupa?

"Masih siang, acara kelulusannya kan malam jadi masih ada waktu meski aku harus begadang karena besok adalah hari ekspedisi, padahal aku pernah minta untuk ekspedisi di undur 1 hari saja tapi tetap saja di tolak... Haa~" kataku awalnya santai tapi mengingat waktu tidurku akan terganggu lagi tapi aku hanya bisa menghela nafas berat saja.

Semenjak aku disini aku sering banget begadang, meski dulu aku sudah biasa begadang karena anime, manga, atau game tapi begadang karena tugas rasanya sangat jauh berbeda.

"Apa boleh buat, atasan sudah meminta kita melakukan ekspedisi lagi jadi Erwin-danchou hanya bisa mengatur strategi lagi dan kali ini kita sudah sangat di tekan untuk berhasil kali ini atau biaya oprasioal dan gaji kita akan di potong!" kata Petra tidak berdaya.

"Yaa, mereka tau nya tugas harus selesai saja tidak tau berapa berbahaya dan situasi kita ini, tapi gaji di potong itu malah akan membuat pasukan devisi pengintai bubar bukan?" kataku tidak senang apalagi bagian gaji di potong itu.

Hello bung, gaji ku saja paling cukup menghidupi keluarga 3 orang untuk makan standar kalau di potong bagaimana yang lain? Meski begitu sih jujur saja aku tidak peduli karena setelah aku coba ternyata aku bisa menggandakan uangku dengan Supply Manipulation yang sangat berharga.

"A-Ano... Alan soal uang bulan kemarin aku... Belum bisa membayarnya sekarang ta-tapi minggu besok akan aku lunasi kok!" kata Petra tiba-tiba membuatku teringat.

Karena gaji kami tidak terlalu mencukupi dan bulan kemarin kalau tidak salah ayahnya Petra sedang sakit dan perlu di obati dengan baik tapi saat itu keuangan Petra sedang krisis jadi dia meminjam uang kepadaku yaa aku tidak keberatan sih memberinya uang toh dia sudah banyak membantuku selama ini.

"Tidak masalah kalau kamu tidak membayarnya kok lagian kamu sudah banyak membantuku semenjak aku baru bergabung dengan kalian jadi sebagai rekan aku akan membalas hal itu!" kataku beralasan ya kalau aku bilang 'tidak usah di kembalikan' dia tetap saja mengembalikan uangku dengan paksa membuatku sendiri tidak enak kepadanya.

"Bicara apa kamu? Aku meminjam uang bukan mengemis jadi aku akan mengembalikannya, Hmph!" kata Petra ngambek seperti biasa.

"Oi Alan! Uhm... Apa Petra mengambek lagi?" panggil Gunther yang datang dan dia bertanya kepadaku saat melihat Petra pergi.

"Yaa seperti biasa, hari ini kayanya dia akan mendiamkanku selama 2 hari kali kaya biasa~" kataku santai.

Alasannya mudah karena kejadian ini bukanlah pertama kali!! Gadis itu baik dan bisa di bilang kekanak-kanakan  yang mudah ngambek apalagi dari perkataan Gunther sudah jelas kalau aku sudah menjadi salah satu penyebab Petra mengambek.

Durasinya sih tidak 3 hari jadi aku santai meski awal-awal aku takut tapi lama kelamaan malah terbiasa sampai bosan melihatnya toh usia mental asliku mungkin sudah melebihi Petra dkk.

"Ya semenjak kamu databg kayanya dia jadi suka marah-marah dan ngambek!" kata Gunther bercanda.

"Oh ayolah masa iya aku penyebab gadis itu PMS sih?" kataku menatap Gunther dengan datar.

"Haha ya mungkin saja~ oh ya Alan kapan kamu akan pergi melihat adikmu itu?" tanya Gunther penasaran.

"1 jam lagi, aku akan sampai sana pas acara penyambutan selesai toh mendengarkannya benar-benar membosabkan!" kataku jujur.

"Yasudah hati-hati!" kata Gunther kemudian kami mengobrol sebentar sebelum melakukan aktivitas masing-masing lagi.

The Legend of Strongest Human (SNK Fanfict) [Hiatus]Where stories live. Discover now