9

2.3K 314 30
                                    

Keesokan hariny kami berlatih keseimbangan untuk menguji apakah kami layak atau tidak dalam menggunakan 3D Manuver Gear.

Tentu saja aku dapat melakukannya lebih baik dan setelah selesai aku pergi ke tempat yang sedikit jauh dari sana toh aku sudah mengetahui hasilnya yaitu kegagalan pertama Eren.

Aku pergi ke sebuah tebing tak jauh dari situ ya tentu saja dengan di awasi penjaga yang sebenarnya aku tidak suka tapi apa boleh buat toh kemungkinan aku dapat kabur adalah 98% dan dua persen itu karena sengaja.

"Permisi, dari pada kalian disana mengawasi bagaimana kalian membantuku?" kataku ramah mendekati dua orang yang datang mengawasi.

"Apa yang kamu perlukan?" tanya seorang wanita disana bertanya dengan ramah.

"Bantu aku dalam mengikat tangan kiriku!" kataku menyerahkan tali ke arahnya.

Setelah itu aku membuka pakaian atasku dan menampilkan bagian atasku yang sangat menggoda dan atletis, aku melihat wanita yang aku berikan tali itu mimisan yaa mau bagaimana lagi toh Mikasa saja sampai terdiam terpukau saat melihat tubuhku ini jadi sudah jelas kalau wanita lain akan lebih parah kena damage nya.

Baru atas belum bawah, kira-kira bagaimana ya reaksinya saat aku membuka celanaku... Sial aku malah berpikir ngeres lagi!!

"Mengikat tangan kirimu? Buat apa?" tanya salah satu pria disana dengan penasaran.

"Berlatih, aku akan memanjat tebing ini dengan satu tangan, ini buat melatih peganganku saat memegang pedang atau saat aku sedang tidak memiliki 3D Manuver Gear dan di kejar Titan, dengan ini harapan buat hidup akan meningkat meski sedikit!" kataku membuat kedua orang itu tertegun dan mulai mengikat tangan kiriku tapi sebelum aku mulai memanjat aku melihat pria itu juga membuka baju dan mengikat tangannya, begitu pula dengan wanita yang satu ini tapi sayangnya dia menggunakan kaos hitam kecil di bagian dadanya.

"Kalian..."

"Mana mungkin kami diam saja saat melihat junior kami berlatih keras, jadi ayo berlatih bersama!" kata mereka bersamaan dengan semangat.

"En, kita belum kenalan kan? Panggil saja aku Alan, bagaimana dengan kalian?" kataku ramah.

"Panggil saja aku Brusz!"

"Aku julia, salam kenal ya Alan-san!" kata mereka memperkenalkan diri.

"Ya, Brusz-senpai, Julia-senpai salam kenal!" kataku ramah dan berbalik ke tebing kemudian melompat sembari memegangi sisi tebing dengan kuat menggunakan tangan kananku dan kedua kakiku di bawah agar tidak jatuh.

"Ikuzo sekarang saatnya kita yang mulai!" kata Brusz dengan semangat.

"Ya!" jawab Julia tapi mereka tidak melompat karena tau hal yang aku lakukan berbahaya dan tidak mungkin bisa mereka lakukan sekarang.

Aku tersenyum lalu mulai lah latihan fisikku, pengetahuan dan kemampuan lainnya selama setahun penuh, tapi tidak akan aku skip dulu karena masih ada hal lainnya disini~

Waktu berganti malam dan aku masih memanjat tapi kali ini dengan beban di tubuhku agar greget, soa Brusz dan julia ya mereka sudah di bawah kelelahan mungkin mereka akan minta pengganti karena sekarang mereka sangat kelelahan.

Aku juga sering berganti tangan agar kedua tanganku kuat tanpa membebankan salah satunya, alasan kenapa aku melatih fisikku karena aku selalu merasa Sharingan sangat membebankan fisikku jadi lebih baik berlatih lebih keras toh sama seperti Eren mode titan itu sangat membebankan fisiknya tapi bagi yang fisiknya kuat si tidak masalah.

Apalagi aku belum mengetes Susanoo ku, kayanya aku harus keluar tembok dan mengujinya sendiri yaa aku bisa habiskan malam ini toh staminaku masih kuat dan fisikku masih ok-ok saja.

"Brusz-senpai, Julia-senpai aku merasa sampai sini saja jadi ayo kembali!" kataku yang turun dan aku meliat ada kilatan cahaya di mata mereka.

Dasar kedua orang ini sudah ingin kembali dari tadi tapi sudahlah aku harus cepat kembali dan menggunakan Kamui agar dapat kabur dengan mudah.

"Um, ayo kembali dan istirahat!" kata julia semangat untuk kembali.

"Ya-Ya, kalau kalian ingin kembali harusnya bilang dari tadi dan siapa yang mengatakan kalau kalian harus menjagaku terus?" kataku menyeringai.

"Yaa... Kapten Keith meminta kami selalu mengawasi dirimu!" kata Brusz serius.

"Aku mana mungkin kabur lah, apalagi disini ada adikku dan aku akan segera di pindahkan jadi mana bisa aku kabur!" maki ku kesal.

Aku benar-benar kesal karena dianggap seperti narapidana oleh Keith rasanya ingin sekali aku pergi ke sisinya dan mininju wajahnya itu.

"Argh aku benar-benar akan mencukur kepala botaknya itu sialan!" kataku berlari dengan tangan terkepal.

"Oii hentikan itu, bila kamu melakukannya maka mimpi mu akan sirna disini!" kata Brusz dengan menahanku.

"Sia!" kataku kesal tapi aku berhenti berpikir untuk memukul si botak sialan itu.

"Haa, maaf aku terbawa emosi karena aku merasa di perlakukan seperti narapidana padahal aku disini berlatih!" kataku meminta maaf kepada keduanya.

"En, kami mengerti perasaanmu tapi tugas adalah tugas jadi kami hanya bisa mengawasimu!" kata Brusz menepuk bahuku.

Oh ya Brusz orangnya itu cukup berotot dan besar kaya Reine, sikapnya juga hampir sama ditambah kayanya dia mudah didekatin.

"Meski kami mengawasi mu tapi anggaplah kami temanmu dengan itu kamu sedikit lebih nyaman!" kata Julia ramah dan lembut.

Dan Julia adalah gadis yang cukup cantik dan ramah, bodynya juga lumayan montok sayang banget kalau tidak die... Bah, apa yang aku pikirkan sialan!

"En, terima kasih tapi aku akan kembali dan ke toilet jadi kalian kembalilah!" kataku melambaikan tangan dan berjalan ke toilet.

Didalam toilet aku memakai Kamui dan memasuki kedalam dimensi Kamuiku yang ternyata sama dengan milik obito, aku menggunakannya lagi ketempat lain di luar tembok Maria, setelah itu pergi lagi dengan cepat ke jarak yang sangat jauh dari  tembok Maria.

Mungkin karena malam membuat para titan tertidur tapi aku tetap hati-hati toh area ini cukup berbahaya, setelah melihat tembok maria tidak terlihat aku berhenti dan menutup mata.

"Susanoo!!" teriakku sembari membuka Mangekyou Sharingan dan sebuah kerangka tengkorak mulai terbentuk, saraf dan kulit mulai terlihat lalu sebuah jubah menutupi wajah tengkorak itu.

Aku melihat cahaya biru tua di sekitar Susanoo itu, membentuknya saja cukup menguras tenaga tapi aku tidak berniat berhenti, aku mulai menyalurkan tenagaku lagi membuat bentuk manusia berukuran 30 meteran tapi bukan versi lengkapnya membuatku kembali membentuknya menjadi sempurna yaitu berukuran 60 meter yang melebihi tembok maria.

Susanooku sepertinya membentuk seorang samurai dengan hidung panjang dan armor samurai juga terlihat jelas di tubuhnya, aku melihat ke bawah dan itu sangat tinggi.

Untung aku tidak memiliki fobia ketinggian kalau tidak aku mungkin ketakutan dengan ketinggian ini, aku dapat melihat tembok besar maria dari sini.

Aku memcoba mengambil pedang imajiner milik Susanooku dan menebasnya ke gunung tinggi dan aku melihat tebasan itu mampu membelah gunung tersebut sementara jaraknya masih puluhan kilometer dari tempatku bahkan anginnya saja mungkin di rasa oleh orang atau titan di tembok maria.

"Ghahaha dengan ini aku tidak perlu takut dengan titan kolosal karena besarku saja sama tapi aku masih tidak ingin berurusan dengan titan tembok karena jumlah mereka sangat banyak mungkin melebihi jumlah titan biasa.

"Ugh... Mataku... Sial ternyata hanya ini batasnya..." kataku sembati memegangi sebelah wajahku dan menutup kedua mataku yang rasanya sangat menyengat, sial kalau aku memiliki chakra pasti hasilnya tidak seperti ini tapi sudahlah toh Mangekyou Sharingan ku tidak perlu chakra dan hanya stamina dan tubuhku saja.

Aku menonaktifkan Susanoo lalu menggunakan Kamui dan kembali tidur di ranjangku karena kami kadet tidur bareng jadi aku tidur dengan para kadet lain meski aku tidak melihat Eren, Armin, Reiner dan Bertold atau apalah sial namanya terlalu sering jadi meme membuatku tidak terlalu ingat nama aslinya, kayanya aku perlu berkenalan langsung!

The Legend of Strongest Human (SNK Fanfict) [Hiatus]Where stories live. Discover now