32

1.3K 211 5
                                    

"Ya saya pak!" kata Mikasa lantang tapi tatapannya sangat tajam.

"Kamu ya?" kata Zecklay dengan santai saat melihat Mikasa.

"Apa betul setelah dia berubah, Jeager langsung menyerangmu?" tanya Zecklay serius.

Mikasa melihat Eren sembari memikirkan jawaban yang akan dia katakan "Ya, itu benar!"

Setelah suara Mikasa berakhir terjadi kehebohan dan keterkejutan semua orang dan yang paling terkejut di antara yang lain tidak lain adalah Eren.

Dia tidak menyangka akan menyerang Mikasa yang sudah dia anggap sebagai keluarganya sendiri, keraguan muncul di matanya.

"Tapi, sebelum itu, dalam bentuk raksasa nya Eren sudah menyelamatkanku dua kali!" kata Mikasa membuat pernyataan baru.

"Pertama, saat aku hampir menjadi mangsa raksasa dia melawan dan menyelamatkanku,  yang kedua dia menyematkanku dan Armin dari meriam, semoga anda mempertimbangkan fakta itu juga!" kata Mikasa kepada Zecklay.

"Tunggu sebentar!" kata Nile Dawk selaku perwakilan dari pihak polisi militer.

"Pernyataan barusan itu tidak dapat diterima dipengadilan karena terlalu terpengaruh oleh perasaan, Mikasa Ackermen sudah kehilangan kedua orang tuanya saat masih kecil lalu di adopsi oleh keluarga Jeager, namun kami telah mengungkap fakta yang mengejutkan tentang kejadian tersebut!" katanya dengan lantang menetang keputusan Mikasa.

"Saat itu Eren Jeager dan Mikasa Ackerman berusia sembilan tahun mereka membunuh ketiga penculik saat itu, mungkin bisa dibilang membela diri tapi kita tidak bisa mengabaikan kurangnya rasa kemanusiaan dari apa yang mereka lakukan, bisakah kita mempercayai takdir, modal, dan sumber daya manusia kepadanya?" kata Nile menjelaskan hal tersebut membuat ruangan sidang kembali berisik.

"Dia juga... Dari mana kita tau kalau dia adalah manusia?" kata seorang pedagang sembari menunjuk ke arah Mikasa membuat Mikasa tertegun kaget.

"Hooo pernyataan menarik~" kata Alan tanpa sadar bahkan pandangannya menjadi sangat dingin.

Aura membunuh yang Alan keluarkan memenuhi isi ruangan dengan sangat kuat bahkan beberapa pedagang dan polisi militer ketakutan.

"Alan!" teriak Erwin membuat Alan sadar kembali dan menyembunyikan kembali aura membunuhnya itu.

"Ck, rasa kemanusiaan? Apakah menghadapi orang yang sudah membunuh keluargamu harus memakai rasa kemanusiaan? Mereka kemungkinan adalah penjahat yang sudah terbiasa membunuh dah menjual seseorang menjadi budak jadi apakah mereka itu manusia? Bagiku mereka hanya sampah masyarakat jadi tindakan Eren dan Mikasa sudah benar untuk membuang sampah seperti itu!" kata Alan dengan dingin.

"Tapi dia membunuh seseorang, apa maksudmu membuang sampah!? Apa kamu menganggap manusia hanya sampah huh!?" kata seseorang menyangkal perkataan Alan dan malah menuduhnya.

"Ya, aku menganggap kehidupan seseorang yang hanya bisa mengoceh tanpa mau melakukan hal tersebut adalah sampah, mereka yang membunuh seseorang dengan senang hati adalah sampah, pemerkosa dan mereka yang menjual anak-anak adalah sampah, dan mereka yang meninggalkan rekan nya saat misi berlangsung adalah sampah!" kata Alan dengan lantang.

"Jadi perlukah aku menganggap semua hal tersebut sebagai 'manusia'?" tanya Alan dengan seringai di wajahnya.

"A-Aniki...." Eren sedikit terharu karena Alan membantunya dan juga Mikasa.

"Kalau tidak salah kamu adalah Alan Jeager, kakak Eren Jeager bukan?" tanya Nile menatap Alan dengan tajam.

"Ya itu aku, bukti kelam apa yang aku terima kali ini?" kata Alan dengan senyum ramah.

"Kamu berkata seperti itu karena Eren adalah keluargamu jadi pernyataanmu harusnya tidak bisa di terima dipersidangan ini!" kata Nile dengan tegas.

"Apakah keluarga pihak tersangka tidak di terima di pengadilan? Apakah ada peraturan seperti itu?" kata Alan dengan tenang bahkan tersenyum percaya diri.

"Kamu..."

"Cukup!" kata Zecklay menghentikan perbedaan pendapat antara kami di persidangan.

"Kamu adalah Alan Jeager kan?" tanya Zecklay sembari menatap Alan.

"Ya pak!" kata Alan dengan lantang.

"Apa yang akan kamu lakukan kalau Eren berkhianat kepada umat manusia?" tanya Zecklay kepada Alan.

"Membunuhnya, aku akan membunuhnya tapi sebelum itu pasti ada konspirasi yang membuatnya ingin melakukan hal tersebut, sebagai keluarga aku tau sedikit sikapnya jadi tidak mungkin dia akab menyerang umat manusia tanpa ada sesuatu yang mengancam dirinya, teman, keluarga, dan kampung halamannya!" kata Alan dengan tegas.

"Begitu yaa!" kata Zecklay menghela nafas karena dia dapat melihat ketegasan dimata Alan jadi dia tau kalau Eren memang berniat melawan maka Alan yang akan membunuhnya pertama kali.

"Aku mendengar kalau kamu sudah dua kali menolak kenaikan pangkat, bisa kamu jelaskan kenapa?" tanya Zecklay tiba-tiba.

"Aku masih terlalu muda untuk naik pangkat, lagian aku baru 15 tahun ini!" kata Alan membuat beberapa orang tercengang.

Alan memang seseorang yang berbakat entah itu kekuatan, kepintaran, dan aura pemimpin tapi sangat disayangkan adalah usianya yang terlalu muda kalau tidak pangkat kopral atau bahkan Mayor bukan lah hal yang sulit baginya.

"Kamu kakaknya jadi bagaimana kita tau kalau dia manusia?" kata seseorang pedagang lagi.

"Kamu mau mengatakan kalau aku itu raksasa? Tapi kenapa aku berdiri disini? Melawan para raksasa di luar selama 3 tahun? Tidak naik pangkat 2 kali? Kalau aku adalah penghianat maka cara termudah bagiku adalah dengan naik pangkat bukan?" kata Alan dengan tenang.

Dia juga mengambil pisau dan melukai tangannya yang membuat semua orang tercengang karena tidak tau apa yang dia pikirkan.

Setelah melukai tangannya Alan melompat dan berjalan ke Eren dengan tenang sembari memegangi pisau yang dia pegang dari tadi.

Setelah sampai di dekat Eren dia melukai wajah Eren dengan pisau membuat semua orang kembali lagi terkejut.

Tapi ada uap panas keluar dari luka di pipi Eren dan lukanya menutup perlahan membuat semua orang kembali terkejut.

"Kalian yang punya mata dapat melihat kalau luka di tanganku tidak beregenerasi sementara Eren beregenerasi bagai para raksasa di luar jadi bukti ini seharusnya sudah lebih dari cukup untuk membuktikan kalau aku manusia bukan?" kata Alan dengan tenang.

"Ba-Bagaimana kamu tau kalau Eren dapat beregenerasi!?" kata Nile terkejut dan tidak percaya baginya Alan mungkin membodohi mereka semua di ruang sidang.

"Para raksasa diluar memiliki kenampuan regenerasi yang cukup menyebalkan begitu pula dengan Eren karena dari fakta yang dikatakan Armin Arlelt kalau waktu itu tangan kiri dan kaki kiri Eren telah tumbuh!" kata Alan dengan yakin.

"Dimana Armin Arlelt?" tanya Zecklay.

"Ya, saya pak!" kata Armin dengan tegas.

"Apakah itu benar?" tanya Zecklay.

"Ya pak, sebelum dia berubah jadi titan tangan dan kaki kirinya terputus karena titan tapi setelah dia berubah tangan dan kakinya tumbuh kembali!" kata Armin membuat ruang sidang kembali heboh.

"Heichou aku serahkan kepadamu!" kata Alan kembali dan Levi bergantian melompat keluar dengan tenang.

"Ck merepotkan!" kata Levi.

"Yaa maaf aku malah terbawa perasaan~" kata Alan dengan santai.

Ya kali ini dia terbawa perasaan padahal kalau dia diam dan membiarkan Levi menghajar Eren sudah pasti acara sidang ini lebih cepat.

The Legend of Strongest Human (SNK Fanfict) [Hiatus]Where stories live. Discover now