37

1.5K 182 19
                                    

Selama waktu 2 hari tersebut semua senior pasukan Survey Corps menjadi sibuk, entah untuk mengajari para junior atau menyiapkan mental mereka sendiri karena ekspedisi kali ini mungkin akan gagal lagi, itu lah yang aku pikirkan.

Dan ya sebagai 'Senior' dengan usia yang sama dengan para juniorku ini, aku bisa dibilang yang paling sibuk dan memiliki kesibukan yang sama dengan para kopral, Mayor, dan tingkatan para ketua pasukan lainnya padahal aku hanya anggota biasa.

Aku juga mengatur pasokan persediaan pasukan seperti senjata, gas, dan makanan yang sangat merepotkan meski sudah di bantu oleh anggota lain.

Dan parahnya lagi selama waktu itu aku tidak mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan Historia!! Argh ini membuatku gila!!

"Nee, Aniki, menurutmu apakah ekspedisi kali ini akan berhasil?" tanya Eren ragu dan sepertinya sedikit bimbang.

"Tidak ada yang bisa menentukannya meski kita sudah membuat banyak persiapan sekalipun, jadi jangan terlalu berharap dan pesimis!" kataku dengan jujur tanpa memberikan harapan atau hal lainnya yang tentu tidak akan berguna.

"Lalu percayai rekan dan hatimu serta berpikirlah yang logis dalam mengambil tindakan!" kataku lagi sambil menepuk bahunya.

"En, aku mengerti!" kata Eren meski aku tau kalau dia tidak bakal mengerti tapi mungkin setelah ini dia bakal mengerti, yaa kuharap begitu.

"Alan, kembali ke pos mu segera, kita akan segera berangkat!" kata Levi kepadaku dengan serius.

"Haik, Heichou!" kataku dan mulai berpindah tempat, tentu dengan Speed pastinya.

Begini lah aku, entah kenapa Erwin memintaku untuk ke bagian kanan tepatnya posisi yang cukup dekat dengan Armin, dia bahkan memintaku untuk pembersih titan aneh lainnya di bagian tersebut tanpa menjelaskan maksud tujuannya meski aku tau yaitu adalah Famale titan yang akan muncul di bagian ini.

Tapi apakah aku akan melukai rekanku? Maka jawabannya tidak, hal ini lah yang membuatku tertawa dan merasa geli dengan pengaturan dari Erwin ini.

Namun dalam posisi ini juga cukup menguntungkanku khususnya untuk menemui Historia, jujur saja aku iri dengan Eren yang dapat menemui semua orang sebelum perang bahkan sempat mengobrol dengan mereka tapi mau bagaimana lagi, aku di minta melakukan hal yang penting jadi apa boleh buat.

Di ekspedisi ini aku diminta untuk melakukan hal tersebut tapi sisi kanan juga terdapat Historia jadi seperti pribahasa menyelam sambil minum air, sekalian menjalankan misi aku juga akan mendekati Historia.

Lalu pintu gerbang mulai terbuka, aku sudah mengecangkan pegangan kudaku tanda siap berangkat kapan saja dan ya ekspedisi kali ini kemungkinan berhasil hanya 10% saja, sangat sedikit namun itu sudah bertambah 6% dibanding sebelum ada Eren.

Kenapa hanya bertambah 6% saja meski ada Eren? Alasannya ya karena Eren sendiri tidak bisa mengendalikan kekuatan titannya, ditambah kita atau lebih tepatnya kami saat ini masih harus berhadapan dengan pejuang Marley yang menyusup di dalam dinding.

"Majuu!!!" teriak Erwin menandakan kalau semua pasukan harus maju kedepan tanpa peduli lagi dengan keraguan mereka.

Aku maju dengan gagah dan Speed juga berlari dengan tubuh tegak dan bertenaga, disaat yang sama beberapa titan terlihat di sudut kota, aku berdiri di atas Speed lalu mulai melakukan manuver dengan 3D Manuver Gear.

Butuh waktu 3 detik untuk memotong titan tersebut, namun aku melompat tinggi ke angkasa sembari menatap pasukan yang bergerak di bawah, aku juga mencari titan yang bersembunyi di balik sudut, gerakanku ringan dan cepat tapi terarah karena mata sharingan dan tubuhku sudah singkron jadi gerakan mata dan refleks tubuh bisa dikata sudah sama.

"Liat itu, itulah anggota terkuat kita!!" Sebuah pujian bisa ku dengar saat beberapa senior dan junior melihat aksiku.

Sampai akhirnya kami harus keluar dari kota dan berada di area luas dimana aku datang dan dengan tepat duduk di atas Speed, memasukkan kedua pedangku yang belum tumpul ke tempatnya dan bergerak dengan terarah.

Seperti tugasku, aku bergerak dibagian belakang kanan namun aku dapat pindah sesuka hati kalau ada titan aneh lain yang muncul, itu yang di katakan oleh Erwin secara khusus bahkan Levi sekalipun setuju.

Meski tugas ini secara tepat sangat melelahkan bagi orang lain bahkan bisa di bilang sulit karena ini area luas yang tidak ada gedung atau pohon tinggi untuk bermanuver tapi bagiku itu masih bisa di bilang mudah.

"Senior, kenapa anda dimari?" Tanya seseorang pria yang usianya sama denganku namun dia seangkatan dengan anak baru jadi memanggilku dengan sebutan senior agar lebih sopan dan menghormatiku.

"Tugasku adalah membunuh titan yang ada di sisi kanan supaya tidak menuju ke formasi, jadi aku dapat berpindah tempat dan tidak ada posisi pasti keberadaanku!" Kataku dengan ringan dan ramah.

"Begitukah... Semangar senior!" Katanya menyemangati dan sepertinya ada bintang harapan di matanya.

"En, kamu juga dan hati-hati!" Kataku dengan ringan lalu pergi ke posisi pinggiran.

Yups, setelah setengah jam akhirnya aku melihat Annie namun ada hal yang masih membuatku kagum adalah segerombolan titan di belakangnya.

Stress njirr kalau maju sendiri untuk menghadapi gerombolan titan tersebut jadi aku memilih mundur dari jarak tertentu lalu menembakkan suar hitam ke langit bertanda ada titan jenis aneh di posisi ini, sebagai balasan ada beberapa prajurit yang melihatnya akan menembakkan suar yang serupa sampai Erwin memberikan suar hijau untuk mengubah arah.

Aku tau ini salah kalau membiarkan Annie membawa rombongan titannya namun aku juga tidak bisa mencegahnya, toh mereka ada banyak, kecuali aku menggunakan semua kekuatan dan Mangekyou sharinganku baru aku bisa mengalahkan mereka semua apalagi saat aku menggunakan Susanoo ku itu.

Tapi sekarang belum saatnya menggunakan Susanoo atau hal lainnya, disaat yang sama tiba-tiba ada satu prajurit di sampingku yang tentu dia adalah seniorku.

"Aku Alan Jeager, bisakah kamu pergi dan sampaikan pesanku ke Erwin-danchou, kalau ada titan aneh yang membawa pasukan titan aneh lainnya! Sampaikan itu dengan cepat!" Kataku dengan nada memerintah.

"Bagaimana denganmu? Menghentikannya hanya dengan sendirian adalah tindakan bodoh!" Katanya bertanya dan menasehati.

"Tidak ada waktu untuk itu, lebih baik kita mengorbankan sesuatu untuk kemenangan dimasa depan dari pada membiarkan dan menjadi kerugian yang sangat besar, pergi dan laporkan berita ini!" Kataku lagi dengan nada tinggi lalu pergi ke arah para titan tersebut.

Tentu saja baik Annie sekalipun tidak mengetahui siapa aku yang sebenarnya kalau tidak mungkin akan sedikit lancar tapi apa boleh buat, aku juga melihat prajurit yang aku suruh pergi dengan cepat ke arah lain untuk melaporkan beritaku itu.

"Speed, kamu pergi ke tempat yang aman!" Kataku kepada Speed lalu melompat dan meluncur ke arah para titan, serta mengait yang lain dan terbang ke atas.

Annie melihatku namun dia mengabaikan diriku, mungkin baginya aku hanya orang bodoh yang ingin matu tapi aslinya tidak, aku terbang tinggi melebihi para titan tersebut termasuk Annie sendiri lalu menembakkan suar hitam sekali lagi tapi kali ini bakal terlihat oleh semua orang.

Kemudian pergi dengan cepat ke arah para titan di bawah, aku berputar seperti gangsing saat menebas tengkuk para titan, mereka yang ingin menangkapku itu berakhir buta akibat mata mereka terkena pedangku yang terlempar tepat di mata mereka.

Aksi ini berlanjut sampai aku membunuh 12 titan dalam waktu 50 menit sebelum akhirnya aku memutuskan pergi dan membiarkan 20 titan aneh yang tersisa menuju pasukan lain dan tentu Annie berada di posisi terdepan dari semua titan tersebut.

The Legend of Strongest Human (SNK Fanfict) [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang