12

2K 283 4
                                    

Setelah menunggu dengan bosan dan ditanyai berbagai hal akhirnya aku sampai di depan pintu ruangan milik komandan Erwin.

Glup... Rasanya seperti bertemu atasan sama guru killer di ruang BK njir!

Aku mengetuk pintu dan mendengar suara Erwin kali yang meminta ku masuk jadi aku masuk dengan tegak dan gagah.

"Alan Jeager kemari untuk melapor!" kataku dengan tegas sembari memberi hormat khas militer dari pulai paradise ini.

"Alan.... Oh jadi kamu Alan Jeager, bukankah harusnya kamu melapor besok?" kata Erwin sembari menatapku dan dia menyipitkan matanya.

Oh ya di Erwin itu pria yang terlihat besar, dengan alis besar dan rambut pirang yang di tata rapi di kepalanya, dia sedang duduk di kursi dan sepertinya sedang menulis sesuatu di sebuah kertas mungkin laporan dari berbagai hal.

Disana ada juga pria pendek nan cebol oh ya sama saja, dia juga cukup tampan dan menjadi karakter pria paling populer di SNK khususnya kalangan fansgirl yang tidak lain adalah Levi Ackerman.

Di samping Erwin juga ada pria lain disana yang bertubuh besar juga, rompi tentaranya terbuka dan memperlihatkan kaos abu-abu, rambut berwarna pirang gelap dengan pony yang sengaja di belah dua, kumis dan janggut tipis, pria itu tidak lain adalah Mike Zacharias.

"Ya, pak!" kataku langsung dengan tegas dan tanpa keringat dingin meski aku sebenarnya cukup tegang disini.

"Aku mendapatkan laporan kalau kamu sudah membunuh seekor titan sendirian dengan alat 3D Manuver Gear yang kamu ambil saat kecil, kemampuan beladiri yang kuat, stamina yang di katakan sangat banyak kemampuan belajar yang juga sangat baik dan di juluki jenius monster!" kata Erwin membuatku terkejut.

"Jadi begitu kah... Apa Rudy-san yang mengatakan semua itu?" tanyaku serius karena yang mengetahui kemampuan beladiri, belajar, dan staminaku hanya dia bahkan Hannes serta Eren dkk tidak mengetahui banyak hal tentangku.

"Sangat baik, seperti yang sudah dikatakan kalau kamu akan langsung menebak semua!" kata Erwin tersenyum.

"Levi, dia akan berada di regumu jadi latih dia sebaik mungkin!" kata Erwin yang membuatku dapat menghela nafas lega tanpa diketahui semua orang.

Aku melihat pria bernama Mike itu mendekatimu dan mengendus bau badanku yaa penciuman pria ini cukup tajam apalagi dia bisa tau 9 titan yang akan menyerang saat di season 2 eps 1 dan menjadi kematian pertama disana.

"Jangan khawatir, pria ini adalah Mike Zacharias, dia memiliki kebiasaan untuk mengenali bau seseorang yang pertama kali dia liat kemudian tersenyum aneh tapi dia memiliki penciuman yang tajam!" kata Erwin menjelaskan.

"Ya aku mengerti, senang bertemu denganmu Mike-san!" kataku mengulurkan tangan berniat jabat tangan.

"En, semoga kamu betah di devisi pengintai kami, Alan!" kata Mike mengulurkan tangannya juga.

"Oi bocah, kuharap kamu tidak akan merepotkanku!" kata Levi membuatku terkejut dan mulutku bergerak.

"Kalau gitu aku akan pergi dulu, Erwin, Mike!" kata Levi sembari berjalan menuju ke pintu di belakangku.

"Ayo, aku akan memperkenalkanmu kepada tim ku!" kata Levi saat melepatiku.

"Ya, Levi-Kaichou!" kataku tegas dan menatap keduanya untuk memberi hormat sebelum pergi mengikuti Levi.

"Levi-Kaichou... Maaf lancang tapi apa kita bisa sparing sebelum bertemu yang lainnya?" tanyaku dengan penuh harapan.

"Sparing? Buat apa?" tanya Levi dingin dan cuek.

"Uhm... Kamu adalah manusia terkuat di pasukan pengintai yang dikatakan tidak ada yang bisa mengalahkanmu kan? Aku penasaran dengan kemampuanmu dan tentu kamu adalah panutanku jadi aku ingin melampauimu!" kataku jujur karena Levi adalah prajurit terkuat umat manusia yang pernah di katakan oleh para fans nya di tambah aku tertarik dengan kekuatannya jadi setidaknya aku ingin latih tanding agar mengetahui perbedaan kami.

"Baiklah kalau itu mau mu tapi aku tidak akan lama meladenimu!" katanya dan membawaku ke area yang lebih luas di banding lorong kecil.

                    ~~~~~~^^~~~~~~
Pov Author

Alan dan Levi berdiri di sebuah area luas yang tiba-tiba di tonton oleh prajurit lain.

"Bagaimana disini?" tanya Levi santai dan tenang tapi malah terdengar acuh juga.

"Baiklah!" kata Alan serius dia mengambil jarak 10 langkah dari Levi dan membuka rompi tentara coklatnya dan menampilkan pakaian hitam miliknya.

Alan juga mengambil kuda-kuda bertarung yang hampir sama dengan Annie sembari memandang Levi dengan serius.

Levi terlihat biasa saja, dia tidak mengambil kuda-kuda sekalipun hanya berdiri diam dengan acuh tak acuh.

"Maju!" kata Levi yang di jawab dengan Alan yang maju menerjang ke Levi.

Alan mengarahkan tinjunya ke arah wajah Levi yang cebol itu yang tentu dapat dihindari dengan mudah oleh Levi.

Tidak tinggal diam, Levi mengarahkan lutut kirinya ke atas tepat ke perut Alan tapi juga di hadang oleh tangan kiri Alan.

Kaki Alan bergerak untuk menendang kaki kanan Levi yang masih di tanah tapi sayang Levi menurunkan kaki kirinya yang hampir menginjak kaki kanan Alan tersebut.

Alan melompat mundur dan menjaga jarak 3 langkah dari Levi, dia memutari Levi untuk mencari titik buta Levi dan menyerang diam-diam.

Tapi siapa Levi? Prajurit terkuat umat manusia jadi mana mungkin dia jatuh ke hal sederhana seperti itu?

Pertarungan berlangsung dengan sisi Alan yang terpojok oleh kemampuan Levi tapi kemampuannya tidak di anggap remeh oleh Levi sendiri.

"Kemampuan bertarungnya cukup kuat tapi hanya kurang pengalamannya saja, kalau dia di latih dengan benar mungkin bisa sejajar dengan Mike atau mungkin diriku... Menarik!" kata Levi dalam hati dia tersenyum sedikit tapi hanya sebentar dan tentu tidak akan disadari oleh siapapun.

"Aku akan serius sekarang jadi siapkan diri!" kata Levi sedikit ramah tapi serius.

"En!" Alan mengangguk dan memperkuat kuda-kudanya.

"Julukanya bukanlah gelar biasa tapi dia benar-benar tentara terkuat di paradise... Menggunakan Sharingan mungkin aku bisa menyainginya tapi rahasiaku akan terungkap, aku juga masih perlu melihat sampai dimana batas kemampuan bertarung tangan kosongmu ini!" kata Alan dalam hati, dia memikirkan pro dan kontra dari penggunaan  Sharingan saat ini dan memutuskan untuk membuang pikiran itu.

Untuk pertama kalinya dalam sparing ini Levi berinisiatif untuk menyerang terlebih dahulu, serangan Levi tidak hanya kuat tapi juga cepat mulai dari pukulan, tendangan dan setiap gerakan lain membuat Alan terpojok.

Bila orang biasa mereka akan berinisatif mundur tapi bagi Alan dia malah maju membuat ritme serangan Levi terganggu.

Memanfaatkan celah itu Alan pun melancarkan tinjunya ke wajah Levi yang secara langsung mengenainya dan membuatnya terpental 10/15 kaki.

Semua penonton terkejut bahkan Erwin dan Mike juga terkejut melihat hal ini, Erwin bahkan sudah menggap Alan sebagai kunci kemenangannya nanti di tembok Maria.

"Cuih, cukup keras juga tinjumu itu bocah!" kata Levi mengelap noda darah sedikit di bagian mulutnya yang kena terpukul oleh Alan barusan.

"Itu karena Kaichou memberiku kesempatan kalau tidak aku tidaj akan bisa menyentuhnya!" kata Alan sopan.

Saat tubuh keduanya akan bertarung lagi tiba-tiba suara Erwin menghentikan mereka.

"Sudah hentikan itu, kalian bisa hentikan latihannya!" kata Erwin menghentikan pertarungan antara Alan dan Levi.

The Legend of Strongest Human (SNK Fanfict) [Hiatus]Where stories live. Discover now