36

1.4K 197 13
                                    

Di waktu itu aku dan Historia bernyanyi dan lain sebagainya, rasanya benar-benar berbeda dari biasanya dan tentu kedekatan kami semakin terasa.

Aku menulis beberapa lagu di kehidupanku sebelumnya yang kuberikan kepada Historia, sebelum akhirnya aku mengantar Historia kembali.

Aku pergi dengan Kamui untuk kembali pulang di malam harinya, tentu saja aku mengamati keadaan sekitar dan saat sepi aku mengeluarkan Speed lalu kembali ke kamar untuk tidur.

Keesokan paginya seperti biasa yaitu mengeluarkan pesanan yang di minta oleh semua orang dan menjalankan tugas, haa benar-benar merepotkan.

"Nee Aniki, apa yang kamu lakukan kemarin?" Tanya Eren penasaran.

"Ra-Ha-Si-A~" kataku tersenyum misterius.

Saat ini aku mengeluarkan gitarku dan duduk di bawah pohon, karena suasana hatiku sedang senang dan hari cerah membuatku begitu bersemangat untuk mulai bernyanyi.

Aku menyanyikan lagu Sparkle, Nandemonai, bidadari surga, ku rayu bidadari, dan lain sebagainya selagi mengisi waktu luang.

"Seperti biasa, lagu mu benar-benar bagus!" Kata Erd memujiku.

"Ya, kenapa kamu tidak jadi musisi jalanan saja? Kujamin pasti banyak yang dengerin!" Kata Gunther yang juga memuji.

"Ahaha aku tidak terlalu berminat tapi mungkin setelah kita menghabisi para titan baru aku menganti pekerjaan~" kataku dengan santai.

"Ya, tapi kapan ya hal itu terjadi?" Tanya Gunther sambil menghela nafas.

"Tidak lama bila kita serius mah~" kataku sambil menatap Eren.

Eren mungkin terkejut dan menundukkan kepalanya, dia masih belum mampu menggunakan kekuatan Attack Titan sepenuhnya jadi agak malu saat ini.

Mungkin baginya hal yang kumaksud adalah kemampuan titannya tapi aku tidak berpikir hal itu melainkan kemampuan berpikir dan kedewasaanya, hanya perlu beberapa tahun lagi agar Paradise bebas titan tapi setelahnya masih ada Marley yang perlu di lawan.

Haa, kenapa hidupku seperti ini~ aku hanya ingin hidup bahagia bersama keluargaku tapi malah berakhir dengan perang dan dendam yang tidak berkesudahan itu.

"Oh ya hari ini adalah hari perekrutan bukan? Menurut kalian berapa banyak kadet yang mau bergabung dengan kita?" Kata Aurou tiba-tiba.

"Entah, tapi pasti sedikit dibanding devisi lain!" Kata Erd mengelengkan kepala lemah.

"Nee, Alan apa menurutmu pacarmu itu akan bergabung?" Tanya Petra tiba-tiba membuatku terkejut.

"Eh? Tentang Christa ya? Dia pasti ikut gabung!" Kataku dengan tenang.

"Kamu sangat yakin soal itu, apa kamu yang memintanya?" Tanya Gunther penasaran.

"Tidak, tapi dia memang akan bergabung walau aku meminta atau tidak bahkan bila aku melarangnya sekalipun~" kataku dengan menghela nafas.

"Kenapa kamu berkata seperti itu?" Tanya Petra lagi dengan bingung.

"Karena dia sama sepertiku dan seseorang, itu yang bisa aku katakan untuk mengambarkan sikapnya~" kataku dengan ringan.

Karena di animenya Historia seperti Eren dalam hal bunuh diri, dia selalu ingin mati dengan cara di kenang orang banyak sebagai pahlawan padahal dia bundir, hadeh.

Meski begitu sikapnya terus tumbuh menjadi orang yang cukup berkompoten dalam pemerintahan, ya itu lah Historia yang ku tahu meski mungkin banyak yang berpikir lain.

"Sudahlah, yang penting 3 hari lagi kita akan ekspedisi, jadi fokuskan diri kalian untuk itu!" Kata Aurou bersikap seperti Levi lagi.

"3 hari kah? Kurasa cukup~" kata ku pelan.

Hari berganti malam, malam ini Erwin akan merekrut beberapa junior untuk bergabung ke survey corps meski hanya sedikit saja, saat semua orang tidur, aku pergi dengan pakaian Mask milikku.

Aku pergi ke acara yang sangat ramai itu, alasanku bukan untuk menganggu tapi ada seseorang yang ingin aku temui, orang itu yang jelas bukan lah Annie atau Historia tapi ada deh.

Saat acara selesai aku mengikuti orang tersebut dan saat ruangan sepi baru lah aku menunjukkan diriku sebagai Mask yang sebenarnya.

"Benar-benar pidato yang hebat yaa!" Kataku dengan ramah dan tenang.

"Siapa kamu!? Bagaimana kamu bisa masuk kesini?" Tanya orang itu terkejut dan kaget.

"Siapa aku? Kamu bisa memanggilku Mask, karena itu yang di panggil orang lain untukku!" Kataku dengan ringan.

Aku berkata ringan tapi aslinya sebenarnya sakit, aku benar-benar kesal dengan Annie karena dia tetap keras kepala memanggilku Mask!

"Mask? Siapa kau dan apa tujuanmu?" Tanya orang itu dengan serius.

"Erwin Smith, aku mengundangmu bergabung dengan Freiheit!" Kataku dengan ramah.

"Freiheit? Kenapa aku harus bergabung dan apa tujuan mu?" Tanya Erwin dsngan tenang dan datar.

"Aku bisa memberikan jawaban yang kamu cari, tentang apa titan itu, kenapa ada dinding raksasa yang mengelilingi ini, dan siapa musuhmu yang sebenarnya!" Kataku dengan tenang.

Mendengar itu aku bisa melihat wajah Erwin menjadi terkejut bukan main, tapi dia akhirnya tenang dan menatapku dengan ringan.

"Apa tujuan Freiheit?" Tanya Erwin.

"Kebebasan Eldia!" Kataku singkat.

"Eldia? Apakah itu kita?" Tanya Erwin dengan yakin dan tenang.

"Um" aku mengangguk setuju.

Memang pantas menjadi orang yang dapat membuat rencana gila, otaknya terlalu kuat dan di akui oleh Levi serta yang lainnya.

"Kenapa kamu memilihku?" Tanya Erwin lagi.

"Sederhana, aku memerlukan otakmu dalam organisasi ini!" Kataku jujur.

Meski aku cerdas tapi Erwin lebih baik dariku dan kemungkinan ini bisa membuat aku dan Annie lebih baik lagi dalam membuat rencana.

"Beri aku waktu!" Kata Erwin tenang.

"Kamu mungkin masih berpikir tentang ekspedisi 3 hari lagi bukan?" Kataku dengan ringan.

"Jadi kamu memperhatikan kita? Siapa kamu sebenarnya?" Tanya Erwin serius.

"Mask, panggil saja itu"  kataku masih sangat ringan dan santai.

"Ekspedisi kali ini akan berakhir kegagalan!" Kataku ringan.

Aku tidak melihat banyak perubahan dari wajah Erwin karena mungkin dia bisa menebaknya.

"Aku akan menemuimu setelah kepulanganmu terhadap Ekspedisi ini, kuharap kamu bisa menentukan pilihanmu!" Kataku dengan tenang.

Aku berjalan ke arahnya lalu menyerahkan secarik kertas kepadanya.

"Ini?" Tanya Erwin bingung.

"Hal yang mungkin berguna untukmu!" Kataku santai.

"Kalau begitu sampai bertemu lagi, Erwin Smith!" Kataku berpamitan lalu bertingkah seperi tubuhku masuk ke tanah.

Sebelum menghilang aku melihat Erwin terkejut, cukup menjadi hiburan bagiku untuk melihatnya seperti itu.

Aku segera kembali ke kamarku dan tidur karena aku tidak ingin di curigai oleh orang banyak, cukup merepotkan menjadi orang yang bergerak di balik bayangan seperti ini tapi ya sudah lah.

Tujuanku saat ini agar Eren berkembang dan dapat membuat keputusan yang lebih baik, saat aku tertidur tiba-tiba aku merasakan sesuatu.

Yaitu jiwaku kembali ke kamarku di kehidupan sebelumnya, disana ada tumpukan video SNK yang sudah jelas tidak ada di kehidupanku sebelumnya.

"Apa Kami-sama ingin aku lebih mengetahui tentang SNK? Dan teorinya?" Itu yang bisa aku pikirkan tapi tetap saja ini keuntungan besar bagiku.

Aku tidak tau bagaimana aku bisa dimari tapi setidaknya ini bukan yang pertama jadi aku tetap tenang dan menonton s3 dengan tenang dan asik.

Sayangnya ga ada Historia, kalau ada aku bisa sekalian... Hehehe~

The Legend of Strongest Human (SNK Fanfict) [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang