19

1.6K 236 11
                                    

Aku berjalan seperti yang di rencanakan tapi yaa tidak naik kuda melainkan menggunakan Kamui agar cepat sampai ke sana.

Karena hal itu aku menghabiskan sisa waktuku membuat 4 kue khusus untuk Eren, Mikasa, Armin, dan Historia atau Christa.

Waktu akhirnya menjadi sore jadi aku pergi ke sana dengan Kamui tapi aku tidak langsung kesana melainkan menggunakan kuda untuk pergi ke tempat si botak itu.

"Yoo botak!" kataku sangat santai.

"Teme siapa yang kamu bilang botak huh!?" kata Keith kesal.

"Huh? Apakah ada yang botak disini selain kamu? Oh tidak toh!" kataku bercanda sambil bergaya dengan rambut panjangku ini.

"Sudahlah... Apa kamu mau melihat adikmu?" kata Keith serius setelah menghela nafas.

"Ya dan juga dengan pelatihku, ini untukmu Keith-sensei!" kataku memberikan sebuah kue yang kubuat.

"Kue? Aku tidak memerlukannya!" kata Keith menolak.

"Kue ini buatanku sebagai tanda terima kasih... Meski telat dan rasanya mungkin kurang enak tapi tolong di terima!" kataku bersungguh-sungguh kali ini aku tidak bercanda.

"Anda telah melatihku meski sehari atau dua hari tapi itu juga artinya anda sudah menjadi guruku, anda juga membantuku untuk dapat masuk ke pasukan pengintai di bawah komando Levi-heichou membuatku sangat senang, terima kasih!" sambungku dengan penuh hormat dan rasa syukur.

"Huh? Jangan mengatakan hal seperti itu kepadaku, lagian kenapa harus menunggu 3 tahun huh kalau kamu benar-benar ingin berterimakasih?" kata Keith nadanya sepertinya marah tapi aku tau satu hal yaitu dia tidak benar-benar marah.

"Yaa mau bagaimana lagi bukan~ aku sibuk bahkan besok aja aku harus mulai pergi ekspedisi lagi jadu aku sangat sibuk~" kataku bercanda tapi jujur saja aku memang cukup sibuk.

"Heleh, jangan berbohong denganku bahkan aku pernah mendengar rumor kalau kamu pernah... Kamu tau lah!" kata Keith tapi tidak di terusin hanya tersenyum 'mengerti' saja membuat bibirku berkedut.

"Oh ayo lah itu rumor, ok? Aku sudah menembak gadis di sini mana mungkin aku men-tiga in dia?" kataku canggung.

"Mentigain? Hoo jadi sudah mendua?" kata Keith mencibir sambil menatapku dengan curiga.

"Ugh... Yaa aku menyukai gadis lain tapi aku tidak akan mengecewakannya~" kataku malu sambil mengaruk pipimu dengan jari telunjukku.

"Cih, ngoceh lagi akan aku hajar loh!" kata Keith marah ya kali ini dia kayanya marah.

Mungkin karena dia hanya punya satu istri atau masih jomblo? Ahh aku lupa mencari informasi tentang si botak ini tapi sudahlah tak terlalu penting juga.

"Yaa aku akan pergi menemui adikku setelah upacara jadi rahasiakan keberadaanku saat ini Keith-san!" kataku mengubah panggilannya lagi.

"Ya, aku mendengar kamu menolak kenaikan jabatanmu, kenapa kamu menolaknya?" tanya Keith tiba-tiba.

"Semakin tinggi kekuatan dan status seseorang semakin besar tanggung jawab yang harus di terima, aku ini bukan tipe orang yang dapat memanggung tanggung jawab besar seperti itu jadi sudah jelas aku menolaknya!" kataku menjawab dengan basa-basi.

"Tsk, bilang aja males karena setelah itu tugasmu akan bertambah banyak kan?" kata Keith mencibir.

Aku mengaruk belakang kepalaku dan mengeluarkan lidahku yang kecil untuk bertingkah imut tapi yaa didepanku itu seorang om-om tua berkepala botak jadi percuma saja.

Kalau saja itu gadis mungkin akan jatuh pingsan atau 'menyerang' ku karena aku ini tampan.

Setelah basa-basi-basa-basi waktu upacara kelulusan akhirnya tiba, Eren dkk menjadi 10 anggota teratas yaa seperti yang di harapkan dari mereka semua.

"Yoo bocah malas lama tak bertemu!" kataku menyapa dari belakang Eren dkk.

"A-Aniki!! Kamu datang!" kata Eren terlihat senang.

"Tentu lah, adik kecil pemalasku akhirnya lulus pelatihan militer bahkan sampai masuk 10 besar segala!" kataku mengacak-acak rambutnya itu.

"Yoo Mikasa, Armin lama tak jumpa!" kataku menyapa kedua kawan Eren tersebut.

"Alan, lama tidak bertemu!" kata mereka menyapa dengan sopan.

"Ah Alan! Kamu kenapa disini?" kata sebuah suara yang cukup ku kenal.

"Jean? Yoo kamu tidak banyak berubah ya!" kataku menyapanya.

"En, kamu juga tidak banyak berubah ya, bagaimana keadaanmu saat bergabung dengan pasukan pengintai?" kata Jean ramah.

"Baik, disana cukup menyenangkan~" kataku sambil tersenyum lebar.

"Benarkah!? Oh ya Aniki aku mendengar kamu berhasil menjadi prajurit terkuat kedua setelah Kopral Levi?" tanya Eren dengan semangat dan penuh rasa kagum.

"Bisa di bilang begitu... Aku jadi malu hehe~" kataku menjawab dengan ketawa canggung benar ditatap oleh Eren dkk tidak terlalu nyaman bagiku.

"A-Alan... La-Lama tidak bertemu..." sebuah suara lemah terdengar di sampingku dan ya suaranya ini adalah suara yang paling aku rindukan.

"Yoo Christa lama tidak bertemu!" kataku ramah sambil menatapnya dengan penuh kasih dan rindu.

"Uhm... A-Aku sudah membuat kue untukmu dan semuanya... Kuharap kamu suka!" kataku malu-malu.

"Eh? Kenapa kamu bertingkah malu-malu begitu Aniki? Bukankah biasanya malu-maluin?" kata Eren bingung dan sangat polos membuatku benar-benar bertanya-tanya apa dia itu adikku asli ku atau bukan.

"Nee Eren kemari sebentar!" kataku menyeret Eren agak jauh lalu memukul perutnya dengan kuat.

"Aduh... Ke-Kenapa kamu memukulku Aniki?" tanya Eren bingung sambil memegangi perutnya yang sakit.

"Lain kali jangan menjelek-jelekanku di depan gadis, ok?" kataku dengan senyum ramah penuh ancaman.

Aku melihat Eren menganggukan kepalanya sepertinya dia setengah paham yaa seterah lah toh aku tinggal mukul dia lagi.

"Yoo aku sudah membawa kuenya!" kataku membawa empat kotak sedang berisi kue tart yang di buat khusus olehku.

Aku membawa keempat kotak itu sendiri karena Eren masih memegangi perutnya yang sakit yaa kalau dia tidak memaksakan diri mungkin aku harus menyeretnya tapi sudahlah.

"E-Eren..." kata semua orang penuh cemas dan khawatir.

Aku melihat Eren memberikan tanda untuk diam dan ya aku hanya tersenyum ramah dari tadi tanpa mengucapkan sepatah kata pun mengenai apa yang sebenarnya terjadi.

Lalu pesta terjadi ya dengan ada kue tart membuat suasana lebih menyenangkan dari pada sebelumnya.

"A-Ano... A-Alan so-soal janjiku kepadamu 3 tahun yang lalu..." kata Christa membuat suasana di mejaku yang berisi Ymir, Eren, Mikasa, Armin, Jean, Sasha terdiam.

"En, aku mengerti, kita akan bicarakan setelah acara ini secara pribadi!" kataku santai sembari menepuk kepala Christa yang pas sekali ada di sampingku.

"Y-Ya... A-Aku mengerti!" kata Christa mengangguk setuju.

Suasana kembali meriah lagi meski kue yang kubuat tidak cukup tapi suasana benar-benar meriah meski begitu bisa kurasakan suasana tegang dalam diriku ini.

Penyebabnya sudah jelas bukan? Yaitu jawaban Historia apakah dia menerimaku sebagai Pacar atau tidak... Uwaa rasa tegangnya melebihi perasaan tegang saat berbicara dengan Erwin pada pertama kali aku pergi melapor!

The Legend of Strongest Human (SNK Fanfict) [Hiatus]Where stories live. Discover now