02

3.4K 427 15
                                    

:abcdefg: Parseltongue
'abcdefg' Mind
"Abcdefg" Dialog

OoOoOoOo

Topi tua itu ternyata benar, ada jiwa dan sifat Ravenclaw yang melekat erat dalam dirinya. Rasa ingin tahu yang tinggi. Jiwa sembrono Harry pun tak luput dari pandangan. Koridor pertama lantai tiga adalah terlarang, namun ada sesuatu dalam jiwanya yang sangat ingin mengetahuinya.

Tak ada yang tahu tentang rahasia kecilnya, tak ada yang tahu keberadaan Aquila yang melekat erat di bawah lehernya. Selain itu teman-teman asramanya menyambut Harry dengan hangat walau Harry tidak tahu apakah semua itu tulus atau tidak.

Hubungan pertemanan Harry dan Ron masih terjalin walau dengan asrama yang berbeda, sesekali mereka mendapat kelas yang sama dan saling mengobrol. Dan yeah beberapa hari lalu sesaat setelah Ron tahu nama aslinya, rambut merah Weasley itu sedikit marah padanya karena sedikit berbohong. Harry menjelaskan bahwa dirinya tak berbohong karena ibu dan ayah nya sekarang adalah seorang Lloyd.

Ron berbagi sebuah kisah padanya, tentang seorang anak dalam ramalan 'The Boy Who Lived'. Seorang anak yang mengalahkan Pangeran Kegelapan dan selamat dari kutukan Avada Kedavra yang mematikan. Tentang pengorbanan kedua orang tua seorang bayi dan tentang seseorang yang ditandai sederajat oleh Pangeran Kegelapan. James Potter dan Lily Potter nee Evans kedua orang tuanya adalah seorang pahlawan, itu yang Ron katakan. Bekas luka berbentuk petir yang terukir di dahinya adalah sebuah bukti nyata dan Ron sangat ingin melihatnya saat itu.

Aquila setiap hari menjelajahi seluk beluk Hogwarts dan mengatakan padanya tentang rahasia di balik koridor pertama lantai tiga. Ada anjing berkepala tiga, Harry jelas terkejut mendengarnya. Dalam mitologi Yunani anjing berkepala tiga adalah Cerberus, peliharaan Hades Dewa dunia bawah. Untuk apa makhluk berbahaya itu di tempatkan di kastil? Pembunuhan masal siswa-siswi Hogwarts?

:Shhh Harry kau punya kelas ramuan sebentar lagi: Aquila mendesis pelan di bawah lehernya. Sejujurnya Harry tak takut sedikit pun pada Aquila, sudah lama Aquila menemaninya jadi untuk apa dia takut?

Harry tersenyum samar melihat ular yang setia melingkar di lehernya. Harry mendesis pelan agar tak ada yang tahu dan curiga.

:Terimakasih Aquilla telah mengingatkanku:

Beberapa menit lagi kelas ramuan pertama Harry akan segera dimulai. Ravenclaw dan Slytherin mendapat banyak jadwal yang sama sepertinya, dan Harry kurang suka dengan hal itu.

Draco Malfoy di beberapa kesempatan mencoba mendekatinya walau tidak secara terang-terangan. Menurut pendapat beberapa orang, mereka sangat terkejut bahwa Harry Potter di tempatkan di Ravenclaw mengingat ayah dan ibunya berada di Gryffindor, hey bahkan neneknya adalah seorang Slytherin dan Harry bangga akan hal itu. Keterkejutan serupa mungkin dirasakan juga oleh Malfoy, dia mengira Harry akan menjadi seorang Gryffindor yang sembrono dan tak tahu tatak rama mengingat Harry di besarkan oleh keluarga muggle.

Harry tak menolak bila suatu saat Draco mengulurkan tangannya, dia senang akan hal itu walau mengetahui sifat asli Slytherin yang satu itu.

***

Severus Snape. Guru Ramuan Hogwarts, seorang Potion Master. Wajahnya terkesan dingin, dan dengan efek dramatis dia masuk bak kelelawar dalam temaram. Harry tidak tahu bagaimana tabiat gurunya yang satu ini, dia hanya hanya bisa menerka-nerka.

Lampu yang tadinya terang redup seketika padam saat Snape datang. Apakah guru ramuan itu tak suka cahaya, padahal ruangan ini terasa lembab dan akan lebih baik bila diberi banyak pencahayaan.

AMORTENTIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang