16

2K 337 16
                                    

Keesokan harinya Harry mendapati Ron yang panik dan uring-uringan karena tikusnya hilang, Scabbers hilang tak berjejak. Ron tak tahu saja yang selama ini dia ajak tidur adalah seorang pria tua, oh Harry ingin tertawa.

"Hermione ajarkan kucingmu untuk menjaga sikap!" Marah Ron. Remaja laki-laki berambut merah itu menyangka bahwa kucing Hermione Crookshanks yang telah membunuh Scabbers.

"Jaga ucapanmu Ronald,  tak mungkin Crookshanks melakukannya." Hermione yang merasa tak terima membantah keras perkataan Ron.

"Akui saja!" Ujar Ron memaksa.

Mereka berdua tak tahu saja bahwa ular Harry yang telah menangkap Scabbers. Harry hanya tersenyum misterius melihat perdebatan keduanya.

"Dasar kucing sialan."

"Sudahlah Ron, Mione. Nanti juga tikus peliharaan mu kembali"

"Tapi Harry..."

"Cukup! Kita memiliki kelas DADA sebentar lagi, lebih baik kita segera bergegas." Final Harry, dia sudah bosan satu jam berdiam diri melihat kedua temannya bertengkar kekanakan karena masalah tikus tua! Hell, apa tak ada peliharaan yang lebih baik lagi? Ular akan jauh lebih baik.

"Ngomong-ngomong tentang DADA, apa kalian pernah merasa aneh kenapa Professor Lupin tak pernah hadir saat bulan purnama." Tanya Hermione, gadis itu ingin tahu setengah mati keanehan yang dia dapat dari guru barunya. Lupin sering tak hadir saat bulan purnama dan tugasnya digantikan oleh Snape. Satu hal yang paling menyebalkan bagi Hermione, Snape tak suka dengan Gryffindor! Setiap kali dia mengangkat tangan hendak menjawab Snape tak pernah memandang ke arahnya.

"Werewolf, hanya Werewolf yang akan berubah di bulan purnama." Komentar Harry, dia sudah curiga cukup lama dengan guru DADA barunya, tapi berhubung Lupin adalah guru DADA paling kompeten dari 2 orang lainnya, Harry mengabaikan status darahnya. Terserah Lupin itu Werewolf atau bukan, toh Lupin tak menyakiti siswa-siswi di Hogwarts.

"Professor Lupin adalah guru DADA paling kompeten yang pernah mengajar Hogwarts sejak tahun pertama kita. Walau dia merupakan dark creatur, tak ada korban sampai sekarang. Dia terkendali, hanya mengajak bukan menyakiti. Lagipun Dumbledore yang memberi izin." Jelas Harry.

Ron dan Hermione terdiam. Benar juga, Professor Lupin tak akan membiarkan serigalanya menguasainya dan menyakiti siswa-siswi Hogwarts, itu lah alasan kenapa dia pergi setiap kali purnama tiba.

"Dalam waktu dekat ini tak akan ada purnama bukan?"

Harry dan Hermione menggeleng bersamaan.

***

Bila dilihat dari luar, banyak orang yang akan mengatakan bahwa Harry baik-baik saja. Tidak, Harry sedang tidak baik-baik saja, emosinya sedang diuji, naik dan turun secara drastis karena satu orang, Tom. Pertengkaran keduanya kemarin malam sedikit memberikan guncangan pada Harry, dia psimis bisa mengubah Tom. Sebentar lapi Harry yakin Voldemort yang lain akan segera mendatanginya, dan Tom yang lain sangat bernafsu membunuh Harry.

Ironis, disaat jiwa lain sedang berkelana berusaha mencari tubuh, potongan jiwa lainnya malah berada di Hogwarts bersamanya.

Memikirkan Tom bukan hal yang tepat untuk Harry lakukan sekarang, kasus Sirius Black harus menjadi prorioritasnya untuk sekarang, bukan Tom. Dia harus mengungkap segalanya tentang pembunuhan orang tuanya. Siapa yang berkhianat?  Kenapa Pettigrew masih hidup dan hidup menggunakan bentuk animagus-nya? Segalanya.

Harry kini sedang berdiam diri di kamar mandi Myrtle, melihat dengan segala atensi dan fokus memandang intens nama-nama yang tertera dalam Peta Perompak, dia mencari sebuah nama paling dicari oleh kementrian sihir, Sirius Black.

AMORTENTIAWhere stories live. Discover now