13

2K 335 23
                                    

Hari ini Harry akan memulai harinya dengan ramalan bersama Professor Trelawney di jam 8 pagi, jujur ramalan adalah satu-satunya pelajaran yang membuat Harry muak, karena bagaimanapun keadaan dan kondisinya, Trelawney selaku pengajar ramalan selalu meramalkan kematiannya.

Hari pertamanya di ramalan diawali dengan sedikit daun teh di dalam cangkir. Harry frustasi, siapa yang mengemukakan hal aneh tentang daun teh, cangkir, dan ramalan? Demi Rowena Ravenclaw tak ada korelasi diantara ke-3 benda tersebut.

Dengan malas Harry mengikuti seluruh intruksi Trelawney. Timbul sudah pola abstrak dalam cangkirnya.

Ini dia, Professor Trelawney mendekatinya. "Grim!" Wanita paruh baya itu memasang raut ketakutan dan bergumam tak jelas tentang kematian Harry. Apa Harry bilang, Professor Trelawney selalu menyukai membuat ramalan kematian khusus untuknya.

Tidak bisakah kelas pertamanya diisi dengan sesuatu yang menyenangkan dan bukan sebuah ramalan kematian?

Tarik nafas, keluarkan, Harry umurmu masih panjang abaikan seluruh ramalan bodoh itu. Tanpa izin Harry meninggalkan kelas ramalan, biarkan sajalah lagi pula Trelawney belum sadar dari gumaman tidak jelas tentang kematian Harry.

***

Harry kesal, Harry marah. Ingin rasanya Harry mengutuk seseorang dengan ujung tongkatnya. Dia hanya perlu sedikit menenangkan sedikit kemarahannya, jangan terbawa emosi terlalu lama, Harry tahu konsekuensi dari kemarahan yang berlarut-larut. Hal itu tak akan baik bagi tubuhnya, hipertensi, kulit yang mengerut, gangguan psikis, dan hal buruk lainnya.

Harry ingat hari ini adalah kelas perdana Hagrid pengajar baru pemeliharaan satwa gaib, tak mungkin Harry jika melewatkannya. Lagi pula Harry ingin melihat makhluk sihir yang kerap kali dia lihat di buku dongeng langsung dengan mata kepalanya sendiri. Rasa marahnya mulai memudar, oh apakah Singa Nemea itu ada?
Bagaimana dengan Lamia?
Medusa wanita ular itu? Ah wanita ular memang selalu ada di setiap zaman, baik di dunia Muggle ataupun di dunia sihir, contoh paling nyatanya adalah Pansy Parkinson. Err Harry selalu geli melihat tingkah lakunya, gadis itu selalu menatap rendah dan jijik ke arahnya hanya karena status darah, hei lagi pula Harry bukanlah sejenis virus atau bakteri!

Berbicara dengan makhluk sihir Harry teringat dengan anjing berkepala tiga yang pernah Harry temui di tahun pertamanya. Harry tak menyangka kalau makhluk buas nan menyeramkan tersebut adalah 'peliharaan' Hagrid, garis bawahi peliharaan, dan nama Cerberus 'peliharaan' Hagrid adalah Fluffy. Oh sungguh kah tidak ada nama lain yng lebih pantas? Tak adakah nama yang lebih pantas?

Harry terkekeh pelan. Dia tak sabar melihat makhluk sihir lainnya.

Menit demi menit kian berlalu seiring rasa marah Harry Potter yang sedikit demi sedikit menghilang. Rasa kesal karena ramalam 'Grim' Trelawney kini hilang entah kemana digantikan rasa antusiasme yang tinggi untuk mengetahui makhluk sihir.

Makhluk ajaib di hari perdana kelas Hagrid adalah seekor Hippogriff bernama Buckbeak, badan tegap layaknya kuda dihiasi sayap dan bula tegas layaknya rajawali, well Hippogriff adalah makhluk legendaris setengah burung rajawali setengah kuda dengan attitude yang diluar dugaan, Hippogriff ternyata sangat sopan.

Dia mendapatkan kesempatan perdana terbang bersama seekor Hippogriff,  demi apapun hal itu jauh lebih menakjubkan dibandingkan terbang menggunakan sapu! Harry terpanah, angin kencang menerpa tubuhnya memberikan sensasi dingin yang menakjubkan, Hippogriff sungguh salah satu pengalamannya yang paling berkesan.

***

Harry merasa tahun ini jadwalnya terasa sangat padat, bukannya mengeluh, hanya saja waktu untuk bersama Aquila dan Tom berkurang drastis, dan itu sangat menyebalkan.

AMORTENTIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang