28

2.1K 315 30
                                    

Barty Crouch Jr ditangkap setelah turnamen berakhir, pria yang dengan tega membunuh ayah kandungnya sendiri, ayahnya yang bahkan rela bersusah payah mengeluarkan dia dengan menumbalkan ibunya sendiri. Keluarga darah murni memang sulit dimengerti, hanya perjanjian di atas kertas tanpa tahu bagaimana cara mencintai.

Ironis juga tragis, setelah keluar dari Azkaban dan berada di bawah kutukan Imperius ayahnya, dia kembali menapakkan kakinya di sana dengan hukuman yang bertambah, ciuman Dementor. Pantas saja Harry merasakan kecurigaan yang besar pada Moody, rupa-rupanya lelaki yang dulu berstatus sebagai pengajar DADA Hogwarts itu adalah seorang Pelahap Maut yang mabuk ramuan Polyjuice.

Sudahlah, bukan urusan Harry ini, yang terpenting sekarang adalah bagaimana caranya dia bisa lepas dari jerat pesona Tom. Sejahat apapun Tom padanya, Harry tak pernah bisa membencinya, naif.

Setelah mendengar penuturan Voldemort, bahwa Tom sengaja menemui pria itu dan membuat sebuah kesepakatan, rasa marah dalam hatinya seketika hilang tak bersisa. Tom peduli padanya, dia ingin memastikan bahwa Harry baik-baik saja, dan tak terluka sedikit pun. Hanya saja cara yang dia ambil salah, dengan cara itu Harry tak bisa lagi menemui Tom, tidak akan ada lagi obrolan ringan dan perdebatan manis keduanya, Tom terlanjur kembali menyatu dengan jiwa aslinya, Voldemort.

Kini Harry kembali kalut dalam gelisah memikirkan perihal Tom, haruskah dia bertingkah sama pada Voldemort selayaknya dia bersama Tom?

:Aquila.: Ucap Harry dalam bahasa ular. Mungkin kini saatnya Harry untuk berbagi keluh kesahnya pada Aquila, menceritakan setiap detail yang terjadi, tentang kisahnya dengan Tom.

:Ya, Harry?:

:Aku jatuh hati padanya.: Bisiknya lirih, matanya kosong menerawang ke depan mengingat semua lika-liku perjalanan yang pernah mereka berdua alami. Tom yang mulai membuka diri, Tom yang mulai bisa mengekspresikan diri, Tom yang mulai menerima sentuhannya, Tom yang menyemangatinya, Tom yang kian meruntuhkan dinding pertahanannya, dan masih banyak lainnya.

:Siapa?: Tanya Aquila. Ular besar itu bergerak mendekati Harry yang kini tengah memeluk lututnya sendiri di atas tempat tidur, dengan sisian mata yang memerah basah.

:Tom, Tom Riddle.:

:Pembicara yang lain, huh?:

:Ya.:

Harry masih belum bisa melupakan malam itu, malam dimana dia kembali bertemu dengan Tom walaupun sia tahu, pria itu bukan sepenuhnya Tom. Dia Voldemort dengan wajah di kisaran usia 25 tahun, segagah Tom nya, seindah Tom nya, namun tetap berbeda.

Harry bingung, dia tahu Voldemort yang sekarang memiliki jiwa Tom, namun yang membuatnya didera badai gelisah adalah, haruskah dia mencintai Tom yang sekarang sama seperti bagaimana Harry mencintainya dulu?

Harry mulai menceritakan knorologis kejadian saat final Triwizard pada Aquila, menceritakan apa saja yang Voldemort katakan padanya, menceritakan apa yang Voldemort lakukan padanya.

:Harry?:

:Ya Aquila?:

:Aku rasa Voldemort muda itu mencintai mu, dia bahkan rela kembali menyatu dengan raga aslinya dan meninggalkanmu demi memastikan bahwa Voldemort tidak akan memburu mu lagi.: Jawabnya dalam desisan, menegaskan pada Harry apa yang harus remaja laki-laki yang kini sudah berusia 15 tahun itu lakukan.

:Begitu ya?:

:Ya.:

Harry kembali larut dalam khayalannya, dia belum siap untuk kembali jatuh.

:Apa yang harus aku lakukan?:

:Hal yang sama seperti apa yang lakukan pada Tom.: Jawabnya tegas.

AMORTENTIAWhere stories live. Discover now