09

2.1K 331 6
                                    

'Abcdefg'   : Monolog dalam hati
"Abcdefg"  : Dialog biasa
:Abcdefg:  : Parseltongue

OoOoOoOoOo

Harry telah berbicara empat mata dengan Voldemort muda, walaupun dia bukan lah Voldemort yang sama seperti yang Harry temui di tahun pertamanya, tapi dia tetaplah Voldemort. Jiwa Tom atau lebih dikenal sebagai Voldemort tinggal di dalam buku harian yang selalu Ginny bawa. Tidak dapat dipercaya!

"Harry!" Harry membalikan tubuhnya, rupa-rupanya Ron yang memanggil namanya. Harry menghentikan langkahnya dan menunggu Ron yang masih berlari ke arahnya.

"Harry hah hah hah." Nafas Ron tersengal-sengal karena rasa lelah akibat berlari.

"Ya Ron? Apa ada yang salah?" Nafas Ron masih tersendat-sendat ketika tubuhnya sampai tepat di hadapan Harry.

"Se-seben-sebentar Harry....."

"Tarik nafas Ron, keluarkan." Harry memperagakan komplit gerakan menarik dan mengeluarkan nafas yang turut diikuti Ron, inhale, exhale, inhale, exhale.

"Akhirnya..." Ron berkata dengan ekspresi penuh kelegaan, namun tiba-tiba wajahnya kembali mengeruh dan kaku penuh ke horror an.

"Harry! Ini gawat, benar-benar gawat. Bloody hell aku tidak bisa mengatakannya secara sederhana!" Rambut merah keturunan Weasley itu berteriak dengan mimik wajah yang sangat konyol menurut Harry.

"Apa Ron, katakan topik utamanya secara langsung." Harry menyentuh bahu Ron dan memandang Ron yang masih dengan ekspresi penuh kehorroran nya.

"Hermione ikut membeku seperti Justin Finch-Fletchley, Mrs. Noris, Colin Creevey, bahkan hantu Gryffindor Sir Nicholas. Bloody hell, ada apa ini kenapa ini terlihat seperti pembekuan masal Muggle born!" Ah Harry baru sadar bahwa semua murid yang membatu karena Basiliks adalah Muggle born, sebenci itukah Tom pada Muggle? Harry tersenyum kecil dengan pertanyaan bodohnya, tentu saja dia membenci muggle dengan seluruh jiwa raganya.

"Ah tenang lah Ron, aku yakin Mione dan yang lainnya akan baik-baik saja, lagi pula Professor Sprout pun turun tangan untuk membuat obat untuk mereka." Harry mencoba menenangkan kegelisahan Ron mengenai Hermione yang membeku. Harry tidak mempunyai sedikit pun niat untuk memberi tahu Ron atau Professor Dumbledore akan Tom Riddle yang tinggal dalam buku harian yang Ginny pegang. Entah kenapa, Harry hanya mengikuti kata hatinya.

Hari itu mereka berdua habiskan dengan berjalan-jalan sebentar. Saat kaki mereka berdua melangkah ke gubuk milik Hagrid keduanya dikagetkan dengan keberadaan Menteri sihir Cornelius Fudge dan juga Lucius Malfoy, bukan maksud mencampuri urusan orang lain, namun keberadaan sang Menteri sungguh menyita perhatian Harry.

Harry memang tidak terlalu mengenal Hagrid tapi Hagrid adalah seorang pria yang Harry kategorikan sebagai seorang yang baik dan ramah, dan oh alangkah lucunya ini, Fudge ah tidak maksudnya semua menganggap bahwa Hagrid yang membuka kamar rahasia. Hagrid bukan seorang Slytherin atau seorang Parselmouth sangat mustahil secara logika bila Hagrid adalah sang pewaris.

"Pssttt Harry, sepertinya Hagrid yang membuka kamar rahasia." Ron berbisik kecil di sebelah telinganya. Harry tidak menjawab perkataan Ron, dia hanya membuat gestur seakan menyuruh Ron diam.

Dari semua kejadian yang Harry lihat, Harry dapat menyimpulkan bahwa Menteri sihir sungguh tidak logis dengan menangkap Hagrid disaat dia tahu Hagrid bukan seorang Parselmouth, dia hanya mencoba meredakan isu yang berkembang liar di sekitar mengenai terbukanya kamar rahasia, dan dia mencoba memberikan sebuah kelegaan semu dengan meng kambing hitam kan Hagrid. Oh jangan anggap Harry lancang dan tidak sopan, hal itu adalah sebuah kebenaran yang mutlak.

AMORTENTIAWhere stories live. Discover now