31

2K 290 52
                                    

Beberapa jam setelah tersebarnya kabar bahwa Harry kembali menghadiri tahun kelimanya, orang tuanya Jane dan Justin, berserta Sirius, Remus, dan beberapa anggota keluarga Weasley langsung menemuinya di ruang kepala sekolah. Harry diberi banyak pertanyaan kenapa, mengapa, dimana, siapa seputar hilangnya dia tempo hari, dengan senyum tipis seolah tak ada apapun yang dia sembunyikan Harry menjawab 'maaf Mom, Dad, Siri, Remus, dan yang lainnya. Saat itu aku berada di barisan paling belakang, mungkin hari itu kondisi tubuhku sedang tidak fit, dan tanpa ada siapapun yang tahu akhirnya aku pingsan di tengah jalan. Beruntungnya ada seorang pria baik hati yang menolongku, dia bilang aku tertidur selama lebih dari 2 minggu, saat aku terbangun dia merawat ku dan memastikan bahwa aku benar-benar pulih.' Jawab Harry dengan lancarnya saat Jane bertanya mengenai alasan hilangnya Harry, dan saat itu juga Jane bersyukur dan sangat berterimakasih pada siapapun yang telah merawat Harry nya.

Justin dan yang lainnya tak langsung serta merta percaya dengan apa yang Harry katakan, bisa saja Harry ditipu oleh laki-laki yang sempat Harry singgung dalam pernyataannya, bisa saja laki-laki itu berniat buruk pada Harry mengingat Harry yang masih awam dan belum tahu asam pahit dunia. Harry mematahkan opini mereka dengan menjawab 'Dia pria baik, dia merawat ku dan bahkan mengantarkan ku ke stasiun King's Cross karena takut bila aku kembali tak sadarkan diri. Dia memang tak langsung mengabari kalian, dia takut bila kalian akan akan berpikir bahwa dia yang telah menculik bahkan menyiksaku. Aku sangat berterimakasih padanya, dan seharusnya kalian pun begitu.' Semua kecurigaan dan ketakutan mereka seketika dipatahkan oleh jawaban Harry yang sebenarnya adalah rekaan semata.

Tak mungkin bila dia menjawab bahwa dirinya disandera selama kurang lebih satu bulan oleh Voldemort, bisa-bisa keluarganya mati berdiri bila mendengar kebenaran tersebut.

Akhirnya setelah perdebatan penuh argumen dan opini yang menguras emosi, Justin dan yang lainnya akhirnya percaya dengan semua kebohongan manisnya. Harry tak bermaksud menyembunyikan keberadaan Voldemort pada orang tuanya maupun Order of the Phoenix, Harry hanya mencoba meminimalisir keresahan keluarganya mengenai keselamatannya, dia oun belum siap bila harus berkata jujur bahwa sebenarnya dia sudah jatuh hati pada Voldemort. Mustahil, sangat mustahil. Berbohong adalah jalan terbaik untuk sekarang, mungkin suatu hari nanti Harry akan membagi rahasia besarnya, entah pada siapa.

:Harry apa kau tak mau berkata jujur padaku?:

Harry tersenyum kecil sebagai respon dari pertanyaan Aquila, ya Harry memang sengaja berbohong juga pada Aquila, sayangnya naluri Aquila benar-benar tajam.

:Berkata jujur seperti apa? Aku sudah menceritakan semuanya pada mu.: Balasnya setenang mungkin, mencoba meminimalisir kecurigaan Aquila pada setiap ucapannya.

:Aku harap kau bisa lebih terbuka padaku, Harry. Aku tahu mungkin kau perlu sedikit waktu.: Aquila membuang wajahnya, dia seakan enggan menatap ke arah Harry. Tanpa kalimat pemberitahuan pada Harry, ular itu bergerak lambat keluar dari pintu kamarnya, entah Aquila hendak pergi kemana, tapi semoga tak ada yang takut dan cukup gila untuk mencoba melukai Aquila.

:Hati-hati Aquila.: Bisik Harry tanpa bisa Aquila dengar, Harry hanya butuh waktu untuk merenungkan semuanya, memikirkan langkah paling tepat yang harus dia ambil.

Sekarang apa yang harus Harry lakukan, semuanya berjalan semakin kacau. Dolores Umbridge dengan semua asumsi gilanya membuat Hogwarts menjadi kacau balau, tak ada lagi praktek latihan pertahanan ilmu hitam, wanita kodok itu hampir selalu hadir di setiap kelasnya, Umbridge sepertinya terlalu paranoid mengenai Dumbledore yang akan membentuk kelompok pemberontak melawan kementrian.

Voldemort pun tak kunjung membalas suratnya, entah apa langkah dan rencana yang dia buat, tapi Harry merasakan firasat buruk tentang apapun yang akan Voldemort lakukan. Bekas lukanya semakin sering berdenyut nyeri, Harry pun lebih sering bermimpi tentang Voldemort, dan yang Harry yakini apa yang dia lihat seakan berasal dari mata yang sama dengan Nagini, mata ular.

AMORTENTIAWhere stories live. Discover now