36

2.1K 283 79
                                    

Harry saat ini tak pernah datang menemui Umbridge, bukannya dia takut dengan banyaknya detensi yang akan Umbridge berikan nanti, dia hanya malas mendengarkan semua kesombongan dan omong kosong Umbridge. Tong kosong nyaring bunyinya, itu lah pribahasa yang Harry sematkan pada Umbridge. Biarkan kali ini Umbridge terus menerus menyebar luaskan propagandanya, biarkan kali ini Umbridge semakin mengotori namanya, dan menyepelekannya.

Bukti sudah di depan mata tetap saja 'Kepala Sekolah' baru Hogwarts itu mengabaikannya, dan masih kukuh akan pendiriannya. Kepala batu!

Sampai saat ini Harry belum memberikan perlawanan apapun pada Umbridge, bahkan saat Aquila protes keras ketika melihat luka yang berada di punggung tangannya karena goresan pena darah Umbridge, Harry hanya meresponnya dengan sebuah senyuman manis. Saat ini Harry hanya fokus pada persiapan hari lahir Voldemort yang akan jatuh di esok hari, dan karena terlalu sibuk memikirkan hadiah apa yang akan dia berikan kepada Voldemort membuat Harry sedikit lupa menceritakan masalahnya kepada keluarganya.

Sejak liburan natal tiba dan Harry pulang ke rumahnya yang berada di kawasan Muggle, Harry disibukkan dengan berbelanja hadiah untuk keluarga dan teman terdekatnya. Mereka pun balas memberikan hadiah untuknya, dan satu yang tak pernah Harry kira, dari sekian banyak hadiah yang diterimanya, terselip sebuah kotak kecil dengan pita di atasnya.

Kotak kecil itu berasal dari Voldemort, kotak kecil berisikan sebuah cincin. Ketika pertama kali melihat cincin tersebut, terlintas sebuah pemikiran gila di otaknya. 'Apa Tom berniat melamarnya?' Harry kembali di buat tertawa dengan pemikiran gilanya itu. Tidak hanya cincin, ada beberapa hal lain yang Voldemort masukan pada kotak kecil itu, sepucuk surat, dan sebuah kunci yang entah untuk apa.

Little Serpent

Kau menyukai hadiah yang aku berikan? Cincin itu adalah cincin turun temurun keluarga Gaunt, aku mendapatkannya dulu dari Morfin Gaunt. Jangan bertanya bagaimana cara aku mendapatkannya, hal tersebut bukan bagian mu untuk mengetahuinya. Jaga cincin itu baik-baik, jangan kau berani merusak, apalagi membuangnya.

Selamat natal my little serpent.

Your Master

Voldemort hanya menjelaskan perihal cincinnya tanpa menyinggung sedikit pun tentang kunci misterius itu, tapi tak apa, dengan ataupun tanpa penjelasan, Harry akan senantiasa menjaga kedua barang tersebut sebisa mungkin.

Mengingat bahwa Voldemort itu adalah seorang kolektor barang antik, Harry sengaja merogok kantungnya lumayan dalam demi sebuah kalung berbandul permata mewah berwarna zamrud yang dia lihat di salah satu toko di Knockturn Alley. Harry berharap Voldemort menyukai hadiahnya, setidaknya menyimpan hadiah darinya. Selain sebuah kalung berbandul zamrud, Harry juga sempat menyiapkan sebuah toples kecil berisi coklat yang dengan susah payah Harry buat.

Harry tahu Voldemort tak menyukai coklat, dia hanya mencoba memberikan sesuatu yang berbeda untuk hadiah natal Voldemort, meski berkemungkinan menyulut amarah Voldemort.

Terus memikirkan Voldemort membuat Harry ingin segera menemuinya, beberapa hari tak menghubunginya membuat Harry rindu. Padahal satu hari sebelum Harry pulang ke rumah, Harry menyempatkan diri untuk sedikit bercakap-cakap dengan Voldemort melalui kaca dua arah yang Voldemort berikan, rupa-rupanya Voldemort masih menyimpan kesal padanya akibat 'ketidak hadirannya' saat hari lahir Voldemort nanti.

"Harry, apa yang sedang kau buat?" Jane bertanya padanya. Di pagi buta dia sudah menemukan putra manisnya sedang berkutat dengan tepung dan coklat, jangan lupakan apron bermotif bunga yang putranya kenakan, semua itu membangkitkan jiwa terliarnya.

AMORTENTIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang