Malam tanpa Ketenangan

231 90 56
                                    

Gadis itu sedang tertidur pulas dan mengembara di alam mimpinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gadis itu sedang tertidur pulas dan mengembara di alam mimpinya. Suasana Rumah kayu berlantai dua yang tidak terlalu luas namun cukup layak untuk ditempati itu amat sunyi dan sepi.

Bulan yang bersinar terang, angin malam yang sejuk, suara dedaunan pohon yang saling bergesekan satu sama lain. Sungguh harmoni malam yang indah. Semuanya hampir sempurna.

Sampai tiba tiba tiupan angin sepoi sepoi yang lembut itu perlahan berubah menjadi angin kencang yang tidak terlalu bersahabat.

Hal itu membuat Gadis yang tengah menikmati tidur malamnya sedikit mengernyitkan dahi sambil perlahan menarik selimutnya lebih tinggi karena menggigil kedinginan.

Tidak memakan waktu lama untuk membuat suhu dingin dari gelapnya malam itu berubah secara perlahan menjadi terkesan lebih hangat? Entahlah.

Tanpa sadar, gadis itu mulai giat mengusap keringat di dahinya. Perlu beberapa menit baginya untuk mengubah posisi dan mencari posisi tidur agar dapat membuatnya nyaman tidur kembali.

Aneh?? Bagaimana bisa malam yang dingin ini mempunyai suhu sehangat ketika kamu berada di ruangan tertutup saat musim panas?

Tanpa gadis itu sadari bayangan hitam yang perlahan menembus pintu rumahnya mulai masuk perlahan ke ruangan dan koridor rumah kayu tersebut. Memerlukan waktu hingga gadis itu mulai membuka matanya karena rasa pengap yang amat sangat di sekitar kamarnya.

Gadis itu mencoba turun dari kasur dan mengambil air minum yang berada tepat diatas meja belajarnya.

Gluk...gluk..

Beberapa tegukan sukses masuk kedalam tenggorokan kering gadis tersebut. Setelah selesai dia melangkah untuk kembali ke kasurnya ketika tiba tiba suara ketukan pintu terdengar di belakangnya.

Gadis itu mulai berfikir, siapa yang datang ke kamarnya malam malam begini? Ibu? Ayah? Adik? Tapi....

Dia mencoba menoleh kearah jam dinding disampingnya dan kembali menoleh kearah kasur dengan raut wajah kebingungan

00.30

"Tengah malam loh, siapa? Jika itu ibu atau ayah seharusnya mereka memanggil namaku. Jika itu adik harusnya dia langsung masuk saja, toh pintu kamarku tidak pernah aku kunci?" Pikirnya.

Badan gadis itu yang sedari tadi berdiri mematung menghadap kasur kini mulai berbalik menghadap pintu kamar yang ada di depannya sekarang lekat lekat.

Krieettt.....

Suara cakaran kecil yang ada di balik pintu kamar gadis itu membuatnya terkejut bukan main.

Dengan jantung yang masih berdegup dengan kencang, dia mencoba mengelus dada beberapa kali untuk menenangkan rasa takutnya yang tak karuan.

Perlahan karena penasaran gadis itu mulai duduk dan melihat apa yang ada di balik pintu kamarnya sekarang melalui celah bawah pintunya.

Dengan tubuhnya yang gemetaran, dia mencoba mengintip.

Apa yang ada disana sekarang sukses membuat mata gadis itu membelalak tak percaya. Dengan cepat dia mengunci pintu dan mundur beberapa langkah kebelakang sambil menutup mulutnya panik.

Bagaimana tidak? Kaki hitam legam yang ada di balik pintu gadis itu hampir tidak menapak lantai sama sekali! Dia! Terbang!

Di kondisi ketakutan setengah mati itu dia ingin bersembunyi di balik kasurnya yang empuk dan nyaman.

Namun, ketika dia hendak melangkah ternyata entah bagaimana bebek karet milik adik laki-lakinya bisa ada akibatnya benda tersebut terinjak dan mengeluarkan bunyi mengakibatkan suasana menjadi semakin kacau, atmosfer yang ada di sekitar kamar gadis itu berubah menjadi lebih berat dari biasanya.

Setelah dirasa tidak ada reaksi apapun dari makhluk di depan pintu tersebut, perlahan gadis itu menuju ke kasur dan menutup dan melingkari tubuhnya dengan selimut dan sukses bersembunyi di sebelah lemari pakaiannya yang terbuat dari kayu.

Pintu perlahan mengeluarkan suara seperti ganggang kuncinya sedang dikorek-korek. Hingga akhirnya terbuka secara perlahan dan menampakkan bayangan hitam terbang dengan sebuah kapak runcing di tangan kanannya. Tunggu, bahkan tangannya mungkin tembus pandang.

Gadis itu tau tidak ada gunanya bersembunyi. Tetapi, setidaknya dia boleh kan menenangkan diri sebentar saja sambil menarik nafas dalam dalam.

Makhluk itu mulai mengangkat tangan kirinya yang kosong dan membuat selimut yang melingkari tubuh gadis itu terangkat.

Benar kan! Sia-sia!

Lemari kayu yang ada disebelahnya juga dilempar keatas dan diremukkan seketika.

Gadis itu mencoba tidak bergetar ketika ujung selimut itu akhirnya membuat tubuh gadis tersebut tak ada pelindung lagi.

Dengan cepat makhluk tadi berubah menjadi asap dan masuk melalui mulut gadis itu mengakibatkan mata gadis itu bercahaya putih disertai dadanya yang menjadi nyeri dan benar-benar sakit.

Tunggu... kenapa tenggorokannya begitu panas?

"Ahhh jangan lagii" Pikir gadis itu.

Gadis itu melihat tangannya yang berubah menjadi sepucat orang yang sedang sakit keras.

Kepalanya terasa pusing dan linglung sampai akhirnya pandangannya mengabur dan semuanya gelap.
.
.
.
Tiba-tiba gadis itu terbangun dengan kaget dan membelalakan mata serta melihat keadaan sekitar dengan keringat yang membasahi tubuhnya.

Cahaya yang sedikit mulai menyilaukan matanya membuatnya sadar bahwa itu hanyalah mimpi buruk.

Tanpa sepatah kata pun akhirnya tubuhnya kembali ambruk di kasur. Gadis itu juga mencoba menghirup oksigen sebanyak yang dia bisa.

Jantungnya berdegup begitu kencang. Dia mencoba menenangkan dirinya sambil menutup kedua matanya dengan lengan satunya.

"Tadi...itu... benar-benar terlalu nyata... untuk disebut sebagai mimpi." lirih gadis itu dengan nafas yang masih memburu.

Semuanya benar-benar tidak bisa dimengerti. Suasana kamarnya nyaman dan bersih dengan pemandangan hutan tropis sejuk yang terlihat asri dari jendela gadis tersebut berulang kali menjadi seseram itu di dalam mimpinya tadi malam.

Benar, Mimpi tersebut semakin sering mengganggu tidur malamnya selama 2 minggu terakhir. Tanpa pikir panjang lagi, karena merasa sudah lelah dengan itu, gadis tersebut pun menggelengkan kepalanya

"Hah...ya sudahlah."gadis itu mulai merapikan kasurnya lalu bergegas turun kebawah untuk mandi dan sarapan.

------------------------------------------------------

When You Lost ItWhere stories live. Discover now