Apa aku tidak pantas untuk tau?

61 38 97
                                    

Sekitar 5 Tahun yang lalu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sekitar 5 Tahun yang lalu...

Seorang pria paruh baya duduk di depan rumah, langit terlihat begitu merona dengan semburat jingga.

Pria tersebut sesekali, membalik halaman koran yang ada di tangannya. Pria tersebut sedikit mengernyit setelah membaca sebuah kalimat yang ada dalam koran tersebut.

"Polisi telah menangkap pelaku yang diduga merupakan pemimpin dari oknum pemuja iblis dan sekte ilegal di daerah pedalaman Blitar."

Pria itu kemudian tersenyum kecut dan sedikit menggelengkan kepalanya.

"Sepertinya, tidak akan semudah itu. Aku pastikan mereka salah mengambil orang." Gumam pria tersebut pelan.

Terdengar suara dari dalam rumah, Pria tersebut menatap ke arah asalnya suara. Menemukan bahwa Putra satu-satunya berniat untuk menemaninya menikmati senja. Bahkan dia membawakan secangkir kopi hitam panas untuk ayahnya.

"Reza..." Ucap Pria tersebut terharu lalu tersenyum.

Lelaki itu kemudian duduk di sampingnya dan menoleh ke arahnya, tersenyum. Setelah itu, Lelaki bernama Reza tersebut menghadap ke depan, memerhatikan beberapa burung yang berterbangan menuju ufuk barat.

Pria tersebut melipat koran tersebut menjadi persegi berukuran sedang lalu meletakkannya di meja.

Pria itu mengambil secangkir kopi yang telah dibawakan oleh putranya. Dengan perlahan pria tersebut meniup kopi itu sampai dirasa suhunya bagus untuk sedikit diminum.

"Ahh...enak sekali." Ucap Pria itu lalu meletakkan cangkirnya di atas meja dan melipat tangannya di dada.

Angin sepoi-sepoi berhembus membuat rambut kecil-kecil Reza mulai berterbangan.

"Ayah, apa Reza boleh bertanya?" Ucap lelaki itu lalu menoleh ke arah ayahnya yang memandang langit dengan senyuman di bibirnya.

Pria tersebut menjawab tanpa menoleh ke arah Reza,
"Silahkan."

"Ayah tau bukan, ibu telah terbaring sakit sejak kita pergi dari rumah lama yang ada di hutan?" Ucap lelaki tersebut.

Ayah menggangguk dan menggumam setuju.

"Apakah ayah tidak merasa ada yang janggal dengan kejadian itu?" Tanya Reza fokus menatap ayahnya.

"Memangnya apa yang janggal? Sudah sepatutnya di umur seperti ini, ibu mengalami sakit-sakitan, ibu sudah berumur 45 tahun." Ucap Pria tersebut tanpa menoleh ke arah putranya.

Matahari mulai turun perlahan di ufuk barat, menandakan bahwa hari semakin larut.

"Tapi ayah... Mengapa pas sekali dengan disaat kita keluar dari lingkungan hutan? Maksudku ibu sudah mengalami demam yang tidak wajar ketika kita untuk pertama kalinya tidak tinggal lagi di rumah lama itu? Apakah sesuatu telah terjadi pada ibu?" Tutur Reza menjelaskan.

When You Lost ItWhere stories live. Discover now