Opening

242 73 21
                                    

Story by : @delzy1
Cover by : @dkputart/@art_cover
The Story has began at : 19th March 2021

This is the first chapter of WYLI. Please read it slowly.

"Hah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hah...hah...hah..." Hembusan nafas yang memburu, keluar dari mulut gadis itu.

Bau anyir yang tercium, abu yang tersebar dan menyeruak masuk ke hidung gadis itu perlahan membuatnya batuk beberapa kali.

Tidak terasa semua telah berakhir....
Setelah semua pengorbanan ini, semua ilmu yang telah dipelajari olehnya.

Ketika diawal dia tahu bahwa ia bukanlah gadis biasa. Ketika diawal, kejadian janggal itu mulai terjadi. Ketika dia tau bahkan orang yang dia percaya tak lagi bisa di amanahi. Ketika akhirnya dia bangkit karena tak tahan akan takdir yang terus buat dia bersujud meminta kebahagiaan akhirnya membuat hatinya mati rasa akan rasa sakit ini. Sungguh! Puas rasanya! Muak! Akhirnya dia bisa membalasnya!

Hujan mulai turun di hutan tersebut membuat bajunya basah kuyup. Menutup jejak air mata dari pelupuk matanya, dan darah yang menetes dari dahi gadis tersebut.

Rumahnya yang terbakar oleh api yang sangat besar kini menyisakan bangunan yang tak lagi bisa dikenali. Noda hitam bekas terbakar oleh api itu ada di mana mana.

Gadis itu mencoba menatap langit yang mendung itu dan menutup matanya perlahan. Duduk bersimpuh Mencoba mencerna semua kejadian yang tak pernah dia bayangkan hingga dia sampai di titik ini sendirian?

Perlahan mata gadis itu terus menghangat, dia mulai menundukan kepala dan menahan isakan tangis yang telah sampai pada bibir gadis itu sebelum akhirnya tangisannya meledak dan dia berteriak dengan kencang. Pilu sekali rasanya, sakit sekali dadanya. Gadis itu berteriak sambil memegang dadanya yang terasa sesak dan sakit.

Hujan semakin mengguyur tubuhnya hebat seperti tau bahwa ini saat yang tepat bagi gadis itu untuk mengeluarkan semuanya. Keluarkan semua! Tak bisa lagi untuk menahannya!

Cahaya lampu retator polisi serta suara sirene yang terdengar dari kejauhan tidak membuat tangisan gadis itu berhenti. Angin mulai bertiup dengan kencang. Kabut mulai menutupi rumah gadis tersebut, sebelum semua pemandangan ini ditelan oleh kabut itu terlihat samar-samar beberapa petugas akhirnya berhamburan keluar dan mencoba meraih tubuh gadis malang tersebut di tengah kacaunya hujan hari itu.

------------------------------------------------------
Original story, inspired by everything. Thank you for my friends, @art_cover, and all of you my dearest readers.
Can't tell you how many times I will say "Thank You" for you.

That's all for me, I hope you will enjoy and appreciate my story. ^_^
~Delzy1

the opening chapter, Friday 4th June 2021

When You Lost ItWhere stories live. Discover now