Sekali lagi, Hari yang Indah

94 62 21
                                    

Cip

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Cip...cipp...cip..(suara burung)

Hazel terbangun dari tidurnya yang nyenyak. Lalu duduk sambil mengumpulkan energi yang dia punya.

Sesekali, dia menguap dan mengusap matanya yang terasa sedikit gatal.

"Huh...jam berapa ini?" Lirih Hazel sambil menoleh kearah jendela.

Sinar mentari terasa sedikit hangat, tidak seperti biasanya yang masih diselimuti embun pagi yang membuat suasana angin pagi yang sejuk.
.
.
.
Tunggu...???!!

Hazel segera membelalakkan matanya dan dengan terburu-buru turun dari kasur.

Dia melihat jam beker yang berada tepat diatas meja belajarnya.

Hah!! Jam tersebut nyaris saja terjatuh, sampai Hazel akhirnya menangkapnya kembali.

"Aaaaa!!!.....bagaimana aku bisa bangun selambat ini!!!!!" Teriak Hazel frustasi.

Dengan cepat Hazel mengambil handuk dan pasta giginya. Meskipun tadi sikat giginya sempat terjatuh Hazel mengambilnya kembali. Tidak peduli, Hazel harus segera mandi! 
______________________________________________

Hazel turun dari tangga dan menuju meja makan setelah selesai memakai seragam dan bersiap-siap dengan wajah yang teramat panik.

Setelah itu, Hazel melihat adiknya di meja makan yang hampir saja selesai menyelesaikan sarapannya.

Hazel pun menoleh ke arah ibunya yang mencuci peralatan masak di wastafel dapur.

"Ibu.....kenapa tidak membangunkanku...Ini hari pertama sekolah di semester dua Hazel ibu." Rengek Hazel lesu.

"Ibu pikir, kamu masih kelelahan, tadinya ibu akan membiarkan hari ini kamu untuk izin libur sekolah terlebih dahulu." Jelas Ibu Hazel tenang sambil mengelap dinding wastafel dapur yang basah.

Hazel yang mendengar hal itu hanya bisa menghela nafas pasrah.
.
.

"Kakak...nih Liam sudah menyisakan roti bakar rasa coklat kesukaan kakak." Kata Liam sambil mengunyah gigitan terakhir roti bakar miliknya.

"Ah..iyaa terimakasih Liam," Senyum Hazel dan duduk di meja makan.

Liam pun tersenyum dan meneguk susu yang berada di gelasnya sampai habis lalu bersiap-siap turun dan memakai sepatunya.
Hazel yang mengetahui hal itu, cepat-cepat menghabiskan roti dan susu coklat hangat di gelasnya.

"Ibu, aku berangkat dahulu yaa!" Seru Hazel sambil mengecup pipi  dan mencium tangan ibunya.

Karena tau ayah mereka masih tidak bisa jalan, maka Hazel memutuskan untuk menaiki satu sepedanya yang tersimpan di gudang.

When You Lost ItHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin