Pergi untuk Sementara

71 53 13
                                    

Hazel masih terpaku dengan peristiwa yang barusan dia lihat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hazel masih terpaku dengan peristiwa yang barusan dia lihat.

Beberapa kali Hazel mengusap mata, berharap bahwa itu semua hanya imajinasinya saja, berharap bahwa Pria tersebut masih berada di balik pohon tersebut.

Hening....

Sepemikiran Hazel hal-hal seperti itu hanya terjadi di buku-buku fantasi yang pernah dia baca bersama Rena di perpustakaan sekolah, tidaklah mungkin hal tersebut membuat imajinasinya terbawa sampai dunia nyata. Manusia dengan kekuatan misterius yang bisa menghilang?? Ah mungkin 100 tahun kedepan juga masih belum ada...

Bulu kuduk Hazel tiba-tiba naik, dengan cepat gadis tersebut langsung mengusap lengannya beberapa kali sambil menggelengkan kepala.

"Sepertinya aku butuh tidur..." Ucap Hazel.

Lalu tepukan dari pundak belakang Hazel berhasil membuat jantungnya kembali berdegup bukan main, gadis tersebut berbalik dengan sorot mata tajam dan melihat lelaki jangkung yang dia cari kini sedikit merinding melihat ekspresi Hazel yang se intens tersebut.

Hazel refleks menepuk kembali punggung Reza dengan keras, membuat lelaki tersebut mengeluh.

"Aduh...sakit Hazel." Rintih Reza pelan.

"Kamu tau? Aku mencari kamu dari tadi di dalam rumah tidak ada, di sekitaran rumah juga tidak ada, kamu dari mana aja sih? Kalau kamu kenapa-kenapa gimana? Ini sudah sore, kabut makin tebal, ini bukan perumahan yang aman-aman saja kalau kamu mau keluar saat cuaca apapun, setidaknya beritau ingin pergi kemana atau ajak aku, jangan pergi sendiri!" Celoteh Hazel kesal.

Reza menatap gadis tersebut dengan seksama. Lalu sedikit tersenyum terharu.

"Kamu senyum? Serius? Aku lagi marah loh?!" Hazel menatap lelaki tersebut keheranan, tidak habis pikir.

Reza mengangguk dan tersenyum tipis.
"Maaf.." lirihnya pelan.

Hazel yang masih sedikit kesal akhirnya berbalik dan pergi meninggalkan Reza menuju tempat ayahnya yang masih berbincang dengan polisi.

Tentu saja, Reza refleks mengikuti gadis tersebut dari belakang.

"Rambutnya sampai kusut begitu." Pikir Reza.

Ayah Hazel melihat gadisnya berjalan cepat menuju tempatnya.

"Kalau begitu saya mohon pamit untuk memeriksa TKP kembali, Tuan." Polisi tersebut sepertinya tau situasi sehingga dengan cepat segera beranjak dari tempatnya.

"Baik saya mohon untuk diberikan informasi baru nantinya." Ujar Ayah Hazel.

"Baik, Tuan." Ucap Polisi tersebut ramah, lalu menundukkan kepala saat Hazel juga datang bersama Reza kemudian melangkah pergi.

Ayah Hazel sedikit membenarkan posisi kursi rodanya lalu memeluk hangat putrinya.

"Hazel, untuk beberapa hari kedepan kita akan menginap di rumah Tante yang ada di kota." Ucap Ayah Hazel sambil perlahan melepaskan pelukan gadisnya.

When You Lost ItWhere stories live. Discover now