Tidak ada Keberuntungan (4)

43 36 83
                                    

Dalam keadaan kacau itu kemudian terdengar suara dari telinga Hazel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dalam keadaan kacau itu kemudian terdengar suara dari telinga Hazel.

Ketika gadis itu menoleh, dia membulatkan mata melihat adiknya yang berusaha memecahkan kaca mobil tua itu dengan tangannya sendiri sampai lecet.

Adiknya mempersiapkan diri lalu membenturkan sikunya agar jendela mobil tua itu pecah, karena pembukanya dikunci oleh Ayah.

Namun, melihat luka lecet itu semakin parah dan meninggalkan cairan bekas luka pada jendela mobil itu, akhirnya membuat Hazel beranjak dan menghentikan apa yang diperbuat Liam.

"Liam! Jangan!" Teriak Hazel sambil menarik pundak Liam menjauh.

Hazel menarik tangan adiknya, lalu melihat luka di tangan Liam. Gadis itu mencoba menekan bagian sekitar luka tersebut, agar darahnya tidak tersumbat.

"Aw, aduh...sakit." Ringis Liam kesakitan.

"Tahan." Ucap Hazel tegas lalu merobek lengan seragamnya.

Dengan cekatan lengan berdarah tersebut, telah terbalut rapat. Hazel sedikit gugup dia harus cepat-cepat keluar dari sini.

Pupil Hazel bergetar ketika melihat ayahnya mulai sadar setelah pingsan karena jarinya yang robek hampir patah, karena gigitan Hazel.

Hazel menarik tubuh adiknya ke belakang.
Setelah itu, Hazel melihat jendela yang berusaha dipecahkan oleh Liam itu tadi. Gadis itu dapat bernafas sedikit lebih lega karena sudah banyak jejak rusak disana. Mungkin satu tendangan kuat akan bisa menghancurkan jendela mobil tersebut.

Sementara itu pria tersebut, berusaha bangun dari tangannya yang benar-benar terluka, ngilu sekali jika dilihat.

"Sial." Ujar Ayah Hazel meringis kesakitan.

Bola mata Hazel melihat kesempatan. Hazel mengambil ancang-ancang lalu dengan kuat menendang kaca mobil tersebut.

Tetapi perkiraan Hazel sedikit melenceng, mobil itu malah terbalik 90 derajat. Sehingga pintu mobil sisi Hazel berada berada di bawah. Mobil itu miring sekarang.

Hazel menghela nafas kasar, lalu berusaha bangkit dan menapakkan sepatunya pada kursi tempat dia bisa memanjat untuk keluar dari mobil itu sekarang.

Kemudian gadis itu menahan tubuhnya sendiri agar tidak terjatuh dan menendang jendelanya.

Satu tendangan...

Dua tendangan.....

Prangg!!

Jendela itu pecah, dengan cepat gadis itu mengangkat tubuh Liam, dan membiarkan adiknya itu keluar dahulu.

"Kakak! Bagaimana denganmu?!" Teriak adiknya dari atas.

"Turunlah terlebih dahulu, Liam! Menjauhlah dari mobil ini." Ucap Hazel.

"Tapi..."

"Turun, Liam!!" Teriak kakaknya lebih kencang, membuat adiknya terkejut.

Ayah Hazel tidak kehabisan ide, dia menahan pergerakan Hazel yang akan naik.

When You Lost ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang