Season 2 : Foto itu Menghilang!

32 17 38
                                    

Seorang wanita yang tengah hamil besar terlihat sedang dituntun untuk berjalan oleh sepasang suami istri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seorang wanita yang tengah hamil besar terlihat sedang dituntun untuk berjalan oleh sepasang suami istri. Mereka membawa wanita itu kesuatu tempat dengan dinding yang berwarna putih. Tanpa pintu, ketika mereka masuk, di dalam sana terdapat banyak warga yang luka-luka terbaring dan diobati oleh beberapa perempuan ditempat itu.

Lelaki yang membawa wanita hamil itu menoleh ke kanan dan ke kiri, mencoba mencari sosok tersebut. Seseorang yang dapat membantu wanita yang tengah hamil besar itu. Seseorang yang memiliki pondok kecil ini.

"Tuan!! Ada korban baru!" Teriak lelaki itu.

Dari arah kanan terbukalah kain penutup itu menampakkan seorang pria yang tengah memakai luaran panjang berwarna putih dengan kemeja dan celana hitam, serta rambut panjang yang tergulung dengan rapi, memakai kacamata beningnya.

"Bawa ke kasur prioritas, wanita ini akan segera melahirkan," ucap Pria itu dengan ekspresi khawatir.

Dengan tertatih-tatih wanita itu melangkah menuju kasur yang dimaksud. Setelah beberapa langkah wanita itu berhenti dan memegangi perutnya yang luar biasa nyeri dan mengerang,

"Ini terlalu lambat, izinkan saya mengangkat wanita ini,"

Pria berkaca mata itu tanpa ragu-ragu langsung mengangkat wanita tersebut.
Seperti yang dikatakan, tepat setelah wanita itu diletakkan di atas kasur, perutnya langsung berkontraksi hebat, untuk mengeluarkan janin di dalamnya.

Beberapa perempuan sebaya dengan wanita tersebut kemudian datang,
"Tuan Wirya, kami akan membantu proses persalinan wanita ini."

Teriakan wanita itu terdengar memilukan. Darah yang bercampur dengan air ketuban itu membasahi kasur yang menjadi alas wanita itu saat ini.

Setelah berjuang selama beberapa saat, bayi itu pada akhirnya terlahir, walaupun dalam keadaan kampung yang begitu kacau dan berbahaya.

"Selamat Mbak, bayinya laki-laki yang sehat sekali."

Ibu dari bayi itu tidak mendengarkan ucapan tersebut. Malahan langsung berusaha untuk berdiri dari alasnya dengan keadaan yang masih lemah dan berpeluh di seluruh tubuh.

"Mbak, anda mau kemana?!" Salah satu perempuan tentu saja menahan lengan wanita itu, tampak ketakutan.

Sesaat kemudian Tuan Wirya berlari menuju wanita itu menghentikan langkahnya yang hampir mencapai pintu keluar pondok tersebut.

"Anda mau pergi kemana?" Tanya Pria tersebut disertai raut wajahnya yang terheran-heran.

Wanita itu terhenti kemudian menatap mata pria tersebut yang terdapat sebuah bekas cakaran kecil.

Pria tersebut terdiam memperhatikan ekspresi wanita tersebut.

"Apa anda pikir saya akan diam saja mengenai hal ini, Tuan Wirya?"

Wanita itu menarik nafas,

"Apa rantai keturunan itu lagi yang membuat kampung ini hancur?"

Pria itu terdiam.

When You Lost ItWhere stories live. Discover now