Season 2 : The Beginning (2)

5 1 0
                                    

11.15

Jam makan siang.

Pekerja tambang berhamburan menuju kantin setempat. Semuanya mengantre untuk mengambil makan siang.

Beberapa yang sudah mengambil makanan akan memenuhi tempat duduk yang disediakan.

"Haa..akhirnya makan jugaa" Ucap Broto kepada teman-teman satu kerjanya yang duduk bersama.

"Memang capek betul, jamnya terasa cepat ya hari ini? Peka sekali kalau pekerjanya ingin cepat pulang." Canda satu teman Broto yang dibarengi tawa yang lain.

"Haha, baru bulan pertama kerja sudah capek aja, kamu ini bagaimana?" Broto membalas.

Sesuap, dua suap nasi masuk ke mulut lelaki itu, menikmati rasa makanan yang biasa, namun selama bisa mengenyangkan perut, dia syukuri saja.

"Ya...bagaimana"

Helaan nafas terdengar, satu meja fokus kepada orang tersebut.

"Istriku akan segera melahirkan bulan depan, jadi beberapa persiapan harus diselesaikan, dan yah itu menguras tenaga...asli."

Semua orang dimeja itu tersenyum.

Lelaki disebelah calon ayah itu menepuk pundak temannya pelan.

"Wah iya yah gara-gara libur beberapa Minggu kemarin kita jadi lupa kalau teman kita satu ini sudah mau punya momongan, haha, semangat dong, calon ayah~"

Calon ayah itu tersenyum bangga.

"Istrimu mau lahiran normal atau..?"

"Oh, istriku bilang dia mau lahiran normal."

Orang-orang itu hanya bisa mangut-mangut senang.

Broto yang awalnya makan dengan santai dan mendengarkan percakapan mereka itu perasaannya tiba-tiba tidak enak . Dia menoleh ke arah teman-temannya yang menatapnya tanpa berbicara apapun.

"Apa?"

Mereka mendengus.

"Apa kamu ini sedang menyembunyikan sesuatu dari kami?"

"Ha? Maksudnya bagaimana?"

Satu teman disebelah Broto, melipat tangan,
"Masa kamu belum bertemu jodoh sama sekali? Tidak ada kabar dekat dengan perempuan apalagi mau nikah, sepertinya masih jauh ya?"

Satu temannya yang lain menepuk pundak Broto, tersenyum jail.
"Mau aku kenalkan ngga? Kencan buta gitu hehe..."

"Yang bener wae kalian ini." Balas Broto senyum kecut.

Semua orang yang ada di meja itu tertawa hangat, mereka tidak tau dalam diam, pupil Broto menangkap figur seorang wanita yang tengah mengambil makanan di depan meja kantin.

Pria itu tersenyum kecil menatap wanita tersebut kemudian melanjutkan makan siangnya bersama yang lain.

Tak terasa hampir setahun telah berlalu, kesibukan kerja memang membuat waktu bergerak sangat cepat. Seperti biasa ketika sore telah menyambut, Broto pulang kerja bersama teman-temannya. Biasanya dia akan berjalan sampai tempat parkir bersama mereka untuk mengambil kendaraan masing-masing, namun Broto tiba-tiba belok arah.

"Kamu kemana Broto?" Tanya seorang temannya.

"Aduh, aku kebelet kencing, mau ke toilet dulu, kalian duluan saja, oke?" Balas Broto sambil jalan cepat terlihat tidak nyaman.

Teman-teman Broto tertawa,
"Yasudah kami pulang dulu ya, haha."

"Hahaha, jangan sampai bocor loh Broto!"

Setelah melihat teman-temannya pulang, Broto belok arah lagi ke tempat kantor karyawan berada. Dari jauh terlihat seorang wanita yang berdiri di depan gedung kantor itu, menatap pria tersebut mengeram kesal.

Setelah Broto mendekat ke wanita itu, punggungnya langsung di tepuk keras oleh wanita tersebut.

"Waduh bos lama sekali datangnya, niat jemput apa ngga? Masa aku nunggu sampai satu jam kurang?" Ucap wanita itu.

"Ampunn, maaf, aku juga ngga tau tadi tiba-tiba rapat evalnya dibuat dua kali."

"Gimana bisa jadi dua kali?!"

"Ada pengawas baru, dia minta data-data langsung sekalian eval lagi kinerja pekerja, dimarahin mampus tadi, karena itu jadi telat pulang." Ujar pria tersebut meringis kesakitan pada punggungnya.

Wanita itu sangat kesal kepada pria itu masih menatapnya, terdiam.

"Sudah ya, aku jangan dimarahin lagi, Kalau ngga percaya kamu bisa tanya ke mandormu."

Wanita tersebut menghela nafas kasar.

"Hah....aku percaya kok, maksudku tadi kalo memang kamu telat pulang sempatkan waktu sebentar buat sms, kan aku bisa pulang duluan"

Pria tersebut terdiam kemudian mendekat ke arah wanita itu.
"Memangnya kamu gamau naik motor sama aku?"

Hal itu membuat wanita tersebut terkejut dan salah tingkah, dia membuang mukanya karena malu.
"...."

"ka, kakiku pegel loh nunggu kamu."

Akhirnya pria itu tersenyum manis ke arah wanita tersebut.
"Mau aku gendong?"

Wanita itu berdecak mulut,
"Ck, apasih" ucap wanita itu kesal dan memukul pelan dada pria tersebut.

Mereka berdua berjalan menuju parkiran dan pulang bergoncengan. Ella selalu dijemput dan pulang dengan sepeda motor milik Broto.

Ini sudah menjadi aktivitas mereka selama beberapa Bulan. Hebatnya lagi tidak banyak yang tau hubungan mereka sekarang, dua-duanya memutuskan menjalin kasih setelah minggu awal pertemuan mereka.

Sore yang hangat, semburat jingga merah muda di langit itu menentramkan perasaan Ella yang mengaitkan tangannya erat di perut pria yang ada di depannya itu. Kemudian ia memejamkan mata sambil mengeratkan pelukannya.

"Ella!" Teriak pria di depannya.

Sontak membuat wanita itu membuka mata.

"Apa?!" Balas wanita itu berteriak.

Karena angin kencang dan helm yang mereka pakai membuat suara menjadi sayup-sayup jika berbicara dengan volume normal.

"Mau ke ta*** kah?!"

"Ha???!"

"Ke Taman! Kamu mau apa ngga?!"

Setelah mendengar dengan baik, Ella pikir itu ide bagus, sudah lama mereka tidak menyempatkan waktu pergi ke taman itu. Taman yang menjadi tempat pertemuan pertama mereka.

"Boleh!"

Pria itu mengangguk kemudian menancap gas motornya lebih kencang.

When You Lost ItWhere stories live. Discover now