Akhirnya, mereka tahu

53 38 74
                                    

Reza perlahan menoleh ke arah samping dan duduk kembali di sofa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Reza perlahan menoleh ke arah samping dan duduk kembali di sofa. Dia menghela nafas kasar. Mengacak sedikit rambutnya lalu menghadap ke arah lorong dapur.

"Aku yakin sesuatu telah terjadi kemarin malam, aku harus bertanya kepada paman dan Tante, mereka mungkin ada di dapur." Pikir Reza yakin dan berniat untuk beranjak dari sofa.

Tetapi Reza segera mengurungkan niatnya untuk pergi karena Ayah Hazel dan Tantenya keluar dari ruangan tersebut.

Reza sedikit terkejut dan meneliti kedua raut muka mereka yang begitu lesu.

Saat Reza hendak menyapa, kedua orang tersebut kemudian secara tidak sengaja menatap Reza. Pandangan mereka mengunci.

Canggung sekali rasanya, bukan hanya itu, perlahan nafas Reza semakin memburu. Reza menunduk, meraba dadanya, dia bingung ada apa dengan reaksi tubuhnya. Sebelum mengeluh kesakitan pandangannya kembali lagi ke mata yang kini tajam menusuk ke arah Reza. Membuat suasana ruang tamu menjadi lebih berat dari biasanya.

"Ada apa denganku?" Pikir Reza semakin mengernyitkan dahinya dan sesekali menutup mata karena kesakitan.

Perlahan Reza melihat dari kejauhan, tangan Tante yang bergerak menunjuk ke arahnya. Reza sedikit membelalakkan matanya. Dia ingin sekali berdiri dan menghampiri mereka. Tetapi tubuhnya sungguh sulit untuk digerakkan.

Tangan yang menunjuk Reza itu kemudian warnanya memucat. Kulit Tante perlahan memucat sepeti mayat.

Di jari-jari tangannya kini terbalut perban, setiap jari berbeda balutan. Namun, ada satu jari yang balutannya kini mulai terbuka secara perlahan, itu di jari telunjuk.

Setelah tidak ada sehelai perban yang ada di jari telunjuk itu, perban pun melayang ke udara dan terbakar menjadi abu.

Tante kemudian tersenyum dan disebelah Tante terdapat Ayah Hazel yang dengan sigap menggerakkan bibirnya. Melafalkan sesuatu, yang tidak dimengerti oleh Reza.

Tangan telunjuk Tante mengeluarkan setetes darah dan perlahan jatuh ke lantai.

Tepat setelah tetesan darah itu terjatuh. Seperti ada pukulan fatal yang terpaku fokus pada jantung Reza. Lelaki itu terperanjat, kemudian membelalakkan matanya lebar lalu memukul dadanya bersimpuh kesakitan di lantai.

Sesekali dia batuk, pandangannya mengabur, namun dia masih dapat melihat kedua orang tersebut yang dari jauh menghampirinya. Ayah Hazel kemudian menyejajarkan duduknya dengan Reza dan membisikkan sesuatu yang kemudian membuat jantungnya semakin berdebar kencang, sakit.

Reza mulai merintih kesakitan dan memukul kencang dadanya yang nyeri. Dia tidak tau, bahasa yang diucapkan ayah Hazel. Benar-benar terdengar aneh dan kuno.

Tante Hazel menatap puas sambil terus mengeluarkan darah dari jari telunjuknya itu.

Reza perlahan menutup matanya, seperti membayangkan sesuatu. Mencoba fokus ditengah bisikan ayah Hazel.

When You Lost ItWhere stories live. Discover now