Kupu-kupu Hitam

44 39 46
                                    

Lorong menuju kamar mandi kembali menjadi sepi, dikarenakan seluruh siswa-siswinya telah masuk ke kelas masing-masing

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lorong menuju kamar mandi kembali menjadi sepi, dikarenakan seluruh siswa-siswinya telah masuk ke kelas masing-masing. Sambil menunggu Hazel keluar, Reni merogoh sakunya dan mendapati sebungkus permen karet rasa jeruk. Dengan cepat Reni merobek bungkusnya dan segera mengunyah permen tersebut untuk menghindari kebosanan.

Dari dalam sepertinya suara air sudah berhenti, Hazel belum keluar juga. Namun, Reni tidak berniat mengganggu karena memang sahabatnya baru saja mengalami hal buruk.

Sambil mengunyah, gadis tersebut mencoba mengingat kembali, wajah menyeramkan Hazel ketika dia ditemukan olehnya di green house.

"Matanya berubah warna ya...." Pikir gadis tersebut sambil bermain mengait-ngaitkan jarinya, fokus.

Kenapa Hazel melakukannya? Apakah terjadi sesuatu yang buruk disamping kejadian Ibundanya yang telah meninggal? Reni juga baru ingat sudah lama sekali sahabatnya ini tidak pernah bercerita tentang sesuatu secara fokus apalagi masalah keluarganya.

Memang Hazel bukanlah tipe yang akan memberatkan sahabat hanya karena masalah pribadinya. Namun, jika sudah separah ini, bukankah Reni jadi berhak tau? Bagaimana jika kejadian ini terulang lagi diluar sana? Apalagi ketika Reni tidak ada.

Reni memandang langit-langit lorong dan berfikir, tidak adil rasanya jika hanya Hazel yang menderita di fase seperti ini. Reni menjadi sedih, dia merasa perannya sebagai sahabat yang akan selalu ada untuknya sepertinya tidak begitu dipercayai oleh Hazel. Gadis itu bahkan tidak menceritakan apapun lagi setelah sepeninggal ibundanya.

"Aku harus bertanya kepadanya," Ucap Reni lirih.

Gadis itu kemudian melihat jam tangan. Sudah 15 menit berlalu, Hazel belum keluar, mencoba untuk tidak panik, Reni memanggil sahabatnya dari luar.

"Hazu, udah selesai? Ayo kita kembali ke UKS!" Ucap Reni.

Tidak ada balasan dari dalam, Reni mencoba untuk tidak panik.

"Hazu?!" Seru Reni kini dengan suara cukup kencang, gadis itu yakin suaranya kini dapat terdengar hingga pintu terakhir toilet tersebut.

Kembali tidak ada balasan dari dalam, dengan cepat Reni membuang permen karetnya dan menyusul Hazel pergi ke dalam.

Reni melangkah masuk ke dalam, menemukan kamar mandi begitu kosong. Tetesan air dari wastafel yang baru saja dipakai menjadi satu-satunya bunyi yang gadis itu dengarkan.

Reni merasakan adrenalin ya berguncang, kemana lagi satu sahabatnya ini? Bagaimana caranya gadis itu keluar ketika Reni telah menjaga pintu di depan?

Reni kemudian berniat untuk berbalik, ketika pandangannya menghadap ke salah satu pintu toilet belakang yang tertutup. Reni terdiam, apakah Hazel disana? Gadis itu tidak menyadari toilet tersebut, karena toilet terakhir memiliki penerangan yang cukup buruk.

Perlahan Reni melangkah maju dan kembali memanggil temannya, kembali juga didapati dia tidak mendapat balasan. Merasa takut, namun jengkel karena Reni tidak tau apa yang terjadi dengan sahabatnya, dengan segala keberanian yang dimiliki gadis itu akhirnya mempercepat langkahnya.

When You Lost ItWhere stories live. Discover now