Tujuh Puluh Satu

169K 15.6K 12.1K
                                    

Mohon maaf guys, jadi author mau ngasih tau kalau ada typo di part kemarin, dan typo nya itu bener bener bikin bingung kalian, jadi author saranin buat baca ulang ya part kemarin, bagian informasi reggina aja kok, ok.

Tapi karena author baik hati jadi author kasih aja disini, oghe, xixixi

*****

'Reggina Valencia, putri dari pasangan Karel Danial dan Mayang Sari, tiga tahun lalu keluarga itu memutuskan untuk pindah ke Amerika, sejak saat itu sifat Karel berubah menjadi menyeramkan, ia suka mabuk mabukan hingga bermain wanita, Mayang Sari yang sudah tak tahan pun memilih pergi dengan membawa reggina bersamanya, Karel frustasi dan perusahaan yang di kelolanya pun menjadi bangkrut karena kecerobohan nya, dengan sisa uang yang ia miliki ia kembali ke Indonesia dan menikahi seorang janda beranak satu bernama Wina dan anaknya yang bernama Melly. Tanpa diketahui banyak orang, Karel adalah adik Juanda yang merupakan ayah Aldi, dapat disimpulkan jika reggina dan Aldi sepupu, kembalinya gadis itu ke Indonesia karena mendapatkan pesan dari Aldi mengenai mantan kekasihnya Arfan, sebelumnya reggina dan Arfan sudah pernah menjalin kasih namun kandas karena kepergian reggina yang tiba tiba'

Oke, happy reading guys

*****


S

yifa tersenyum tipis saat memasuki mansion keluarga Azka, gadis itu jadi teringat pertemuannya dengan bunda Jia beberapa bulan lalu, tentunya sebelum bunda Jia menghembuskan nafas terakhirnya.


Tujuannya datang kesini adalah untuk mengambil alfariel yang ia titipkan pada Oma dan opa Azka, ummanya yang sedang koma tak mungkin bisa merawat alfariel selama dirinya bersekolah.

Syifa dan Azka mengernyit bingung saat mendapati mansion itu dalam keadaan sepi, tak ada para penjaga ataupun asisten rumah tangga yang terlihat, suasananya benar benar hening seperti tak ada kehidupan di dalamnya.

Tak ambil pusing, keduanya pun masuk kedalam, dan betapa terkejutnya mereka saat melihat keadaan didalam sangatlah berantakan, barang barang berjatuhan bahkan beberapa barang elektronik di hancurkan, seperti tv misalnya.

"Anj**g" umpat azka benar benar marah, lelaki itu berlari ke lantai atas untuk mengecek keadaan disana.

"OMA, OPA, ALFA" pekiknya kencang, berharap ada suara yang menyahuti ucapannya.

Dilain sisi, Syifa dengan badan gemetar memegang sebilah pisau yang ia temukan tergeletak di lantai, yang membuatnya takut adalah darah yang menempel pada pisau itu.

Seketika badannya lemas dan langsung terduduk di lantai, jika kalian ingat Syifa ini memiliki phobia darah, atensinya lalu teralihkan dengan sebuah gedoran pintu berulang kali di pojok ruangan.

Dengan sisa tenaga yang ia miliki, syifa berjalan menghampiri pintu itu, matanya langsung menangkap sebuah kunci yang tergeletak di atas nakas.

Tak buang waktu, ia pun langsung membuka pintu didepannya, matanya membulat sempurna melihat asisten rumah tangga dan penjaga rumah yang terkurung didalamnya, lengkap dengan kaki tangan yang di ikat serta mulut yang di lakban.

"Kenapa bisa gini?" Tanya Syifa sambil terus melepaskan satu persatu ikatan orang orang disana.

"Anu non, tadi ada gerombolan laki laki kesini, mereka ngacak ngacak rumah, dan den Alfa di bawa sama mereka" tutur salah satu asisten rumah tangga itu.

My bad boy Azka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang