Lima belas

225K 21.4K 3.6K
                                    

Azka menuruni tangga dengan dua buah koper ditanganya,ya rencananya mereka berdua akan pindah ke apartemen milik azka malam ini juga.

Syifa,gadis itu sudah duduk manis diruang keluarga bersama kakek dan oma,

Sedari tadi juga Oma sudah merayunya agar tinggal dirumah ini saja,namun Syifa tidak memiliki wewenang untuk memutuskan karena semua keputusan berada ditangan Azka, suaminya.

"Azka,gak mau tinggal disini aja,bareng Oma dan kakek"tanya oma begitu melihat cucunya itu menuruni tangga

Azka menghela nafas pelan,ini adalah ke lima puluh kalinya Omanya menanyakan hal itu

"Oma,kan Azka udah bilang,kalau Azka tinggal disini Azka akan lama untuk ngikhlasin  bunda"dan jawaban itu sudah kelima puluh kalinya pula ia jawab.

Syifa yang melihat itu tersenyum tipis, Oma tadi sudah menceritakan sedikit tentang Azka pada dirinya,jadi ia paham dengan situasi macam ini.

"Kita berangkat"

Mereka menyalami kedua orang tua itu"syi nanti sering kesini ya"pinta Oma yang dibalas senyuman hangat oleh Syifa

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Mobil itu kini menghilang dari pandangan keduanya,Oma menatap suaminya
"Kok Lo tadi gak nahan mereka"tanyanya

Bram menoyor kepala istrinya itu"peka dong!pengantin baru juga mau berduaan,emang Lo udah tua"tukasnya lalu masuk kedalam rumah

Oma menggeram marah apa apaan ini,apa ia tidak salah dengar,suaminya mengatai dirinya tua?hey,bahkan suaminya itu lebih tua darinya

"Eh Bram Lo sama gue juga tuaan Lo,dasar gak mirror"
Teriaknya kemudian menyusul suaminya yang sudah masuk kedalam rumah.

Heran dah tua juga masih gaul aja

*****

S

uasan hening menyelimuti dua anak manusia yang berada dalam mobil, sedari tadi tidak ada yang berminat untuk membuka suara,Azka yang sibuk menyetir dan Syifa yang fokus memeperhatika jalanan.

Sedetik kemudian ia merasa aneh,sepertinya ia kenal dengan jalanan yang dilewatinya ini,ah iya ia ingat bagaimana ia bisa lupa jika jalanan ini menuju rumahnya.

Ia menoleh pada Azka yang masih sibuk menyetir
"Kak,ini mau kerumah syi ya"

Yang ditanya berdehem pelan sebagai jawaban,Syifa mengangguk mengerti lalu kembali memperhatikan jalanan.

Tu jalan lebih menarik dari gue batin seseorang

Hingga sampailah mereka pada salah satu rumah minimalis dengan pagar hitam didepannya

Hingga sampailah mereka pada salah satu rumah minimalis dengan pagar hitam didepannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My bad boy Azka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang