Sembilan Puluh

66.7K 6.7K 1.2K
                                    

Syifa melenguh pelan setelah merasakan guncangan lembut di bahunya. Perlahan ia membuka matanya dan mendapati sosok Azka sudah berdiri di sampingnya.

Syifa menyampingkan tubuhnya dan meraih tangan Azka yang menggantung bebas, meletakkannya di kepalanya seolah memberi sinyal pada Azka untuk mengusapnya.

Azka tersenyum simpul seraya mendudukkan diri di tepi ranjang, masih dengan mengusap lembut Syifa, ia mencondongkan tubuhnya guna mengecup singkat kening gadis itu membuat sang empu yang semula ingin memejamkan mata terpaksa harus membukanya.

"Sholat dulu by, baru nanti tidur lagi." Tukas Azka lembut.

Syifa mengangguk lemah, namun begitu, ia masih saja memejamkan mata seperti tak berniat hengkang dari tempat tidur.

"Sayang." Azka mengusap lembut pipi Syifa, "Ayo bangun dulu."

"Syi ngantuk banget, gak kuat mau buka mata." Keluhnya.

Tuk

Azka menyentil pelan kening Syifa hingga perempuan itu melenguh kesakitan, matanya langsung terbuka lebar dengan tatapan tajam menatap Azka.

"Kenapa jadi di sentil?"

"Ngantuk begini karena nonton Drakor semaleman kan? Sampai jam berapa coba lo nonton oppa oppa lo itu?!"

Syifa bungkam dibuatnya, kalau dijawab yang ada Azka makin kesal padanya, jadilah ia memilih diam dan langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Azka menghela nafas pelan lalu tanpa disangka langsung menggendong Syifa ala bridal style dan membawanya menuju kamar mandi agar wanita itu berwudhu.

Syifa yang mendapat perlakuan tiba tiba itu refleks mengalungkan tangannya ke leher Azka, mencoba menjaga dirinya sendiri agar tak jatuh ke lantai, antisipasi kan kalau kalau Azka tiba tiba menjatuhkannya.

Azka mendudukkan Syifa di closet kamar mandi, dapat ia lihat jika istrinya ini benar benar masih mengantuk, bayangkan saja bahkan setelah ia dudukkan pun, istrinya ini masih sempat memejamkan mata.

"Syifa istriku yang cantik, ayo buka dulu matanya, sikat gigi, wudhu, terus sholat, baru tidur lagi."

Syifa mengangguk lemah, dengan langkah gontai ia mengambil pasta gigi dan mulai membersihkan area mulutnya, setelahnya baru ia berwudhu dan kembali ke kamar untuk menjalankan kewajibannya.

Semua yang dilakukan Syifa tak luput dari pandangan Azka, kadang ia berfikir, bagaimana bisa manusia kulkas sepertinya bisa memiliki istri se-menggemaskan gadisnya.

Azka pun kembali ke kamar dan melihat jika Syifa tengah menunaikan sholat, ia pun mendudukkan diri di sofa kamarnya seraya membaca buku sembari menunggu istrinya selesai.

"Assalamualaikum warahmatullah."

"Assalamualaikum warahmatullah."

Dua salam penutup menandakan Syifa telah menyelesaikan sholatnya, sejenak ia menyempatkan diri untuk berdoa yang kemudian di lanjut dengan dzikir pagi.

Selesai dengan itu semua dan masih dengan mengenakan mukenanya, Syifa menghampiri Azka yang tengah fokus membaca, ia bersimpuh di depan Azka dengan meletakkan kepalanya di paha lelaki itu.

"Mau bobo lagi?" Tanya Azka sbil mengelus rambut gadisnya.

Syifa mengangguk singkat, "Sebentar aja, boleh ya."

"Gih ke kasur." Dan tanpa berlama-lama, Syifa pun beranjak pergi menghampiri kasur kesayangannya. Ia kembali tertidur tanpa sempat melepas mukena yang melapisi tubuhnya.

Azka menghelakan nafasnya, melihat wajah dama istrinya, membuatnya teringat kembali akan kejadian dua Minggu lalu saat istrinya hampir menjadi korban kejahatan Aldi.

My bad boy Azka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang