Diperjalanan pulang,tak henti hentinya Syifa memikirkan satu fakta jika Kakak kelasnya Azka adalah anak dari bunda Jia
Bagaimana bisa sifat hangat dan welcome bunda Jia berbanding terbalik dengan Azka yang hanya bisa menampilkan wajah datarnya,oh jangan lupa tatapan tajamnya yang mengintimidasi.
Dih ngapain gue jadi mikirin dia batinnya
Ia menggelengkan kepalanya cepat,membuat orang orang yang melihat itu Teheran heran
Beberapa saat kemudian ia telah sampai di halaman rumahnya,ia memarkirkan sepedanya digarasi lalu bergegas masuk
"Assalamualaikum"
Tak ada sahutan,mungkin ummanya sedang dihalaman belakang,menjumpai bunga bunga yang telah ia rawat belakangan ini
Ia pun langsung pergi kekamarnya,membersihkan badan dan mengistirahatkan tubuhnya sejenak sambil menunggu azan Maghrib tiba
Tak lama terdengarlah azan yang berkumandang,segera ia menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim
Umma Syifa yang tak sengaja lewat melihat sang anak yang tengah menunaikan kewajibannya tersenyum hangat,ia sangat bersyukur dianugerahi seorang putri seperti Syifa yang selalu menjaga sholatnya.
Syifa juga selalu menjaga kehormatannya sebagai wanita,dengan tak pernah menunjukkan auratnya kepada lawan jenis,ya meskipun yang dikenakannya masih berada di tahap awal tapi itu sudah bagus daripada yang belum sama sekali pikirnya.
Lamunannya buyar ketika mendengar sang anak yang sudah mengucapkan salam,yang menjadi penanda sholatnya telah berakhir
Tok tok tok
"Syifa,umma masuk ya"
Yang dipanggil menoleh lantas menganggukan kepala
Umma Syifa duduk di tepi ranjang memperhatikan sang anak yang masih melipat mukenanya
"Ada apa umma"tanyanya yang kini sudah duduk disamping umma
Tangan umma Syifa terulur untuk mengelus rambut anaknya yang tak tertutup hijab,senyuman indah tercetak jelas diwajahnya
Syifa yang mendapatkan perlakuan seperti itu tersenyum lebar,namun sebagian dirinya juga bertanya mengapa akhir akhir ini ummanya selalu bersikap seolah olah ia akan pergi
Namun itu tak menjadi masalah baginya, yang terpenting ia masih bisa merasakan kehangatan seorang ibu.
*****
Suasana dikelas MIPA 3 benar benar hening,semua murid fokus mendengarkan pelajaran sejarah yang sedang diterangkan oleh Bu Desi yang tak lain adalah guru sejarah
Tapi jangan salah fokus mereka memang pada pelajaran sejarah tapi tidak dengan pikiran mereka yang berkelana menjelajahi dunia
"Bima"panggil guru itu
Seketika lamunan Bima,si ketua kelas paling bobrok sepanjang masa buyar seketika,wajahnya mendadak tegang karena sedari tadi ia tak mendengarkan penjelasan dari guru didepannya
"Jadi siapa itu dr.wahidin Sudirohusodo"tanyanya
Bima gelagapan karena ia tak tau jawabannya,matanya melirik kanan kiri seolah meminta pendapat
"Bima" panggil Bu Desi karna ia tak kunjung menjawab
Ia menyenggol teman sebangkunya Rizal meminta jawaban
KAMU SEDANG MEMBACA
My bad boy Azka
Teen FictionKetika dua remaja yang tak saling kenal harus mengikat janji sehidup semati.