Dua belas

222K 24.6K 7.6K
                                    

Sesampainya di rumah sakit,mereka langsung saja masuk setelah memarkirkan motor

Didalam sana terlihat umma Syifa yang ternyata sudah menunggu kedatangan mereka.

Sesekali beliau duduk lalu kemudian berdiri dan berjalan kesana kemari,Yap menandakan ummanya dalam keadaan cemas.

"Assalamualaikum"

Syifa dan Azka menghampiri umma Syifa,seperti biasa Syifa akan mencium punggung tangan ummanya,sementara Azka memberi salam dengan mengatupkan kedua tangannya

"Waalaikumsalam,kalian ini dari mana saja, kenapa lama sekali"tanya umma Syifa

"Ya sudah ayo kita keruang rawat Jia"tambahnya

Mereka bertiga berjalan beriringan menuju tempat bunda Jia dirawat,lagi lagi seorang Azka menjadi pusat perhatian

Tu mata gak pernah liat cogan kali ya batin Syifa

Mereka pun memasuki ruang rawat bunda Jia,azka mendapati bundanya yang terbaring lemah dengan  beberapa alat medis yang menempel ditubuhnya

Dengan perasaan hancur ia menggenggam tangan sang bunda,syifa?gadis itu hanya bisa menatap nanar interaksi anta anak dan orang tua didepannya,ralat hanya azka tidak dengan bunda.

"Bunda,bangun Azka disini"ucapnya lirih

Syifa yang melihat itu tak kuasa menahan tangis,ia memeluk sang umma yang ada disebelahnya

"Kasian bunda Jia umma"

Perlahan mata yang tertutup itu terbuka,ya bunda Jia sadar setelah tadi sempat tak sadarkan diri

Azka menggenggam erat tangan bunda jia yang dibalas oleh senyuman hangat

Matanya melirik Syifa yang masih berada dalam dekapan sahabatnya

"Syifa"panggilnya

Syifa pun menoleh dan mendapati bunda Jia yang sudah siuman,ia tersenyum lebar dan langsung menghampiri brankar tempat wanita itu

"Bunda harus sehat"air matanya mengalir membasahi pipi tirusnya,tanganya terus menggenggam sebelah tangan bunda Jia

Wanita itu tersenyum hangat kearah gadis disampingnya ini
"Bunda boleh minta sesuatu sama Syifa"tanyanya

Matanya menatap sayu kearah Syifa membuatnya tak tega untuk menolak,ia menganggukkan kepala sebagai jawaban

"Menikahlah dengan Azka"

Deg

Syifa terdiam beberapa saat,pikirannya masih mencerna ucapan bunda Jia padannya

Azka?lelaki itu tentu saja terkejut bukan main,apa apaan ini mengapa ia disuruh menikah dengan gadis yang baru dikenalnya kemarin

Syifa menatap dalam sang bunda
"Me-menikah"tanyanya ragu,ia harap jika salah mendengar perkataan bunda Jia barusan,namun apalah daya ketika bunda Jia menganggukkan kepalanya

Ia menoleh kearah umma yang ternyata juga menganggukkan kepala seraya tersenyum hangat,kini pandanganya menuju Azka yang ada diseberang brankar seolah meminta pendapat

Tak ada respon sama sekali sampai akhirnya yang ditanya menghela nafas panjang dengan memejamkan kedua matanya
"Azka mau menikah dengan Syifa"

Syifa menganga tak percaya,ia mengerjapkan matanya berulang kali,matanya menatap dalam manik azka,seolah mencari kebohongan disana,tapi apa?justru ia mendapati sebuah ketulusan disana

Bunda Jia memegang tangan Syifa"Syifa mau ya nak?"

Dengan helaan nafas panjang Syifa pun menganggukan kepalanya"iya bunda syi mau"

My bad boy Azka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang