Dua Puluh Delapan

199K 17.8K 1.8K
                                    

Nifa terus memperhatikan Syifa yang sedari tadi menggerutu tak jelas,entah apa yang membuatnya kesal hingga perempuan itu menjadi seperti ini,orang orang yang ada di kelas pun mengernyit bingung,tidak biasanya Syifa yang notabennya berhati lembut kini misuh misuh gak jelas di kelas,sesekali perempuan itu memukul meja hingga menimbulkan suara cukup keras yang membuat orang orang disana sedikit terganggu

"Eh sipa,itu meja bisa ancur kalau Lo pukulin terus"teriak bobby di pojokan kelas yang merasa terganggu dengan tingkah Syifa,lagi enak enak dengerin lagu eh malah kecampur sama suara meja yang dipikul,kan gak enak jadinya. Ya gak?

Syifa mendelik tajam
"Badan gue gak Segede badan Lo ya,mau gue pukulin ni meja seribu kali juga gak bakalan ancur"sahutnya tak terima

"E buset itu si Syifa kenapa sih"bisik Bima pada Rizal yang sedari tadi memperhatikan Syifa yang bersikap aneh,ganas.rizal mengedikkan bahunya,ia juga bingung dengan tingkah Syifa pagi ini, tak biasanya perempuan itu bertingkah aneh.

"PMS kali ya jal"tebaknya

Nifa mengusap bahu Syifa lembut, menenangkan perempuan itu yang terlihat emosi sekarang,ia pun tak tau mengapa sahabatnya menjadi seperti ini,padahal Syifa itu dikenal sebagai murid yang berhati lembut, bertutur kata baik dan tidak sombong,eeaak.

"Sabar syi,orang sabar pantatnya lebar"kata nifa yang justru membuat Syifa makin kalut

"APA!LO NGATAIN GUE LEBAR"teriaknya,manusia yang ada dikelas itu sontak berjingkat kaget,mereka tercengang mendengar suara Syifa yang meninggi, seumur umur mereka temenan sama Syifa baru sekarang nih perempuan itu tereak kek begitu.

Nifa gelagapan sendiri ditempatnya,perasaan dia gak salah ngomong,gak ada dia ngatain Syifa lebar,kan dia bilang nya kalau sabar pantatnya lebar,emang salah dia ngomong begitu?enggak kan? Pikirnya.

"Gue gak ada bilang begitu"bela nifa yang mencoba untuk tetap sabar menghadapi Syifa, karena kalau api di lawan sama api hasilnya bakalan tetep api gak bakalan jadi Aer,betul? Yaiyalah,gak ada sejarahnya api sama api jadi Aer.

Azka dan teman temannya yang tak sengaja melewati kelas Syifa memekik terkejut ketika mendengar teriakkan seseorang dari dalam sana yang sangat keras apalagi dengan suaranya yang cempreng,behh cem makek toa ngomongnya

"Buju buset suara sapa sih itu"ujar Dika sambil melirik ke arah dalam kelas itu,Azka tampak mengenal suara teriakkan tadi, seperti suara Syifa,mungkin.dari pada penasaran azka memutuskan untuk menghampiri kelas itu,di dalam sana dapat ia lihat dua orang perempuan yang tengah beradu argumen,ralat lebih tepatnya hanya satu karena yang satu hanya mendengarkan.

Azka menghela nafasnya pelan,apa ia gak salah dengar jika tadi yang berteriak adalah Syifa,istrinya.sepertinya perempuan itu belum menyadari kehadiran dirinya karena dari tadi si Syifa ngomel Mulu sama nifa,gak tau dah kapan beresnya.

Manusia didalam sana memekik histeris begitu bad boy sekolah sekaligus teman temannya memasuki kelas mereka.suasana kelas yang tadinya hening,hanya terdengar suara Omelan Syifa kini berubah ramai,terdengar bisik bisik tanya mengapa most wanted sekolah ada disini.

Syifa semakin kesal dibuatnya,ia masih belum menyadari jika Azka berada dalam kelasnya sementara nifa,sekarang ia paham mengapa Syifa bersikap demikian setelah melihat wajah Azka yang babak belur,ya Syifa karena itu,ia marah karena sangat tak suka melihat luka di tubuh seseorang apalagi luka itu timbul karena habis berantem.dan nifa dapat menyimpulkan jika luka yang ada diwajah Azka didapatkannya karena bertengkar karena wajah teman temannya pun sama sepertinya.

"LO SEMUA DIEM"teriak Syifa lagi,sontak kelas yang bising itu menjadi diam kembali,mereka baru sadar kalau marahnya Syifa itu ngelebihin marahnya monster kencana.

My bad boy Azka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang