Tiga Puluh Tiga

187K 16.6K 1.5K
                                    

Syifa terlihat lebih baik malam ini,yah meskipun dirinya akan selalu mengikuti kemana pun Azka pergi karena insiden sore tadi yang menimpanya,jujur semenjak kejadian tadi,Syifa jadi takut untuk tinggal disini, apalagi jika Azka sedang pergi,sudah dipastikan jika Syifa juga akan ikut pergi,ia tak mau ditinggal sendirian disana,bahaya kan kalau nanti yang muncul kuyang.

Azka menggeleng pelan ketika mendapati Syifa yang sudah tertidur di pundaknya,lelaki itu mencium sekilas kening istrinya sebelum memindahkannya ke ranjang,ia tersenyum singkat melihat begitu polos wajah istrinya ketika tidur,pandanganya jatuh pada mata gadis itu yang terlihat membengkak,memang sedari tadi gadis itu tak henti hentinya menangis mengingat kejadian tadi.

Sebenernya Syifa belum tidur,gadis itu hanya mengerjai Azka yang dari tadi hanya fokus pada laptop di pangkuannya,ia kesal di diamkan oleh Azka,padahal sudah banyak cara agar dirinya mendapatkan perhatian dari lelaki itu,dari mulai menggelendoti l...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebenernya Syifa belum tidur,gadis itu hanya mengerjai Azka yang dari tadi hanya fokus pada laptop di pangkuannya,ia kesal di diamkan oleh Azka,padahal sudah banyak cara agar dirinya mendapatkan perhatian dari lelaki itu,dari mulai menggelendoti lelaki itu sampai memberikan kecupan kecupan singkat pada rahangnya,tapi Azka tetap saja tidak goyah,lelaki itu justr menyingkirkan kepala Syifa menjauh.

Baru Azka ingin pergi setelah memastikan gadisnya yang tertidur tapi diurungkan ketika dirasakannya sesuatu hangat mencekal pergelangan tanganya,ia menoleh dan mendapati Syifa yang kini membuka matanya,kan udah dibilang Syifa tidurnya cuma boongan.

Azka menggenggam lembut tangan Syifa,tangan sebelahnya lagi ia gunakan untuk mengusap kepala gadis itu
"Tidur lagi gih,masih malem sekarang"ujarnya

Syifa menggeleng pelan,menolak perintah azka yang menyuruhnya untuk kembali tidur,gadis itu justru mendudukkan dirinya di atas pangkuan Azka,lelaki itu tersentak kaget begitu Syifa duduk diatas pahanya,meski begitu ia paham jika perempuan itu sedang berada dalam mode manja belum lagi dirinya yang tengah kedatangan tamu,yang membuat hormonya naik turun.

Syifa menatap lekat suaminya malam ini,hanya menggunakan celana hitam pendek dan kaus putih yang membentuk tubuhnya,gadis itu mengerucutkan bibirnya sebal ia jadi teringat jika tadi suaminya ini mendiamkannya.dengan kasar ia mencubit kuat kedua pipi suaminya yang sukses membuat lelaki itu memekik kesakitan.

"Apa apaan sih Lo,sakit tau gak"tukasnya tajam,meskipun begitu ia tetap melingkarkan tanganya kepinggang ramping gadis itu,menjaganya supaya tak jatuh,ya walaupun jika nanti memang jatuh,jatuhnya ke kasur,kan itu manusia lagi pada ada di kasur.

Syifa terkikik geli melihat kesalnya seorang azka,gadis itu tak takut di tatap nyalang oleh lelaki itu,ia justru mengusap pelan mata lelaki dihadapannya ini dengan sayang lalu beralih pada kedua pipinya yang tampak memerah karena ulahnya barusan.

Cup cup

Syifa mencium sekilas kedua pipi itu,membuat empunya terdiam beberapa saat,mungkin ia shock diperlakukan demikian,karena biasanya Syifa hanya berani memeluk tidak sampai mencium.

Azka menatap dalam manik hitam Syifa,perlahan ia mendekatkan wajahnya pada gadis itu, tangannya mengusap lembut bibir pink didepannya yang tampak menggoda,Syifa memejamkan matanya was was,ia bisa menebak apa yang akan terjadi setelahnya.

My bad boy Azka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang